Share

15. Permintaan

"Ibu."

Arxen memasuki kamar Permaisuri dan memanggil saat tidak ada orang yang menyadari keberadaannya. Panggilan Arxen lantas membuat semua orang menoleh. Ibunya yang tengah menikmati waktu minum tehnya, juga para pelayan yang langsung menunduk memberi hormat padanya.

"Oh? Kau datang?" Bellanca menurunkan cangkir tehnya dan membuat gerakan yang mengisyaratkan agar sang putra mendekat. "Kebetulan aku sedang mencicipi teh yang dikirim pamanmu. Kemarilah, cobalah ini bersamaku."

Arxen mengangguk kemudian mengambil tempat di sofa depan ibunya. Duduk manis, menunggu pelayan mempersiapkan cangkir dan menuangkan teh untuknya.

"Aromanya cukup kuat." Arxen menyesap teh di cangkir setelah menghirup aromanya. "Ini teh dari Catheossirus?"

"Oh? Bagaimana kau tahu?" Bellanca tidak menyangka kalau putranya akan tahu asal teh yang bahkan baru pertama kali dia coba.

"Kudengar kalau paman berhasil membangun kerja sama dengan Bangsawan Aradea
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status