Share

Bab 23

Penulis: Alfylla
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-22 11:34:08

Karina tak bisa menghindar dan mengelak dari setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh Evelyn. Banyak yang sudah Evelyn ketahui dari Alan, dan Karina membenarkan semuanya.

"Sebenarnya, saat itu aku dan Alan ada keinginan untuk merawatmu. Tapi orang tua Alan menyuruh Alan membawamu pergi dari rumah. Aku dan Alan yang hanya seorang remaja tentu tak bisa menentang perintah mereka," ucap Karina. Kepala Evelyn menunduk dalam-dalam setelah mendengar semua jawaban dari Karina. Lagi, semua yang dikatakan Alan memang sebuah kenyataan. Pria itu tak berbohong.

"Alan memohon pada orang tuanya agar nama mereka mau dimasukkan ke dalam akta kelahiranmu. Alan yang mengurus akta kelahiranmu, bahkan Alan juga yang merangkai nama untukmu. Aku tidak akan tutup mata dengan kelakuannya yang jahat sekarang terhadapmu. Tapi, dulu dia memang seperti itu," ucap Karina. Evelyn tertegun mendengar itu. Namanya adalah pemberian dari Alan? Sungguh?

"Be-benarkah itu?" tanya Evelyn dengan suara pelan. Karina pun menga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • (Not) One Night   Bab 50

    Evelyn mengalami luka yang parah di sekujur tubuhnya. Setelah selesai operasi, Evelyn dipindahkan ke ruang rawat inap super suite room, atas permintaan Alan. Ruang rawat inap yang luas dengan fasilitas yang sangat lengkap.Dokter bilang Evelyn sudah melewati masa kritisnya, namun sekarang dia sedang mengalami keadaan koma. Dan entah kapan dia akan sadar.Zara, Vino, dan Karina duduk di sofa yang berjarak sekitar dua meter dari ranjang pasien. Sedangkan Alan duduk di pinggir ranjang dengan tangan setia menggenggam tangan Evelyn yang tak diinfus.Sejak mendengar informasi yang sangat mengejutkan dari dokter tadi, Alan tak bicara apa-apa pada siapa pun. Dia memilih langsung melihat Evelyn dan duduk di sampingnya. Dan dia tak beranjak sedikit pun sejak tadi.Alan tak pernah merasa sehancur ini lagi setelah ditinggalkan selamanya oleh sang ibu. Dikhianati secara terang-terangan oleh Citra bahkan tak membuatnya meneteskan air mata. Dan melihat kondisi Evelyn sekarang membuat hati Alan teras

  • (Not) One Night   Bab 49

    Alan duduk di kursi tunggu rumah sakit, dengan kedua siku bertumpu pada lutut. Kepalanya menunduk dalam dengan telapak tangan menutup wajah. Dia tak sendirian di sana, karena ada beberapa orang yang menemaninya.Zara yang semula berdiri menyandar pada dinding langsung menghampiri Alan. Zara memeluknya, dan tangisnya kembali pecah. Alan membalas pelukan Zara, menepuk pelan punggung keponakannya tersebut. Mereka sama-sama terguncang sekarang dan sama-sama butuh penenang.Kejadian di depan area kampus Zara tadi memanglah sebuah kecelakaan. Naas, Evelyn menjadi salah satu korban dari kecelakaan tersebut. Evelyn yang baru masuk ke dalam taksi ikut terseret saat sebuah minibus kehilangan kendali dan menabrak taksi tersebut. Dan lebih mengerikan lagi adalah tubuh Evelyn terlempar keluar dari taksi hingga dia mengalami luka yang sangat parah di sekujur tubuhnya.Supir taksi juga menjadi korban, dan sayangnya beliau tidak selamat dan meninggal di tempat. Pemilik mobil yang lain mengalami luka

