Share

Bayi tabung

Author: QuinzeeQ
last update Last Updated: 2025-05-20 23:06:17

“D-dia sangat mirip dengan Courtney,” batin Glen

Kaki Glen mendadak lemas. Ia tak sanggup menghampiri Istrinya yang sedang bersantai dibalkon itu. Sementara Ashley, ia juga tidak menyadari kehadiran Glen. Ia tetap fokus membaca buku yang berada dalam genggamannya.

Disisi lain, George sedang murka. Ia menghambur semua barang yang berada diruang kerjanya. “ARRGHHH!” erang George.

Setelah kepulangannya dari Cath Company, emosinya menjadi menggebu-gebu. Ia merasa seperti ingin marah tapi tidak tahu penyebab dari kemarahannya itu.

“Gadis itu benar-benar membuatku frustasi!”

Louis yang melihat itu tak berani mencegahnya dan hanya memperhatikan dari jauh. “ Dia benar-benar cemburu dengan Istri orang,” batin Louis.

Flashback~

“Tolongg!” jerit Ashley yang dibawa lari oleh beberapa Pria bertubuh kekar.

“Lepaskan aku! Tolong!” jeritnya.

Tiba-tiba saja, mereka dihadang oleh sekumpulan Pria berjas hitam dan langsung diserang. Ashley pun diselamatkan oleh Pria itu. Ia digendong u
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Bayi tabung

    “D-dia sangat mirip dengan Courtney,” batin Glen Kaki Glen mendadak lemas. Ia tak sanggup menghampiri Istrinya yang sedang bersantai dibalkon itu. Sementara Ashley, ia juga tidak menyadari kehadiran Glen. Ia tetap fokus membaca buku yang berada dalam genggamannya. Disisi lain, George sedang murka. Ia menghambur semua barang yang berada diruang kerjanya. “ARRGHHH!” erang George. Setelah kepulangannya dari Cath Company, emosinya menjadi menggebu-gebu. Ia merasa seperti ingin marah tapi tidak tahu penyebab dari kemarahannya itu. “Gadis itu benar-benar membuatku frustasi!” Louis yang melihat itu tak berani mencegahnya dan hanya memperhatikan dari jauh. “ Dia benar-benar cemburu dengan Istri orang,” batin Louis. Flashback~ “Tolongg!” jerit Ashley yang dibawa lari oleh beberapa Pria bertubuh kekar. “Lepaskan aku! Tolong!” jeritnya. Tiba-tiba saja, mereka dihadang oleh sekumpulan Pria berjas hitam dan langsung diserang. Ashley pun diselamatkan oleh Pria itu. Ia digendong u

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Persetujuan Zico

    “Aku akan mempetimbangkannya dulu,” ucap George. Ashley kemudian mengangguk pelan dengan senyuman yang terukir di bibirnya. Alfredo pun kembali dengan membawa nampan berisikan 2 cangkir teh diatasnya. “Silahkan Nona. Silahkan, Tuan,” ujar Alfredo sembari menyuguhkan minuman diatas meja. Disisi lain, Zico dan William sedang cemas karena kondisi Perusahaan yang semakin kritis. “Sial. Ashley benar-benar bisa menembus pasar internasional, Kak! Kita benar-benar diinjak-injak olehnya!” “Tenanglah. Ini belum berakhir,” ucap Zico. “Tapi sudah tidak ada harapan lagi, Kak. Hutang Perusahaan sudah dimana-mana. Para pemegang saham juga terus menuntut hak mereka!” Zico menghela nafasnya kasar. “Kemarin, Glen datang dan bernegosiasi denganku. Ia akan memasok anggaran dengan syarat kita melepaskan Athena padanya,” ucap Zico. “Dia benar-benar hanya mencari keuntungan untuk dirinya sendiri saja!” kesal William. “Lagipula Athena juga sudah tidak berguna. Biarkan saja,” ucap Zico. “Cep

