“Poppy, kau jangan terlalu dekat dengan Pak Ezra.” Itu yang Poppy inginkan! Menjauh dari Ezra andai bisa.“Memang kenapa, Pak?” “Pak Ezra sudah dijodohkan. Kau sangat jauh dengan wanita itu.”Ya, Poppy akui memang Chelsea itu cantik dan anggun. Sangat berbeda dengannya yang hanya seorang office girl, terlebih ia hanyalah janda penyakitan!“Kau benar, jika ada cara …saya ingin menjauh dari Pak Ezra.”Sean menatap Poppy serius. “Apa yang katakan itu benar?” Poppy mengangguk.“Jadi kau tidak menyukai Pak Ezra?” “Tentu saja!” Kali ini Sean nampak berbinar. Apa pria itu tertarik dengan Poppy?“Kalau begitu sebisa mungkin menjauh darinya.”“Bagaimana caranya?” Sean diam–bingung karena memang tidak ada yang bisa dilakukan. Terlebih melawan Ezra yang berkuasa.Melihatnya lantas membuat Poppy mengembuskan napas kasar.“Sepertinya Anda tidak memiliki cara.”Setelahnya Poppy memilih menyusul Rexi karena memang tugasnya bersama Rexi hari ini.“Kenapa kau lama? Aku bahkan sudah membersihkan
"Aku harus mencari perhitungan dengan wanita sialan itu!" Ezra mengoleskan salep dengan penuh kelembutan. Pria itu bahkan meniup-niupnya. "Sudah saya katakan, saya baik-baik saja. Lagipula wajar jika Nona Chelsea melakukan itu." "Wajar katamu?" Pria itu menatap Poppy yang mengangguk dengan tajam. "Ck! Bagaimana bisa kau mengatakan kelakuan itu wajah?" Ezra tidak habis pikir, padahal pipi Poppy memar karena ulang Chelsea. "Tentu saja! Wanita mana yang terima saat melihat calon suaminya tiduran di pangkuan wanita lain." "Siapa yang kau bilang calon suami?" "Tentu saja Anda!" Ezra mendelik, "Kau jangan aneh-aneh! Aku bukan calon suaminya. Aku ini … calon suamimu." Kali Ini giliran Poppy yang menatap Ezra jengah. "Anda bahkan sudah dijodohkan, tapi bisa-bisanya masih membual." "Yang kukatakan itu benar, Poppy! Aku calon suamimu, bukan wanita itu.""Tapi—" "Aku menolak perjodohan itu." Ezra menatap Poppy serius. Ia bahkan memegang tangan Poppy. "Percayalah padaku, aku menola
“Sepertinya wanita menyebalkan itu sudah mengadu pada Nenek.”Poppy menautkan kedua alisnya. “Maksudmu?”“Barusan Nenek mengomel karena aku menolak perjodohan.”“Siapa yang menyuruhmu melakukan itu!”“Tentu saja karena aku tidak mau. Yang kumau hanya kau, Poppy.”Lagi dan lagi pria itu terang-terangan mengakui perasaannya. Lantas, Poppy harus bersikap bagaimana? Wanita itu memilih membuang muka membuat Ezra mendengus kesal.“Kau, mau sampai kapan menolakku?” “Sampai kapanpun, Ezra.”Semakin kesal saja Ezra. “Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Dalam waktu dekat ini, aku pastikan kau jadi milikku!” “Terserah.”Poppy tetap kukuh pada pendiriannya.Tiba di apartemen, Ezra hanya mengantarkan Poppy saja.“Kali ini kau mau ke mana dulu?”“Woaah, lihatlah … kau mulai perhatian padaku.” Ezra tersenyum lebar.“Kau jangan terlalu percaya diri!” “Mengaku saja, Poppy. Tidak ada yang salah dengan itu! Kita sama-sama single, jika kau ingin kembali … aku akan menerimamu dengan tangan terbuk
Tubuh Poppy bergetar hebat. Sementara tangannya terkepal kuat.Ucapan Ezra begitu melukai perasaannya.“Kau gila,” ucapnya dengan pelan, tetapi penuh dengan penekanan. Bukannya merasa bersalah, Ezra malah menyeringai. Pria itu mengangguk lalu berkata, “Kau benar, aku memang sudah gila.”“Sejak dulu … aku tergila-gila padamu, Poppy.” Ezra menatap Poppy dengan tatapan yang begitu sulit Poppy artikan.Poppy bungkam dan memilih masuk ke kamar. Namun, dengan mudah Ezra menyusulnya.“Kenapa kau mengikutiku? Kau keluarlah!”“Apa kau lupa jika ini kamar milikku?” Damn it! Poppy melupakan jika kamar yang ditempatinya merupakan kamar Ezra. Lantas, ke mana ia harus pergi sekarang?“Ezra ….”Wanita itu menelan ludahnya kasar saat Ezra semakin mendekat.Kali ini, Poppy benar-benar takut. Sungguh! “Jangan lakukan.” Poppy memelas, tetapi Ezra seolah tidak peduli dengan tatapan mengiba yang diberikan Poppy.Perasaannya kepada Poppy membuncah ruah–tidak dapat dibendung. Ezra benar-benar terobsesi p
