Share

18. Sakit

Sepuluh menit kemudian Sean keluar kamar dengan keadaan yang lebih segar. Ia sudah berganti dengan baju santai, butiran air menetes turun membasahi kaos dari rambutnya yang setengah basah.

"Belum selesai?" tanya Sean. Lelaki itu menarik kursi di ruang makan dan duduk disana, ia menyangga kepalanya dengan satu tangan.

"Sudah."

Jihan mendekat dengan dua piring mie instan buatannya, lalu meletakannya di hadapan Sean.

Alis Sean terangkat satu saat menyadari Jihan tidak segera duduk. "Kau mau kemana?"

"Makanlah dulu. Aku akan makan setelah mandi," jawab Jihan.

"Duduklah dan temani aku makan."

"Kau makan lebih dulu saja."

"Aku tidak suka meminta dua kali, Jihan."

Daripada terjadi perdebatan, Jihan mengalah. Ia menarik kursi dan duduk didepan Sean.

Tanpa bicara apapun lagi, Sean mulai memakan mie buatan Jihan. Dengan ekspresi bercampur, Jihan menunggu reaksi Sean.

Jihan menegang saat Sean berhenti menyuapkan mie ke dalam mulutnya.

"Tidak enak ya?" tanya Jihan, melihat pucuk hidung Sean mulai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status