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Peluncuran Situs Slytzean

    Hari ini menjadi hari yang sangat penting bagi Ashley. Ini adalah proyek pertama yang akan ia jalankan setelah berhari-hari ia sibuk untuk mengurus semua proposal demi bisa menembus Pasar Internasional. Tak hanya untuk Ashley, tapi hari ini juga menjadi hari penting bagi Slytzean yang baru saja meluncurkan situs web untuk membantu memudahkan pekerjaan seluruh masyarakat di dunia. Para staff di Slytzean pun juga sangat sibuk karena peluncuran mereka. Termasuk George yang langsung ikut turun tangan mengawasi proyeknya ini. “Sepertinya Nona Ashley berhasil tuan,” bisik Louis pada George saat mereka sedang mengamati jumlah pengguna situs mereka yang sudah mencapai hampir 50 juta pengguna dalam beberapa menit saja. George menyunggingkan smirknya. “Aku tidak salah memilihnya,” gumam George yang membuat Louis kebingungan. “Tuan, apa kau tertarik pada Nona Ashley?” tanya Louis cepat. George pun langsung memberikan tatapan mematikan pada Louis. “Apa terlihat seperti itu?” Louis menggelen

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Effort Glen

    “Dia benar-benar semena-mena terhadapku!” “Tuan, kenapa kau tiba-tiba menginginkan Athena?” tanya Henry pada Glen. “Saat ini Athena sudah diambang kehancuran. Banyak Perusahaan besar yang mengincar Athena. Daripada Athena jatuh ketangan orang lain, lebih baik aku mengambil alihnya dan kembali membangkitkan Athene melalu Cath Company. Sangat menguntungkan bukan?” “Tuan sangat cerdas,” puji Henry. “Hah tugas disini sudah selesai. Mari kita menyusul Ashley,” ucap Glen. Sementara itu, Ashley sedang membawa George mengelilingi Cath Company. Tadi mereka juga sempat berdiskusi dengan Departemen Pemasaran agar kerjasama mereka berjalan lancar. “Disini, kami ada ruang santai untuk karyawan. Ruang olahraga, dan kantin khusus para karyawan. Dan semuanya gratis!” ucap Ashley. “Kenapa begitu?” “Agar mereka tidak bosan. Kita tidak bisa memaksakan otak manusia untuk terus bekerja. Mereka juga manusia yang butuh Istirahat dan refreshing,” ujar Ashley. “Pandai sekali,” ucap George.

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Kecurigaan Alfredo

    “Kau tidak tahu sopan santun ya?” ucap Ashley menatap tajam kearah George. George pun menyunggingkan smirk tajamnya sembari berjalan kearah Ashley yang masih duduk dikursinya sembari merapikan berkas ditangannya. Pria itu langsung mencengkram dagu Ashley. “Memangnya ada masalah, hm?” “Lepas!” kesal Ashley mencoba menepis tangan George. “Tuan! Jaga sikap anda!” tegur Alfredo. George langsung melepas cengkramannya pada Ashley. “Ups. Aku lupa, ada kau disini,” ucap George. Alfredo langsung mendekat kearah Ashley yang sedang mengelus rahangnya karena kesakitan. “Anda baik-baik saja?” tanya Alfredo khawatir. Ashley mengangguk. “Jangan khawatir,” ucap Ashley pelan. “Ck. Membosankan. Ashley aku dengar kau meminta revisi semua proposal perencanaan pemasaran situs slyztean ya?” “Iya. Kenapa?” “Apa kau sudah merasa tidak percaya diri?” tanya George. “Siapa bilang? Apa kau lihat ada rasa tidak percaya diri dalam diriku?” ucap Ashley kemudian berjalan mendekat kearah George

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Kekesalan Ashley

    “Ashley, apa kau mencintaiku?” Deg. Jantung Ashley mendadak berhenti. Matanya membulat tak percaya. Mulutnya membisu dan tak mampu berbicara. Ia hanya bisa menatap mata Glen dengan tatapan sendu. “Apa ada Suami Istri yang tidak saling mencintai?” batinnya. “Apa dia benar-benar menganggap aku sebatas Istri Kontrak saja?” batin Ashley. Pikiran Gadis itu penuh dengan pertanyaan yang tak bisa ia utarakan. Hatinya sakit. Tapi ia tidak bisa mengadu kepada siapapun. Ini adalah pilihan yang ia buat. “Apa aku salah karena sudah jatuh terlalu dalam?” batin Ashley dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Pintu kamar tiba-tiba diketuk. Mereka pun terkejut dan menjadi canggung. Ashley langsung turun dari meja dan kembali merapikan pakaiannya. Sementara Glen, Pria itu langsung membuka pintu. “Selamat pagi, Tuan. Tuan besar sudah menunggumu untuk sarapan,” ucap Henry. Glen mengangguk mengerti. Ashley kemudian mendekat. Mereka pun turun bersama menuju meja makan yang sudah dipenuhi makanan. Te

