Beranda / Romansa / OBSESI TUAN STERLING / Bab 28 : Kebohongan Kontrasepsi

Share

Bab 28 : Kebohongan Kontrasepsi

Penulis: Sena
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-16 20:47:24

Keheningan dini hari menyelimuti kamar tidur utama Manor, hanya dipecah oleh desis pendingin ruangan dan napas mereka yang terengah. Kaelan mendorong Vera kembali ke ranjang, matanya yang gelap memancarkan kemenangan yang jauh lebih besar dan pribadi daripada kehancuran Thomas.

“Kau melihatnya, Ratuku,” bisik Kaelan, suaranya tebal dan bergetar karena emosi yang tertahan. “Kau menghancurkan mereka dengan kepalamu, bukan dengan pedang. Kau pantas mendapatkan pemujaan ini, Vera.”

Sentuhan Kaelan terasa seperti sebuah klaim, bukan hanya gairah. Dia mencium Vera dengan kehausan yang membakar, setiap gerakan tubuhnya adalah penegasan bahwa Vera adalah miliknya—harta karun yang baru saja ia bebaskan dan sekarang ia kunci untuk dirinya sendiri.

Kaelan mengangkat pinggul Vera, memaksanya menerima setiap sentuhan, setiap tekanan. Erangan Vera tercekat di tenggorokan saat Kaelan mulai menjelajahi setiap lekuk tubuhnya dengan tangan dan bibirnya, seolah sedang melakukan ritual penghabisan.

"Kau
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • OBSESI TUAN STERLING   Bab 35 : Pertemuan Rahasia di Le Saphir

    Aroma kopi dan maskulin Kaelan masih tertinggal di bantal saat Vera terbangun. Pagi ini, Kaelan terlihat lebih tenang setelah "pembersihan" emosi semalam. Pria itu berdiri di depan cermin, merapikan dasi sutranya dengan gerakan yang sangat berkuasa. Begitu menyadari Vera terbangun, Kaelan mendekat, duduk di tepi ranjang, dan memberikan ciuman dalam yang terasa seperti tanda kepemilikan mutlak di kening istrinya."Aku akan pulang terlambat malam ini, ada rapat dewan direksi," ucap Kaelan dengan suara rendah. Ia mengeluarkan sebuah kartu hitam—kartu kredit tanpa batas—dan meletakkannya di atas nakas. "Gunakan ini untuk membeli apa pun yang kau inginkan. Jika kau merasa bosan, panggil penjahit butik ke sini. Jangan keluar sendirian tanpa pengawal, mengerti?"Vera memasang wajah mengantuk yang cantik, mengangguk patuh sambil memeluk lengan Kaelan singkat. "Mengerti, Sayang. Hati-hati di jalan."Begitu pintu kamar tertutup dan suara deru mobil Kaelan menjauh dari pelataran Manor, wajah man

  • OBSESI TUAN STERLING   Bab 34 : Ilusi Kepatuhan

    Suasana di salon VIP milik Madam Elena terasa begitu menenangkan. Wangi aromaterapi melati dan mawar memenuhi ruangan yang kedap suara itu. Vera sedang berbaring santai dengan handuk hangat membungkus rambutnya, sementara seorang ahli manikur mengerjakan kuku-kukunya dengan sangat teliti. Di sampingnya, Madam Elena melakukan hal yang sama."Kau terlihat lebih segar hari ini, Vera. Sepertinya Kaelan benar-benar menjagamu dengan... sangat baik," Elena berujar dengan nada menggoda, matanya melirik sekilas melalui masker mata yang menyejukkan.Vera terkekeh pelan, tawa yang manis dan terdengar lucu di telinga. "Dia hanya sedikit berlebihan, Madam. Anda tahu sendiri bagaimana pria seperti dia.""Aku tahu," Elena menghela napas panjang. "Pria seperti Kaelan Sterling menganggap dunia adalah papan catur mereka. Tapi, aku tidak menyangka kau bisa membuatnya memberikan izin untuk keluar hari ini."Vera tersenyum tipis. Ia tahu ini saatnya. Ia tidak ingin membuang waktu hanya dengan membicarakan

