Share

Mahram

"Wi ...." Gibran menatap Dewi dengan wajah memelas. "Apa ...." Ingin sekali Gibran membujuk Dewi untuk mengurungkan perceraian mereka. Namun, lidahnya kelu. Ia tidak mampu meminta itu sementara di belakangnya ada Rindu yang menunggu.

Dewi hanya tersenyum masam melihat Gibran gamang seperti itu.

"Dre, udah, yuk! Sebentar lagi persidangan dimulai. Aku enggak mau telat," ucap Dewi pada akhirnya.

"Oke." Andre mendorong kembali kursi roda Dewi untuk memasuki gedung kantor pengadilan agama diikuti Bu Rasti.

Sementara Gibran memandang mereka bertiga berlalu meninggalkannya. Ia bahkan sampai tidak ingat tentang Candra yang seharusnya jug sudah datang untuk mendampinginya.

Setelah rombongan Dewi tidak terlihat, baru Gibran menoleh ke belakang, dimana Rindu masih berdiri dengan jantung terbakar.

"S-Sayang ...." Gibran berjalan kembali ke arah Rindu.

Sementara pada saat itu, mata Rindu sudah dipenuhi genangan air mata. "Kenapa kamu enggak pernah bilang kalau Mbak Dewi juga hamil?" hardik Rindu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
si gibran plin plan dan nyampah banget. ternyata cintanya yg masih utuh utk dewi itu cuma lips service aja. sebenarnya tetapa rindu yg ada fihati makhluk g berakhlak ini
goodnovel comment avatar
Emi Susanti
blm up lagi?
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
lakor laknat panas swtres mulu tu lakor bayinya cacat baru rasa tapi bagus buat pelajaran lakor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status