Share

bab 18

Dinda melajukan mobilnya dan berhenti di depan rumah mewah dan megah.

"Permisi, Pak. Apa di sini rumah pak Adinata?" tanya Dinda dari balik kemudi saat kedua satpam menghentikan laju mobilnya di depan gerbang besar rumah itu.

"Oh, benar. Nama ibu siapa dan ada perlu apa dengan pak Adi?" tanya salah satu satpam dengan tegas.

"Nama saya Dinda. Saya kemari karena menemukan dompet atas nama pak Adinata dan akan mengembalikannya pada beliau."

Kedua satpam yang ada di hadapan Dinda berpandangan.

"Hm, baiklah. Tunggu sebentar, Bu."

Dinda mengangguk lalu membelai rambut Windi.

"Kamu nggak apa-apa ikut mama kesini? Makan siang kamu tertunda kan?" tanya Dinda.

Windi tersenyum.

"Hm, nggak apa-apa, Ma. Windi memang pingin jalan-jalan dulu sekaligus ingin tahu pemilik dompet ini," sahut Windi.

Dinda tersenyum. "Kamu jujur sekali, Sayang. Mama bangga padamu. Kamu memberikan dompet ini pada ibu padahal bisa saja kamu diam saja dan justru membuangnya."

Windi tersenyum. "Kan mama yang mengajark
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status