Share

Isaac, I Miss You

Pagi menjelang. Langit gelap perlahan memudar dan mulai menggelar permadani birunya. Walau begitu, kota Zerubabel masih dilamun mimpi. Kabut dari pegunungan nun jauh di utara bergerak turun ke bawah, melahap segala pemandangan. Pepohonan dan gedung-gedung kota lenyap tersapu bayangan putih. Rumah-rumah balok dengan jendela kotak-kotak berdiam murung. Separuh dindingnya coreng-moreng oleh cat yang mengelupas. Angin dingin berembus menarikan pakaian-pakaian yang dijemur di balkon rumah. Sepi. Sunyi. Waktu mengalir sendiri.

Sebagaimana kota Zerubabel yang masih dilamun mimpi, di kamarnya, Ann dan Isaac juga masih terlelap. Masing-masing dari mereka kelelahan karena baru bisa tidur sekitar pukul tiga pagi, setelah curhat panjang lebar tentang pernikahan mereka yang tidak bahagia.

Isaac   : "Entah apa aku sanggup meneruskan pernikahan ini, Camilla."

Demikian curhatan Isaac di chat.

Ann     : "Entah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status