"Sebelumnya, aku ingin meminta maaf padamu Mischa. Pagi ini, aku baru saja mendapat perintah dari pemilik restoran untuk memberhentikanmu dari restoran ini. Jabatanku memang sudah manager, tapi aku masih seorang karyawan di sini, bukan pemilik resmi restoran ini. Mau tak mau aku harus menuruti perintah atasanku. Awalnya aku sudah menjelaskan pada Ibu Regina, kalau pekerjaanmu baik. Tapi sepertinya Ibu Regina tidak juga berubah pikiran. Bahkan dia sempat bilang, restorannya akan terancam tutup bila dia tetap memperkerjakan dirimu di sini. Aku sendiri juga tidak mengerti kenapa Ibu Regina bisa berkata seperti itu. Tapi, ketika aku tahu masalah pribadi yang sedang membelitmu saat ini, yaitu mengenai perebutan hak asuh atas anakmu dengan Tuan Xander, perlahan-lahan aku mengerti. Tuan Xander itu memiliki kekuasaan yang mendominasi di Jakarta. Banyak sekali perusahaan kecil yang takut dengannya. Jadi, ada kemungkinan, alasan itulah yang membuat Ibu Regina menyuruhku untuk me
"Ini uang mukanya, sisanya akan dibayar setelah majikanku menerima hasil pekerjaanmu," ucap seorang wanita berjas hitam dengan rambut sebahu. Dia memberikan sebuah amplop coklat berisi uang pada seorang lelaki yang mengaku berprofesi sebagai fotografer.Lelaki itu tersenyum dan mengambil cepat uang di dalam amplop itu."Katakan pada majikanmu, aku tak akan mengecewakan orang-orang yang telah memakai jasaku. Malam ini juga, foto-foto bugil wanita itu akan langsung kukirim pada Nyonya Sarah,"Ke duanya saling berjabat tangan sebelum akhirnya berpisah.Si wanita berambut sebahu tadi masuk kembali ke dalam mobil mewahnya, sementara si lelaki tadi melanjutkan perjalanan menuju lokasi tempat di ma
Seorang wanita setengah baya terlihat sedang menikmati hidangan makan malamnya seorang diri di dalam rumah besar dan meja makan yang begitu panjang. Dia duduk di ujung meja dengan angkuh. Dentingan sendok dan garpu terdengar sesekali saat dia memotong daging steak di atas piringnya.Seorang wanita lain berpakaian serba hitam ketat berjalan ke arah meja makan dan memberikan gawai super canggih miliknya."Selamat malam Nyonya, maaf jika saya mengganggu makan malam Nyonya. Saya hanya ingin memberitahukan ini pada Nyonya. Ini adalah foto-foto hasil jepretan Bimo," ucap Sean pada sang Nyonya besar.Wanita yang dipanggil Nyonya oleh Sean itu pun menghentikan sejenak aktifitas makan malamnya. Dia mengambil gawai itu. Sambil memulas senyum simpul dia menatap satu d
Sesampainya di Rusun, Mischa pun keluar dari mobil Xander diikuti oleh Xander di belakang."Kenapa kamu mengikutiku?" tanya Mischa risih."Aku ingin bertemu Arsen dan memastikan anakku baik-baik saja," jawab Xander datar.Mischa menekan pintu bel rumah Lulu untuk mengambil Arsen, Lulu pun keluar bersama Arsen.Betapa terkejutnya Lulu melihat keadaan Mischa, terlebih saat dilihatnya keberadaan Xander di sana, Lulu hendak mendamprat Xander namun niatnya di tahan oleh Mischa hingga akhirnya Lulu pun mengerti dan kembali masuk ke dalam rumahnya."Mamah kenapa?" tanya Arsen pada Ibunya. Wajah Arsen terlihat sedih melihat keadaan Ibunya saat itu."Mamah tidak apa-apa sayang," jawab Mischa sembari membuka pintu rusun yang kuncinya dia titipkan pada Lulu.Arsen menoleh pada Papahnya, tapi tak berkata apa-apa. Dia
Pagi harinya Mischa terbangun saat adzan shubuh baru saja berkumandang. Kepalanya terasa berat dan pening. Ke dua mata wanita itu menyipit dengan dahinya yang mengernyit saat merasakan sesuatu menindih perutnya dari arah samping.Mischa menatap ke arah perutnya dengan wajah meringis dan pandangannya yang setengah kabur. Didapatinya sebuah tangan kekar seseorang tengah memeluknya saat itu.Sontak bola mata Mischa terbelalak kaget dan menjadi lebih kaget lagi saat dia melihat siapa manusia pemilik tangan itu.Dia Xander!Astaga!Keterkejutan Mischa tak berhenti sampai di situ karena dia kembali mendapati keadaan Xander yang saat itu tidur dengan bertelanjang dada.Lelaki itu tidur dengan sangat lelap bahkan Mischa bisa mendengar dengkuran halus yang keluar dari mulut Xander.Mischa tercenung sesaat, hingga setelahnya dia justru berteriak."A
