Share

Doa yang lagi-lagi terkabul

gemericik hujan mulai turun , pengunjung restaurant yang duduk di teras masuk ke dalam reataurant karena tak ingin kebasahan namun tidak dengan Sofia. Gadis itu masih duduk diluar, air hujan yang mulanya hanya berupa gerimis sekarang mulai deras, membasahi seluruh tubuh Sofia. Gadis itu tak bergeming, ia sedang menangis saat ini, menangisi kehidupannya

air mata yang tumpah bercampur dengan air hujan yang mengalir di wajahnya . Ken masih memandangi Sofia. Bedanya sekarang ia  duduk memandang Sofia dari dalam dengan sekat kaca transparan

di tangan Ken  masih terselip kartu identitas milik Sofia. Entah kenapa pria itu sedikit tertarik dengan Sofia sejak pertemuan mereka beberapa hari lalu di rumah sakit

Ken maklumi patah hati bisa membuat semua orang melakukan di luar nalar,seperti yang Sofia lakukan sekarang,menangis dibawah guyuran air hujan . Ia pun dulu nyaris mengakhiri hidupnya ketika wanita yang sangat ia cintai dulu pergi meninggalkannya tanpa alasan. Duniamu seakan runtuh saat itu juga

"Ya Tuhan, aku hanya ingin dicintai dengan tulus, aku tak ingin orang-orang meninggalkanku lagi,  aku ingin seorang pria kaya raya yang mencintaiku dengan sepenuh hatinya .... aku ingin bahagia juga aku ingin itu....bolehkah........? "

Sofia bangkit dari duduknya, berjalan dengan langkah gontai dibawah air hujan yang mengguyurnya . Ken mengikuti gadis itu dari belakang tentunya dengan payung yang diatas kepalanya.

di tengah perjalanan, di jalan yang lumayan sepi dua orang preman menghampiri Sofia . Meminta sejumlah uang

salah seorang dari preman itu menarik tas Sofia.

Ken berjalan mendekat lebih cepat ingin menolong gadis itu tetapi akhirnya ia hanya melongo takjub tak percaya karena Sofia dengan sangat mudahnya mengalahkan dua orang preman itu. Tak ada rasa takut di dalam diri Sofia, gadis itu menghajar dua preman itu dengan beberapa pukulan dan tendangan sampai membuat nyali mereka menciut dan lari terbirit-birit

ada rasa kagum merasuk ke dalam hati Ken.

"kenapa kau sejak tadi berjalan dibelakangku hah? kau mau menguntitku" Sofia membalik tubuhnya,melihat ke arah Ken yang sedang berdiri dengan payung ditangannya

Ken pura-pura tak mengerti,ia melihat ke arah belakangnya. Tak ada siapa-siapa dijalanan itu selain mereka berdua sekarang

"aku berbicara denganmu,?" tunjuk Sofia kepada Ken

Ken berjalan mendekati Sofia

"maaf tadi aku tidak sengaja lihat kamu di restaurant, aku tidak bermaksud menguntitmu, nona Sofia masih ingat dengan saya?"

kini wajah mereka beradu pandang, Sofia ingat pria didepannya sekarang adalah Ken kakak dari Yuki, mereka sempat bertemu dan berbincang sebentar di rumah sakit beberapa hari yang lalu

Ken memberikan sebagian payung ke atas kepala Sofia . Sofia dan Ken sekarang berdiri di bawah payung yang sama

Sofia diam sejenak, ia sedikit bingung dengan keadaan yang tiba-tiba seperti ini. Jantungnya berdegup keras dari rongga dadanya ia mulai mengingat adegan romantis seperti ini hanya terjadi di drama korea yang biasanya ia tonton

"ini punyamu tertinggal, aku tadinya hanya ingin memberikan ini" Ken mengambil ktp Sofia dari saku dalam jasnya

"ko bisa ada di pak Ken?, apa anda yang membayar tagihan bill saya?"