  • (Not) One Night   Bab 48

    Alan mendengarkan penuturan Evelyn dengan seksama. Kedua alisnya terangkat mendengar kecurigaan Evelyn terhadapnya. Bukannya tersinggung atau marah, Alan malah tertawa setelah Evelyn selesai mengungkapkan rasa khawatir dan ragunya selama dua minggu ini karena perubahan sikap Alan. "Jadi kamu kepikiran? Wah, sepertinya kamu memang orang yang suka dipaksa," ucap Alan dengan tawanya yang renyah. Evelyn mendesis kesal mendengar itu. Dia merasa diejek sekarang oleh Alan. "Yang dikatakan Karina benar. Aku memang memikirkan ucapannya. Aku tak mau kamu berpikiran buruk tentang sikapku padamu. Jadi aku berusaha berubah dan menahan diri. Aku tak mau kamu meninggalkan aku nantinya karena hal seperti itu," ucap Alan. Dia tersenyum pada Evelyn yang terlihat lega sekarang. "Bagiku kamu bukan pemuas nafsu, Evelyn. Ya memang awalnya aku hanya memikirkan tubuhmu saja. Tapi sekarang tidak. Aku sudah nyaman dengan kehadiranmu di sampingku. Dan jelas kehadiranmu bagiku lebih penting dan lebih berharga

  • (Not) One Night   Bab 47

    Hari-hari berlalu, dan Alan kini semakin sibuk. Selain bekerja, dia juga harus menyiapkan banyak hal untuk pernikahannya nanti. Awalnya Evelyn meminta pesta pernikahan secara privat saja, karena tak mau terlalu banyak orang yang datang. Namun setelah berunding kembali, akhirnya Alan dan Evelyn sepakat membuat pesta pernikahan biasa, mengundang banyak orang. Hanya akad saja yang tak akan mengundang banyak orang, kecuali pihak-pihak yang penting dan tertentu saja. Syarat-syarat pendaftaran pernikahan ke KUA pun sudah selesai. Ada hambatan mulanya, karena pihak KUA mengira Alan dan Evelyn sepasang adik kakak karena nama orang tua mereka dalam akta kelahiran sama. Dan akhirnya Alan menjelaskan secara singkat dan jelas kalau Evelyn hanya anak angkat saja. Alan tak menceritakan lebih detail karena dengan mengatakan Evelyn anak angkat pun pihak KUA sudah mengerti. Hari demi hari Alan semakin sibuk, dan kelihatan sekali kalau dia sangat lelah. Walau pun begitu, rasa lelah dan letih yang d

  • (Not) One Night   Bab 46

    Jam menunjukkan pukul lima sore, dan mobil Alan baru saja memasuki halaman rumah. Seharusnya dia sampai sejak satu jam yang lalu, namun Alan harus menjemput Zara lebih dulu yang katanya ketinggalan dompet dan tak memegang uang sepeser pun untuk membayar ongkos. Setelah itu Alan juga menemani Zara membeli laptop baru, dengan alasan laptop lamanya sudah agak rusak. "Kira-kira Evelyn lagi apa ya? Apa dia gak bosan ya seharian hanya diam di rumah sendirian?" Zara bertanya. Mereka keluar dari dalam mobil bersamaan, dengan tangan masing-masing menenteng sebuah paper bag. "Dia bukan orang yang suka mengeluh sepertimu." Alan membalas perkataan Zara, membuat keponakannya tersebut mengerucutkan bibir kesal. Walau begitu, Zara tak membalas perkataan Alan. Dia akan bersikap baik pada Alan malam ini sebagai rasa terima kasih karena sudah dibelikan laptop baru dengan harga yang mahal. Zara mengekori langkah Alan masuk ke dalam rumah. Dia bisa melihat mata Alan yang pasti sedang memcari keberadaa

  • (Not) One Night   Bab 45

    Evelyn masih duduk di pinggir ranjang, dan dia baru saja selesai mengompres luka-luka memar yang ada di tubuh Alan. Dia lalu menarik selimut dan memakaikannya pada Alan yang masih bertelanjang dada. "Aku ke kamar Zara sebentar boleh ya?" Evelyn bertanya, meminta izin. Dia hanya ingin berbicara sebentar pada Zara, memastikan Zara tak marah karena keputusannya yang akan tidur di kamar Alan. "Gak perlu mengkhawatirkan dia. Dia pasti baik-baik saja." Alan menjawab. Tangannya memegang pergelangan tangan Evelyn, melarang wanita muda tersebut untuk pergi. "Aku hanya ingin memastikan saja kalau Zara tidak marah," ucap Evelyn, berusaha memberikan pengertian pada Alan. "Tidak. Jika kamu menemui dia sekarang, dia akan melarang kamu kembali ke sini," balas Alan. Evelyn menghela nafas pelan mendengar itu. Baiklah. Dia tak akan memaksa. "Kemarilah." Alan berucap. Evelyn tersenyum kecil lalu naik ke atas ranjang. Alan langsung bergerak mendekat ke arah Evelyn dan membenamkan wajahnya di ceruk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status