Share

19. Sandiwara

Jihan bergerak gelisah di tempatnya. Pikirannya bercabang. Antara setumpuk pekerjaan atau Sean yang ia tinggalkan dirumah.

Jarum jam bergerak lambat, bahkan pergantian menit terasa sangat lama bagi Jihan.

"Kau kenapa?" Qilla yang menyadari gerak-gerik Jihan akhirnya bertanya.

"Eum, apa boleh ijin pulang cepat?" tanya Jihan.

"Boleh. Tapi nanti gajimu dipotong," jawab Qilla.

"Ah tidak masalah. Aku harus ijin kemana?"

"Langsung ke HRD saja." Qilla menatap heran pada Jihan yang langsung melesat setelah ia memberikan jawaban.

Setengah jam kemudian, Jihan sudah mengantongi ijin walaupun ia harus menjawab pertanyaan-pertanyaan dari HRDnya.

Sudahlah, yang penting sekarang ia bisa pulang.

Setelah berpamitan pada rekan-rekannya, Jihan bergegas keluar dari area kerjanya. Ia berjalan tergesa menuju lobi, tangan dan matanya berfokus pada ponsel karena ia sedang berusaha memesan taksi online.

"Aw."

Jihan mengaduh saat dahinya menabrak sesuatu tapi anehnya tidak terasa sakit. Kepalanya mendongak da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status