Anandamaya Resident Apartment
Aeron menyeringai." Yang harus aku lakukan padamu dari dulu." Katya melotot, Kemudian didetik berikutnya Aeron menempelkan bibirnya pada bibir Katya, mencecap bibir yang selama ini membayanginya, memagutnya dalam, penuh kerinduan.
Katya tidak siap karena diserang secara tiba tiba, dengan tangannya yang bebas ia menekan dada Aeron agar menjauh darinya. Ciuman mereka terlepas, mata mereka saling melihat satu sama lain, dan nafas mereka memburu naik turun. Aeron kembali mendekat dan meraup bibir Katya, mencium dengan rakus, memagut sekali lagi. Ia mencecap dan menghisap, bahkan kedua tangan Katya dikunci oleh tangan Aeron. Katya benar-benar terdesak dan tidak bisa berbuat apa-apa.
"Mommy..." suara Axel terdengar dari arah meja makan.
Katya yang tersadar berusaha melepaskan diri dan kembali menekan dada Aeron untuk menjauh. tekanan pada tubuhnya membuat Aeron sedikit memberi jarak pada bibir mereka.<
Anandamaya Resident ApartmentKatya membuka kasar pintu unit apartmentnya dan langsung menggerutu cepat.Kakak, kenapa tidak langsung masuk saja sih?!" Ucapnya kesal bercampur cemas.Katya terkejut ternyata bukan Kyle yang datang melainkan Aeron yang berdiri di depannya."Bagaimana keadaan Axel?" tanya Aeron Danadyaksa.Katya menatap wajah Aeron."Kenapa kau kesini?""Kyle bilang Axel sakit, apa karena dia kehujanan tadi sore?"Katya tidak menjawab, ia malah balik bertanya pada Aeron."Kakak menelponmu tengah malam begini?!"Aeron malah menerobos masuk kedalam sebelum menjawab kemudian berjalan menuju kamar Axel."Aeron tunggu!" Katya menarik tangan Aeron menahannya."Katya! Anak kita sakit! Kau masih melarangku disaat seperti ini?!" Aeron mengeram kesal."A... aku tidak melarangmu hanya saja Axel akan bertanya-tanya kenapa kau bisa ada disini malam-malam begini." Katya tiba tiba gugup karena Aeron
Mom, ini tengah malam, apa tidak sebaiknya uncle menginap disini sampai pagi, baru dibiarkan pulang?" tanya Axel polos. Aeron melirik Katya karena wanita itu berdeham kikuk. "Axel apa yang mommy pernah bilang tentang orang asing, Kita tidak boleh berbicara ataupun membawanya masuk kedalam rumah." ingat Katya pada anaknya. "Tapi mom, uncle kan buka orang asing lagi dia mengenal mommy, dan juga Kyle. Tadi dia sudah menolong Axel tadi." timpal Axel. Aeron tahu Katya bersikeras ingin dirinya pulang. "Axel aku harus pergi.." memotong pembicaraan Katya dan Axel. "Kalau uncle tidur di apartment, dia mau tidur dimana nak?" tanya Katya pada Axel, mereka tidak mendengarkan apa yang Aeron katakan. Eh...Aeron sedikit melongo dengan interaksi ibu dan anak didepannya. "Uncle bisa tidur di sofa atau di kamar kita yang kosong." Axel masih berdebat dengan ibunya. "Itu gudang Axel." Katya mulai menggelengkan kepalanya tidak habis
Danadyaksa Building TowerAeron tersenyum di tempat duduknya yang berada di ruang kerja gedung Danadyaksa. Tiba-tiba ia kembali teringat kejadian tadi pagi saat dirinya di Apartment Katya.Entah keberanian dari mana Aeron bisa seagresif itu, ia ingin menguasai Katya dan kembali memilikinya. walaupun Katya menolaknya berkali-kali bahkan sampai mendorong dan menendangnya tapi ia tidak bisa apa-apa karena tubuh Katya terlalu kecil dibandingkan dirinya, untuk beberapa saat Aeron sempat menikmatinya bahkan Katya yang awalnya tidak siap dan kaget akhirnya bisa sedikit terbuai dengan permainannya.Sebelum Axel kembali berteriak dan mencari ibunya. Aeron terkekeh.Anaknya itu selalu datang tidak tepat waktu. Bahkan Axel hampir memergoki mereka dalam posisi yang berbahaya, karena datang ke kamar yang ditempati Aeron. Sebelum itu terjadi, Katya dengan sekuat tenaga mendorong Aeron hingga tersungkur dilantai dan keningnya mengenai ujung
