Share

BAB 22 I Sakit

Begitu panggilan berakhir, mata Camellia membulat seketika. Dengan manik mata bergetar dan pelupuk mata yang basah, dia pun menatap pria yang menculiknya penuh permohonan tersirat.

Kepala gadis itu menggeleng cepat saat mendapati tatapan bengis pria tersebut dengan bibir membentuk garis lurus. Dapat Camellia rasakan aura gelap yang keluar dari tubuh pria itu, membuat sekujur tubuhnya hendak meringkuk, insting melindungi diri secara tidak sadar.

Kini, wajah pria itu pun memerah dengan pandangan marah yang terarah pada ponsel dalam genggaman. Dan seketika saja benda pipih itu membentur dinding yang berada di balik tubuh Camellia, meloloskan jeritan histeris cukup panjang dari mulut gad

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status