  • OBSESI TUAN STERLING   Bab 33 : Pil Pengikat Takdir

    Malam telah larut di Manor Sterling. Di atas ranjang besar, Vera tertidur lelap, wajahnya tampak damai meskipun tubuhnya masih menyisakan rona merah akibat pergulatan panas di bawah shower tadi sore. Ia meringkuk di bawah selimut sutra, tidak menyadari bahwa di sudut kamar yang gelap, sepasang mata sedang mengawasinya tanpa henti.Kaelan duduk di sofa velvet hitam tepat di hadapan tempat tidur. Kamar itu hanya diterangi oleh cahaya remang-remang dari lampu tidur yang redup. Kaelan menyilangkan kakinya yang panjang, memegang sebatang rokok di antara jemarinya. Asap abu-abu melayang ke udara, menari-nari sebelum menghilang di kegelapan, persis seperti rahasia yang sedang ia susun.Tatapannya dingin, tajam, dan penuh perhitungan. Ia menatap Vera bukan dengan kehangatan seorang suami, melainkan dengan kepuasan seorang pemilik yang baru saja memastikan hartanya tidak akan pernah bisa lari.Kaelan menarik laci meja rias di samping sofa dengan gerakan yang sangat pelan, hampir tak terdengar.

  • OBSESI TUAN STERLING   Bab 32: Kecemburuan Kaelan

    Esok siangnya, sebuah limusin perak berhenti di depan Manor. Vera terkejut saat pelayan mengumumkan bahwa Madam Elena datang berkunjung. Wanita itu masuk dengan langkah anggun, membawa sebuah kotak beludru kecil."Madam Elena, sebuah kehormatan bisa menyambut Anda di sini," sapa Vera dengan senyum tulus."Aku hanya ingin mengembalikan kain indahmu, Vera. Tentu saja sudah dibersihkan dengan standar terbaik," Elena menyerahkan kotak itu, lalu duduk dengan tenang. "Dan sejujurnya, aku merasa sangat nyaman berbicara denganmu semalam. Jarang sekali aku menemukan wanita muda yang tidak hanya cantik, tapi juga cerdas dan memiliki intuisi setajam dirimu."Vera merespons dengan rendah hati, mengimbangi pembicaraan Elena tentang tren kecantikan dan gaya hidup dengan sangat baik. Namun, seiring berjalannya waktu, Vera yang jeli mulai menyadari sesuatu. Setiap kali Elena berbicara tentang bisnis atau rencana pembangunan baru, arah pembicaraannya selalu kembali pada satu titik: Kaelan."Ngomong-ng

  • OBSESI TUAN STERLING   Bab 31: Kemenangan dalam Senyap

    Lampu kristal di ballroom hotel bintang lima itu memantulkan kemewahan yang menyilaukan. Saat pintu besar terbuka, perhatian seluruh ruangan tersedot pada satu titik: Kaelan dan Vera Sterling. Mereka terlihat seperti definisi kesempurnaan. Kaelan dengan aura gelap dan dominasinya yang tak tergoyahkan, serta Vera yang terlihat seperti malaikat anggun dalam balutan gaun hijau zamrudnya.Vera melingkarkan lengannya di lengan kokoh Kaelan, kepalanya sedikit bersandar dengan cara yang sangat manis, memberikan kesan istri yang patuh. Namun, di balik tatapan lembut yang ia berikan pada setiap tamu yang menyapa, matanya bergerak tajam, merekam setiap wajah, setiap lencana nama, dan setiap gerak-gerik para penguasa modal di sana.Vera tahu posisinya saat ini sangat rentan. Di mata dunia, dia adalah Nyonya Sterling—wanita paling beruntung. Namun, di dalam hatinya, dia tahu Kaelan adalah badai yang bisa berubah kapan saja. Ia tidak boleh hanya menjadi pajangan. Ia harus memiliki pondasinya sendi

  • OBSESI TUAN STERLING   Bab 30 : Takluknya si Kaku

    Uap air masih memenuhi kamar mandi saat Vera menelan pil kecil itu dengan cepat, memastikan tidak ada sisa air yang tumpah di wastafel. Ia menatap pantulan dirinya di cermin yang berembun, lalu jemarinya bergerak turun, mengelus perutnya yang rata dengan gerakan perlahan dan penuh kerinduan yang tertahan. “Maaf,” bisiknya dalam hati. Ada rasa perih yang nyata saat ia menyadari bahwa ambisinya telah memaksanya menunda kehadiran nyawa baru di sana. Ia menginginkan keturunan, ia menginginkan bagian dari Kaelan yang tumbuh di dalam dirinya, tapi dunia luar masih terlalu kejam, dan kedudukannya di Sterling belum benar-benar aman. Vera menarik napas dalam, menghapus jejak kesedihan di matanya, dan menggantinya dengan senyum manis yang sering ia gunakan untuk menaklukkan dunia—dan suaminya. Saat ia melangkah keluar, aroma parfum maskulin Kaelan menyambutnya. Kaelan sedang berdiri di depan cermin besar, mengenakan kemeja putih yang belum dikancingkan sepenuhnya, memperlihatkan otot dadan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status