Martin Building Tower."Katya..." kakaknya masuk kedalam ruangannya dengan wajah tersenyum."Kenapa? Aku sibuk..." jawab Katya tanpa melihat."Kita akan makan malam bersama dengan beberapa pemegang saham."Katya melirik sebentar kemudian kembali berkutat dengan berkasnya."Kakak saja, Axel menungguku di Apartment, Kasian kalau aku sampai pulang malam ia akan sendirian di apartment." Jawab Katya tidak peduli."Kau harus ikut, ini kemauan Ayah kita harus kompak di depan para pemegang saham.""Tapi percuma, aku kesana ayah tetap tidak mau berbicara denganku sama sekali kak.""Bilang saja aku sakit.." kembali Katya beralasan."Tidak bisa, Axel sudah besar untuk menunggu beberapa jam di Apartement sendirian tidak akan apa-apa. Hubungi dia dan bilang kalau kau akan pulang terlambat." perintah Kyle.Katya menghela nafas kesal.Pekerjaannya yang banyak menyita waktunya, Sedangkan Axel harus ia
Anandamaya Resident ApartmentDidetik selanjutnya Aeron dan Katya mulai berciuman liar, seperti menyalurkan hasrat yang selama ini mereka pendam.Aeron mulai menaiki ranjang dan menghimpit Katya mengerayanginya dengan sentuhan sensual, begitu juga Katya, tangannya tidak berhenti menyentuh tubuh bidang Aeron. Dan membuatnya meremang hebat.Aeron mengerang melepas ciumannya."Katya, kalau begini terus aku tidak akan bisa menahannya." desah Aeron pelan.Aeron menatap Katya yang berada di bawahnya. Wajahnya sudah memerah dan dadanya naik turun karena gairah.Begitu juga Aeron, gairah sudah sampai keatas kepala dan mencapai ubun-ubunnya."Katya.. kau sadar apa yang akan kita lakukan?" Aeron bertanya dengan suara seraknya menahan gejolak yang ada.Katya mengangguk dengan wajahnya yang merah."Aku sadar, aku tidak mabuk." jawab Katya.Aeron menghembuskan nafas, "Kau mabuk Katya." potong Aeron."
Anandamaya Resident AparmentKeesokan paginya..Katya membuka matanya perlahan, cahaya yang masuk ke kamarnya begitu terang sampai ia mengerutkan keningnya sebelum kembali membuka matanyaKatya melipat sebelah tangan di depan wajahnya untuk menutupi cahaya matahari, kemudian ia berusaha bangun dan menyenderkan badannya ke kepala ranjang. Matanya yang sudah terbuka melirik jam yang ada di nakas.Jam 10 pagi. Ia melihat sisi ranjangnya yang lain, Aeron sudah tidak ada disana. ia melihat kedalam selimutnya. Dan ia masih telanjang. dengan menghembuskan nafas kasar Ia menerawang memikirkan tentang kejadian semalam, Ia kembali melakukannya hal bodoh lagi dengan Aeron, ternyata Alkohol benar benar memperngaruhinya.Semalam setelah mereka mengerang dan mencapai puncaknya bersama-sama, Aeron melamarnya. Ia setengah tertidur saat Aeron mengatakan itu. Dan ia tidak menjawab pertanyaan Aeron semalam karena harus memikirnya kembali.Ck..
Aeron mengangkat Katya keatas meja Kitchen Island. Mereka saling pandang dan dengan cepat Aeron meraup bibir merah Katya, menghisapnya, mencecapnya.Dirasa pasokan udaranya sudah habis, Aeron melepas bibirnya dari Katya tapi tidak menjauh."Aku anggap ini sebagai 'Iya'." Ucapnya serak dipenuhi gairah.Aeron kembali mencium Katya dengan liar, Katya tidak menolak. Tangannya malah naik tersilang di belakang leher Aeron. Meremas remas rambut hitam dan tebalnya."Ah..."Aeron kemudian lanjut menciumi leher Katya. Menjilatnya, menciumnya meninggalkan tanda merah lagi. Kepala Katya terlempar kebelakang memberi akses penuh untuk Aeron menjelajahinya. Padahal tanda merah yang ditinggalkan Aeron semalam masih belum hilang. Dan sekarang bertambah dan lebih banyak.Aeron mulai memegang payudara Katya dari balik kemeja yang ia pakai, meremasnya. Merangsang Katya dengan sentuhannya. Dengan tidak sabaran ia membuka kacing kemeja Katya, begitu juga Katya, m
Anandamaya Resident ApartmentKatya apa-apa kau ini?!" Aeron mengeram kesal melihat tingkah Katya yang tiba-tiba berubah."Pergi dari sini! jangan pernah datang kesini dan menemui anakku lagi sampai kapanpun!" Sentaknya lagi."KATYA!!" Aeron berbalik membentaknya.Katya menatap nyalang Aeron."Kalian berdua Tidak ingat disini ada Axel?!" Sekarang Kyle yang membentak mereka berdua.Keduanya terdiam."Axel ikut uncle keluar sebentar." Ajak Kyle pada Axel. Dan Axelpun mengerti sambil mengikuti Kyle menjauh dari dua orang dewasa yang terlihat berselisih paham."Dasar kalian orang tua tidak becus bertengkar di depan anak sendiri!" Gumam Kyle marah tapi masih bisa di dengar Katya dan Aeron."Bereskan masalah kalian!" Kyle keluar apartment."Sebaiknya kau pergi." Ucap Katya kembali, dan berb