Saat Mischa baru saja izin pamit ke dalam kamar mandi, bel rusun Mischa berbunyi.Xander yang saat itu masih melanjutkan sarapannya bersama Arsen pun terpaksa menundanya sebentar. Dia berjalan ke arah pintu rusun untuk membukanya.Betapa terkejutnya Xander saat melihat siapa manusia yang tengah bertamu kekediaman Mischa kala itu.Dia Aldrian.Aldrian tersenyum sinis saat dilihatnya siapa lelaki yang baru saja membuka pintu rusun kediaman Mischa pagi itu.Dia sudah tahu perihal keberadaan Xander dikediaman Mischa hari ini setelah Mendy meneleponnya tadi malam. Itulah sebabnya Aldrian mendatangi kediaman Mischa untuk bermaksud menyudahi kesalahpahaman diantara dirinya dengan Mischa. Aldrian datang dengan membawa sebuket bunga mawar merah untuk Mischa."Wah, sungguh sebuah kehormatan besar bisa bertatap muka dengan Tuan Alexander Gavin Malik di pagi hari yang cerah ini ya?" u
Siang ini, Lulu sengaja bertandang ke rusun Mischa saat Kiki sang anak tidur.Seharian dia tidak melihat Mischa dan Arsen, hal itu membuat Lulu dilanda khawatir akut.Lulu datang dengan semangkuk mie rebus panas di tangannya yang baru saja dia masak di rusunnya tadi."Adu-duh panas-panas," ucap Lulu sambil setengah berlari menuju sofa di ruang tamu Mischa.Mischa hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu."Makan Misch. Akhir-akhir ini aku jadi banyak makan, padahal belum satu jam aku makan nasi bareng Kiki tadi, eh sekarang sudah lapar lagi," celoteh Lulu sambil melahap Mienya.Mischa hanya tertawa sambil terus mengganti chanel TV untuk mencari acara yang bagus. Kekhawatirannya akan keadaan Arsen memang jelas masih terasa dibenaknya, namun Mischa berusaha berpikir positif dan membiarkan Xander memiliki waktu sendiri dengan anaknya. Mischa percaya, bersama Xander, Arsen pasti akan baik-baik saja."Btw, Arsen mana Misch?
Kali ini, Xander sudah tak tahan lagi dengan segala pikiran buruk yang ditujukan oleh Mischa padanya. Karena itu Xander berniat untuk mengajak Sarah bicara.Xander yakin segala hal buruk yang terjadi menimpa Mischa adalah ulah Sarah.Siapa lagi?Xander memparkirkan mobilnya di kediaman utama keluarga Malik dengan menahan gejolak emosinya yang sudah naik ke permukaan. Dia membanting pintu mobilnya dan berjalan dengan langkah lebar melewati halaman rumahnya yang luas untuk sampai ke pintu utama.Xander mendapati Sarah sedang sibuk merenovasi sebuah kamar yang letaknya persis bersebelahan dengan kamar yang ditempatinya. Beberapa tukang sedang mencat dan membuat dekorasi dinding dengan gambar beraneka buah dan binatang, seperti kamar yang disiapkan untuk seorang anak kecil."Hai, Xander? Tumben kamu tidak mengaba
Mischa sudah rapi dengan pakaian formalnya.Setelah hampir tiga hari berlalu, Xander memang membuktikan kata-katanya. Lelaki itu sama sekali tak mengganggu dirinya dengan Arsen lagi dan kedatangan Pak Kasim kemarin untuk mengkonfirmasi ulang pengusirannya terhadap diri Mischa, membuat Mischa kian di rundung perasaan bersalah terhadap Xander.Mischa bersyukur jika kenyataannya Xander sudah berbaik hati untuk tidak melanjutkan niatnya membuat Mischa kehilangan tempat tinggal.Weekend ini Aldrian meminta Mischa untuk menemuinya disebuah tempat olahraga golf.Aldrian dan rekan-rekannya sesama aktor berencana berkumpul di pagi hari yang cerah ini untuk tanding golf.Sesampainya Mischa di tempat tujuan, dia mendapati