Share

Bab 47

“Jangan disentuh. Nanti memarnya semakin sakit,” larangnya seraya meraih tangan Ambar. Dia menyetir secepat yang dia bisa dan mereka akhirnya tiba di pelataran parkir rumah sakit yang biasa dia datangi.

Diraja langsung membawa Ambar ke ruang IGD dan meminta perawat serta dokter untuk segera memeriksa Ambar.

“Aku sebenarnya nggak apa-apa. Ini paling memar-memar aja.” Ambar masih mengatakan kalau dia baik-baik saja.

Diraja duduk di sampingnya seraya mengecek bagaimana dokter dan perawat membersihkan luka-luka di wajah dan lengan dengan antiseptik dan menegakkan anamnesa seraya mengecek seluruh tubuh Ambar.

"Oke, sepertinya memang memar, tapi tadi kepalanya terbentur nggak?" tanya dokter setelah memeriksa Ambar.

"Nggak kok, Dok," balas Ambar yakin.

"Baik, lukanya dibersihkan setiap hari kemudian memarnya juga jangan lupa diberikan salep supaya cepat hilang sakitnya. Saya juga resepkan obat pereda nyeri, bisa diminum selama nyeri masih terasa," ujar sang dokter yang menuliskan resep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Titis Puji Lestari
diraja sarius nero n raka kayak three musketerrsss yg lagi nglindungi ambar pasti seru n gak kaleng2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status