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   rahasia hati

    “Ashley!” seru Glen. Ashley yang mendengar itu langsung memunculkan kepalanya dari dalam kolam dan menepi. Glen pun mendekat kearah Ashley. “Ada apa, Tuan?” tanya Ashley dengan wajah lugunya itu. “Kenapa berenang malam-malam?” tanya Glen dengan tatapan mengintimidasi. “Hanya ingin. Memangnya kenapa? Apa tidak boleh?” “Tidak. Hanya takut kau masuk angin,” ujar Glen. Ashley kemudian meletakkan wajahnya diatas tangannya yang terlipat ditepi kolam renang itu. “Hm. Kenapa kau terlihat tergesa-gesa sekali? Apa kau sangat merindukanku?” goda Ashley dengan senyuman nakal yang terukir diwajahnya. “Jangan menggodaku,” ucap Glen. “Tidak ada yang menggodamu, Tuan. Jadi kau tidak merindukanku ya?” kesal Ashley sembari mempoutkan bibirnya. “Naiklah. Lihat tanganmu sudah keriput seperti itu,” ucap Glen. Ashley kemudian mengangguk dan mulai menaiki kolam renang itu. “Dimana bathrobe Ashley?” tanya Glen pada Alfredo. “A-ah aku lupa mengambilnya, Tuan,” ucap Alfredo gugup. Glen

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Serangan siber

    “L-LEPAS!” George kemudian melepas cengkramannya pada dagu Ashley. “Brengsek,” umpat Ashley pelan. “Jaga mulutmu, manis,” bisik George. “To the point saja. Kenapa kau mengundangku kesini?” tanya Ashley cepat. “Kau memang sangat memahamiku ya?” “Aku ingin kau memberitahuku bagaimana gadis kecil sepertimu mampu menembus sistem keamanan kami,” ucap George. “Oh, jadi Tuan George merasa tidak percaya diri karena aku berhasil menembus ya?” ejek Ashley. “Jangan takut. Kemarin aku menembusnya hanya ingin mencari tahu dan tidak berniat jahat,” lanjut Ashley. “Aku tidak peduli. Aku hanya ingin tahu bagaimana caranya,” ucap George. Gadis itu kemudian mendekati salah seorang staff disana. Ia kemudian duduk dikursi dan mengotak atik komputer staff tersebut. Ia pun langsung melakukan cara yang sama saat ia mencoba menembus sistem keamanan Slytzean. Dan seketika peringatan diruangan itu berbunyi. Alarm tanda bahaya serangan siber langsung terdengar diseluruh penjuru ruangan. “Lih

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Software Development

    “Oh tuhan! Nona dan Tuan ini benar-benar!” kesal Henry. “Henry, apa Tuan tidak ada jadwal malam ini?” tanya Alfredo mencoba mengalihkan pembicaraan. “Ada rapat dengan para pemegang saham Vierca. Kenapa?” tanya Henry. “Oh baiklah. Aku dan Nona ada urusan nanti malam. Kau hubungi kami jika rapat selesai. Kami akan segera pulang,” jelas Alfredo. Henry pun mengangguk cepat. Malam harinya, Glen sudah pergi duluan bersama Henry. Sedangkan Ashley, ia masih bersiap dikamarnya. Malam itu, Ashley memilih untuk mengenakan rok selutut berwarna putih serta kemeja polos berwarna abu-abu. Ia juga mengenakan Heels 5 cm berwarna putih dan mengurai rambutnya yang cukup panjang itu. “Ayo! Kau sudah memberitahu Henry kan?” ucap Ashley pada Alfredo. “Sudah, Nona!” ujar Alfredo. Mereka pun segera berjalan menuju mobil. “Sepi sekali. Kenapa tidak ada orang sama sekali?” tanya Ashley saat melihat Mansion kosong. “Setelah keributan tadi pagi, Zico mengusir Nyonya pertama. Tuan Besar pun tid

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status