Share

Bab 21

"Apa! Zea kabur?" tanya Mas Rama kaget. Begitu pula denganku. Ke mana perempuan titisan Dajjal itu. Dia pasti sengaja tak mau menemui kami berdua.

"Iya. Jangan ganggu keluarga saya lagi!" teriak Mamahnya Zea sambil menutup pintu sangat keras.

"Buka pintunya Tante. Saya belum selesai bicara," teriakku terus menggedor pintu.

"Percuma, Nin. Pasti Zea sengaja kabur. Dasar perempuan gila. Lebih baik kita pulang dulu, untuk memikirkan cara agar perempuan gila itu keluar dari tempat persembunyiannya."

Aku tak menanggapi ucapan Mas Rama. Berjalan menuju mobil. Berusaha menegakkan emosi jiwa. Aku harus tenang. Agar masalah ini menemukan titik terang.

"Kita coba cari Zea di tempat nongkrong atau di mana gitu. Tempat yang biasa dia kunjungi."

Mobil segera di arahkan menuju tempat yang biasa dikunjungi Zea. Hanya sebagian kecil saja tempat yang aku ketahui. Hasilnya, sampai sore tetap saja kami tidak menemukan keberadaan Zea. Aku dan Mas Rama memilih pulang ke rumah. Biarkan saja kalau perempua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status