Sofia mengambil ktp miliknya dari tangan Ken

"ya bukan sesuatu hal yang besar , anggap saja aku ingin membalas kebaikanmu karena sudah menolong adikku tempo hari "

Sofia mengangguk mengucapkan terima kasih

ketika Sofia hendak pamit pergi tangan Ken mencegahnya

"nona mau jadi pacar saya?"

"apa........." telinga Sofia tidak percaya mendengarnya. Ia tahu berdoa saat hujan adalah salah satu waktu terbaik yang akan Tuhan kabulkan, dulupun ia pernah berdoa dan terkabulkan tapi bukankah permohonannya kali ini terlalu cepat untuk dikabulkan bahkan hujan saja masih belum reda

"pak Ken bercanda ya? kita kan belum saling kenal "

"apa itu masalah, saya tidak sedang bercanda"

Sofia masih tak percaya dengan pernyataan cinta Ken yang tiba-tiba ini.

apa aku sedang bermimpi....tidak mungkin...doaku begitu cepat dikabulkan oleh  Tuhan, gumam hati Sofia

"sebenarnya aku bingung mau jawab apa" Sofia menggaruk rambutnya yang tak gatal

Ken tertawa melihat tingkah Sofia yang terlihat salah tingkah

"aku akan menunggu jawabannya nona Sofia" jawab pria itu penuh dengan senyuman.

malam harinya di kostan Sofia

Mery melihat Sofia yang sejak tadi melamun

"ciee ngelamunin apaan sih sampai enggak sadar itu ikan lele udah digondol kucing"

Sofia tersadar dari lamunannya, di depannya sekarang seekor kucing sedang melahap ikan lele di atas piring makan Sofia

"ya ampun" pekik Sofia

"kamu kenapa sih dari tadi aku lihat kayak orang linglung gini "

"aku bingung mer"

"bingung kenapa? masalah kerjaan? duh maaf fi aku udah coba rekomendasiin cv kamu ke manager di perusahaan aku tapi perusahaanku hanya mau terima lulusan s1 , ya minimal d3 "

"bukan itu mer yang sekarang berkecamuk di pikiran aku, aku lagi bingung sama cowok yang tiba-tiba nembak aku "

"bukannya kamu udah punya pacar si siapa namanya itu yang mahasiswa sok kecakepan itu"

"tadi siang udah putus"

"maksudnya? aku ga paham, kamu ngomong yang jelas biar aku ngerti "

"jadi tadi siang aku diputusin ama cowok aku trus enggak sampai satu jam, ada cowok yang menyatakan cintanya sama aku "

"trus bingungnya dimana? dia pasti jelek ya makanya kamu ga mau"

"ihhh justru dia itu cakep banget, badannya tinggi tegap,rapi,tampan,kaya raya lagi "

"pasti udah tua"

"belum tua ko, hmhh mungkin umurnya 5 tahun diatasku"

"terus?"

"masalahnya kita baru dua kali ketemu"

"hmmhhh iya juga sih, kalau belum terlalu kenal jangan asal main terima aja, kita kan belum tau sifatnya kayak apa, emang siapa sih cowok yang nembak kamu tadi?"

Sofia mengambil gadgetnya, membuka aplikasi g****e dan menunjukan foto Ken ke wajah Mery

Mery tertawa tak percaya

"kamu enggak lagi ngehalu kan fi? jidadmu agak anget ini" Mery memegang dahi Sofia. dahi Sofia memang dirasa hangat karena kehujanan tadi siang

Sofia menggelengkan kepalanya

lalu hape milik Sofia berbunyi, sebuah panggilan video call dari nomer yang tak dikenal

sofia mengusap jari di layar hape miliknya

di dalam layar panggilan  sosok Ken muncul disana dengan senyum

Mery menatap nanar Sofia tak percaya

"kamu enggak bohong!!!" seru Mery

"Siapa juga yang bohong mer.... mer.... mer.....mer "

saking kagetnya Mery , gadis itu pingsan tepat disebelah Sofia

mer....mer.... mery... kamu kenapa...... ....

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status