Share

Diputusin

seminggu berlalu . Sofia menjalani profesi barunya sebagai pengangguran . Bangun siang, melewatkan waktu mandi pagi, ia banyak menghabiskan waktunya bermalas-malasan di atas kasurnya sambil nonton drama korea lewat laptopnya

"seandainya hidupku bisa seindah drama korea, tau-tau ditaksir ceo muda nan ganteng yang baik hati he he he" celoteh Sofia sambil memangku dagunya dengan telapak tangannya

beep beep beep , handphone milik Sofia bergetar di samping ia duduk. Sofia meraihnya. Sebuah nama yang ia sangat kenal tertera di layar ponselnya . Namanya Alex

"ya lex, kenapa?"

"makan siang diluar yuk" ajak Alex lewat sambungan ponsel

"hmmhh.... gimana ya?" Sofia sedikit ragu

"kamu sibuk ya sayang"

"enggak ko aku enggak sibuk, yaudah aku siap-siap dulu ya. Di tempat biasa kan?" dengan berat hati Sofia mengiyakan permintaan kekasih yang baru dipacarinya 4 bulan itu. Sofia membuka dompet miliknya , hanya tertinggal 2 lembar uang seratus ribuan di dalamnya

"mudah-mudahan cukup deh uang segini" bathin Sofia

ia sudah mengirimkan cv lamaran ke berbagai perusahaan lewat e***l namun sampai detik ini belum ada satupun e***l balasan mengenai wawancara kerja

Sofia menggaruk kepalanya yang tak gatal

"duh ga mungkin kan aku minta kerjaan lagi ke pak Bara, aku ga mau mukulin orang lagi" keluh Sofia ia sudah berjanji pada dirinya sendiri agar tak lagi bersentuhan dengan pekerjaan seperti itu. Menjadi debt collector itu penuh resiko meskipun ia bisa menggunakan kekuatannya untuk menghajar orang lain kapanpun yang ia mau tapi tetap saja pekerjaan ini penuh resiko dan dianggap tak baik di mata masyarakat

satu jam kemudian Sofia dan Alex bertemu di sebuah restaurant . Alex adalah seorang mahasiswa semester akhir jurusan bisnis ekonomi di salah satu universitas ternama. Ia memang tampan dan bermulut manis sampai Sofia lah yang selalu membayar tagihan makan setiap kali mereka makan di luar .

"kamu pesan apa sayang, aku perhatiin kamu diam terus daritadi, ada masalah?" tanya Alex dengan suara lembut

"enggak ada apa-apa ko"  tapi wajah Sofia menunjukan hal sebaliknya, wajahnya penuh cemas saat melihat pelayan menghidangkan sepiring nasi goreng istimewa, satu hot plate steak wagyu , dan semangkuk besar eskrim rasa cokelat di meja

"kamu serius enggak pesen nih sayang" tanya Alex lagi

"enggak, aku lagi diet . Makan aja duluan"  elak Sofia sambil menyeruput segelas es jeruk di tangannya

diet dompet maksudnya.... duh nih cowok ko makannya banyak mulu sih, bisa tekor gue kalau pacaran ama dia terus

Alex menghabiskan semua hidangan pesanannya tanpa menawari sesendokpun ke Sofia pacarnya

Sofia hanya bisa menelan ludah setiap kali Alex melahap semua makanan ke mulutnya

setelah semua makanan habis. Pelayan restaurant datang memberikan bill. Seketika kepala Sofia mendadak pening membaca total angka tagihan yang jumlahnya 350ribu

"lex....."

"ya sayang"

"hmmmhhh.... untuk kali ini kamu yang bayar ga apa-apa kan? kali ini aja, besok-besok aku lagi yang bayar"

"ko gitu sih, biasanya juga kan kamu yang selalu traktirin aku"

"aku baru dipecat dari kantor kemarin, aku lagi enggak ada uang"

pelayan yang berdiri mendengar percakapan mereka berdeham

"bisa dibayar sekarang tagihannya mba?" pinta pelayan wanita itu

"sebentar ya mba"

Sofia menatap kembali ke Alex, berharap pacarnya itu mau mengeluarkan uang dari dompetnya

" yaudah kalau gitu kita putus aja mulai sekarang. Jangan hubungi aku lagi " kata Alex, ia berdiri dari kursinya hendak pergi

" apa? putus? hanya karena kali ini aku enggak traktirin kamu makan, kamu bilang putus. Selama 4 bulan ini, aku terus loh yang bayarin makan, kamu lupa?"

"itu konsekuensi kamu karena udah jadi pacar dari mahasiswa setampan aku. Kamu jangan lupa banyak cewek- cewek kaya di luar sana yang mau ngantri jadi pacar aku. Kamu tuh cuman lulusan sma aja belagu, cantik juga enggak" Alex menghinanya

Sofia kesal bukan main saat mendengar penghinaan itu. Ia mencengkram gelas kaca di tangannya dengan kuat sampai gelas itu pecah

Alex dan pelayan wanita itu menatap Sofia dengan takut

"pergilah sekarang berengsek sebelum kursi ini melayang tepat di kepalamu " teriak Sofia menahan amarahnya . Ia berusaha sebisa mungkin menahan amarah yang memuncak didadanya

melihat kemarahan di wajah Sofia membuat nyali Alex menciut seketika, pria itu langsung lari terbirit-birit keluar restaurant

"mba ini saya ada uang 200 ribu , sisanya saya bayar nanti ya, saya ambil uang dulu di rumah, saya ga akan kabur ko, ini ktp saya sebagai jaminan "

Sofia memberikan uang 200 ribu dan ktp dari dalam dompetnya

sang pelayan yang sama takutnya dengan Alex menjawab dengan nada gemetar, ia menerima dengan tangan gemetaran ktp dan uang 200 ribu

Sofia pergi keluar restaurant dengan langkah lunglai.ia merenungi nasib buruk yang menimpanya belakangan ini .

ia duduk di pelataran luar restaurant menengadahkan wajahnya ke atas langit yang mendung

Sofia duduk lumayan lama disana, ia terlihat melamun dengan raut kesedihan

tanpa Sofia tahu, sebenarnya Ken sudah melihat Sofia sejak di dalam restaurant tadi dan kini pria itu duduk di belakang tak jauh dari Sofia

mata pria itu membaca informasi Ktp Sofia yang sekarang ada di genggaman tangannya . Ya karena tadi dia yang membayar sisa tagihan bill milik Sofia

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status