Share

Memangku

"Audrey ... duduk sini!" lirih Mas Gibran seraya menepuk kedua pahanya.

Astaga! Dia menyuruhku duduk di pangkuannya? 

"Ogah ah! Nanti dilihat Mama!" tolakku. Namun sepertinya penolakanku tidak bermakna. Tiba-tiba saja aku sudah dia angkat dan didudukkan di pangkuannya.

"Mas!" pekikku. Entah apa yang ada di otak Mas Gibran. Bisa-bisanya dia memangkuku di saat mama juga masih di rumah. Gimana kalau mama lihat? 

"Nanti dilihat Mama loh!" kesalku. Namun, Mas Gibran ya tetaplah Mas Gibran. Dia tidak peduli dengan protesku. Malah dengan santai dia menyuapiku.

"A ... " Mas Gibran menyuruhku membuka mulut. Akupun mendengus kesal melihat tingkahnya pagi ini. "Kenapa? Gak mau disuapin pakai tangan? Ok!" Tak lama dia menggigit rotiku kemudian mengarahkannya ke mulutku.

"Mas!" geramku. Namun ... sudah bisa ditebak, Mas Gibran tetap kekeh menyuruhku memakan roti yang dia arahkan padaku dengan mulutnya. "Gak mau!" ketusku. Aku ber

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status