Share

19 : Tuan Arogan

“Saya mohon, Tuan. Saya tidak bermaksud untuk berkhianat, itu semua kecelakaan.”

Kedua telapak tangan itu saling bergosokan satu sama lain, kepala yang seharusnya menatap lurus kini hanya bisa memandang lantai berbalut karpet polos berwarna merah. Dia bahkan tidak ada rasa malu mencium ujung sepatu hitam runcing yang ada di hadapan matanya.

“Tuan... ampuni saya!”

“Kau tau berapa banyak kerugian yang black moon tutupi karena kecerobohan mu itu?”

“Ampun, Tuan, Ampun.” Bukannya menjawab pertanyaan, orang itu semakin menginggikan volume suaranya, meraung-raung meminta apun sang bos dengan penuh rasa takut di dadanya.

“Berisik sekali,” desis Joshua, ia mencungkil telinganya menggunakan jari kelingking.

“Saya berjanji akan setia kepada Tuan, hanya Tuan yang ada di hati saya. Mohon ampuni kesalahan saya kali ini, saya ber-”

Dor-

“Berisik sekali orang ini.”

Tubuh orang itu terjatuh di atas karpet merah bersamaan dengan darah mengalir di kepalanya. Joshua tidak suka mendengar omong kosong. Ia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status