Seharusnya Ezra tidak perlu mengajak Poppy perawatan, karena pada kenyataannya wanita itu tampak semakin cantik. Hal itu jelas membuat Ezra semakin tidak dapat mengendalikan perasaannya.“Kau sangat cantik, Poppy.” Ezra menatap wanita dengan balutan gaun merah menyala itu dengan penuh damba. Ya, Ezra bahkan sengaja membelikan beberapa gaun untuk Poppy. Sehingga menghabiskan waktu yang tidak sedikit.Mereka bahkan telah siap untuk menghadiri sebuah acara. Itulah alasan yang membuat Ezra mengajak Poppy perawatan! “Terima kasih, Pak.”“Ck! Masih saja bersikap formal. Padahal ini bukan lagi di kantor.”Poppy tidak menyahuti dan semakin membuat Ezra kesal. Pria itu lantas menekukkan sikunya. Mengerti dengan kode yang diberikan Ezra, Poppy dengan enggan merangkulnya.Karenanya dengan dagu yang diangkat ke atas, Ezra mulai masuk ke sebuah aula. Tentu saja kedatangan Ezra selalu menjadi pusat perhatian, terlebih dengan kehadiran sosok wanita cantik di sampingnya. “Tuan Ezra, kekasih And
UBrak!Dengan keras Ezra menendang pintu yang terkunci. Amarah Ezra langsung memuncak ketika mendapati Poppy yang akan berciuman dengan Keenan. Karenanya tanpa pikir panjang pria itu langsung menerjang Keenan.Bug!“Brengsek!”Pukulan keras mendarat sempurna pada rahang tegas Keenan. Tentu saja Keenan tidak terima, lebih dari itu … ia kesal karena waktu berduanya dengan Poppy terganggu.Ya, sepertinya Keenan gelap mata saat melihat kecantikan Poppy malam ini. Terlebih dengan Poppy yang terpengaruh oleh obat perangsang, sehingga nampak begitu seksi.Segera Keenan bangkit dan membalas pukulan Ezra.Poppy yang melihat itu menjerit. Dengan keadaan yang setengah waras, wanita itu mencoba memisahkan kedua pria yang sedang adu jotos. “Ezra, sudah!” Wanita itu menarik Ezra agar tidak lagi menghajar Keenan yang mulai melemah. Jelas Ezra tidak terima.“Apa kau masih sangat mencintainya sampai rela dicium oleh pria perebut itu?”“Bukan begitu—” “Kau benar-benar keterlaluan, Poppy!” Ezra kemb
“Cari tahu siapa yang sudah menjebak calon istriku dengan obat perangsang!” Tidak perlu dijelaskan pun Kevin sudah tahu siapa wanita yang dimaksud. Hal itu karena sikap yang tunjukan Ezra kepada Poppy sangatlah berbeda. “Baik, Pak.” “Aku ingin kau melakukannya dengan cepat!” “Saya akan langsung mencaritahunya, Pak.”“Hemm, kau pergilah!”“Baik, Pak.”Setelah kepergian Kevin, Ezra mengusap wajahnya kasar. “Ck! Aku tidak akan membiarkan siapapun mengganggumu, Poppy.”Lihatlah, betapa Ezra begitu peduli pada Poppy. Andai Poppy mengetahuinya, apa sikapnya akan tetap sama? Menunggu beberapa waktu, Kevin kembali datang dengan membawa informasi.“Bagaimana?”“Setelah mengecek rekaman CCTV ternyata pelakunya Chelsea, Pak.” “Ck! Wanita itu sepertinya ingin bermain-main denganku.” “Apa yang harus saya lakukan, Pak?” “Beritahu saja Pak Roy agar pria itu yang menghukum putrinya!” “Baik, Pak. Kalau begitu saya permisi.”“Apa kau benar-benar tidak sudi jika aku menyentuhmu, Poppy?” Ezr
“Chelsea, apa yang sudah kau lakukan?”Chelsea yang baru saja bangun terkejut saat papanya mencerca dirinya.“Apa maksud, Papa?”“Ck! Kau berpura-pura tidak mengerti atau bagaimana? Kau sudah mengecewakanku karena tidak berhasil menjerat Ezra, dan sekarang kau malah berulah dengan menjebak kekasihnya! Apa kau tahu, karena ulah konyolmu itu … hampir membuat perusahaan papa bangkrut?”“Apa? Bagaimana bisa?”“Tentu saja bisa! Ezra itu memiliki kekuasaan.”“Ya, karena itulah aku ingin bersamanya.Tapi dia malah menolakku.” Chelsea mengepalkan tangannya. “Pembantu itu, aku akan memberikan pelajaran lebih dari sebelumnya.”Sementara pria yang memiliki kuasa itu sedang memikirkan alasan apa yang membuat Poppy menolaknya.Ezra mengambil gagang telepon kemudian menghubungi tangan kanannya.“Kau ke mari!”Tidak lama Kevin datang. “Ada yang harus saya lakukan, Pak?”“Kali ini cari tahu sedetail mungkin alasan apa yang membuat calon istriku diceraikan.”Ezra merasa ini ada hubungannya dengan ia ya