Share

Pepaya

Sudah satu minggu aku menjadi kekasih Gibran Maharsa Adinata. Beberapa kali kami sempat menghabiskan waktu bersama, mulai dari sekedar makan siang, makan malam, bahkan menemaniku berbelanja kebutuhan Alina Gump dan menemani Oma Elma ke butik langganannya.

Hari ini kami harus menghadiri pesta ulang tahun si centil Luna. Tepat pukul 11.10 WIB, tampak seorang pria berwajah tampan dengan gagahnya sudah menungguku di teras rumah. Kehadiran sosoknya tentu membuat senyumku mengembang sempurna. Dengan menggunakan dress peach yang konon kata Gea adalah pilihan si sosok tampan tersebut, akupun melenggang sok cantik ke arahnya.

"Maaf sudah membuat Mas menunggu," ujarku semanis mungkin.

"Doesn't matter," balasnya. Dia mengamatiku dari ujung rambut hingga ujung jempol kakiku. "Cantik sekali wanitaku," puji pria tampan yang pandangannya terpaku padaku itu.

Cantik? Wanitaku? Haduh ... lumer lagi Audrey, Om!

"Terima kasih, Mas Gibran Maharsa Gombal Adinata," balasku seraya tersenyum secerah cuaca har
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status