Share

BAB 43

“Lalu ini, saat aku berusia 17 tahun.” Tangan Sophia menunjuk layar ponselnya pada Edmund. Pria itu mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. Dia mengusap kening istrinya di mana bekas luka sayatan itu sudah hamper tidak terlihat lagi.

“Baiklah, sekarang giliran kita berfoto bersama,” ucap Sophia mengaarahkan kamera depan itu pada wajahnya dan Edmund, dia memeluk istrinya dari belakang tanpa tersenyum saat kamera memotretnya.

“Kenapa kau tidak tersenyum?”

“Kelemahan pria adalah tersenyum.”

Sophia tertawa tidak percaya. “Kau ini,” ucapnya dengan malas. Sophia kembali memakan biji kacang mete saat Edmund meminjam dan memainkan ponselnya.

Getaran ponsel Edmund mengalihkan perhantiannya, dia mengambil ponselnya dan membaca pesan dari seseorang. “Kurasa aku harus pergi, Sophie.”

“Di minggu sore?” Sophia menegakan tubuhnya supaya Edmund bisa berdiri.

“Ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status