Share

One Night Stand With Brother Nick
One Night Stand With Brother Nick
Author: ummi asya

01. Kedatangan Pihak Bank

Tuan Simpson melangkah cepat menuju ruang kantornya, dia tampak tegang mendengar kabar kalau perusahaannya mengalami kebangrutan mendadak. Dia tidak tahu kenapa bisa seperti itu, meski dia tahu kalau perusahaannya sejak satu tahun lalu banyak mengalami kerugian. 

Tapi satu bulan lalu masih baik-baik saja, bahkan sahamnya naik meski sedikit. Tapi kenapa bisa sekarang dia mendapat kabar dari Cleo anaknya ada pihak bank dan juga pihak investor untuk menarik investasinya dari perusahaannya itu.

Langkahnya di percepat, dia menarik handle pintu dan mendorong daun pintu dengan kuat. Berdiri menatap sekeliling ruangannya, ada tiga orang laki-laki dan satu perempuan. Cleopatra, mendekat pada ayahnya.

"Pa, mereka dari bank dan juga investor." kata Cleo.

Tuan Simpson mendekat, dia berdiri kemudian menyalami ketiga orang dari pihak bank dan juga investor.

"Selamat siang Tuan Simpson." sapa laki-laki berjas biru tua berdasi merah.

"Siang. Ada apa ya ini?" tanya Tuan Simpson.

"Kami dari pihak bank, nama saya Roger ingin menyampaikan berkas ini pada anda." kata Roger memberikan berkas map pada Tuan Simpson.

Laki-laki itu menerima berkas yang di berikan Roger. Dia menatap Roger, beralih pada anaknya Cleopatra. Kemudian membukanya, hatinya sudah gelisah tentang apa yang ada dalam berkas tersebut. Dia membacanya pelan, sampai di bagian bawah bahwa perusahaannya sedang mengalami masalah keuangan.

Di jelaskan di sana bahwa, lima kali perusahaannya tidak membayarkan hutangnya. Dahi Tuan Simpson berkerut, dia membaca sekali lagi kalimat demi kalimat dalam berkas peringatan itu. Kemudian menatap heran pada pihak bank itu.

"Ini, kenapa bisa sampai lima kali tidak membayarnya? Padahal tiga bulan lalu saya menyuruh bagian keuangan saya membayarkannya, bahkan dengan bunganya. Tapi kenapa bisa sampai lima kali tidak membayarnya?" tanya Tuan Simpson.

"Saya tidak tahu Tuan Simpson, di sana tertera lima kali. Tidak mungkin pihak kami salah menuliskan, mungkin saja karyawan anda di bagian keuangan tidak menyetorkannya pada kami. Dan itu urusan anda, tugas kami hanyalah menagih tunggakan yang sudah lima kali tidak di bayarkan beserta bunganya." kata Roger.

"Tidak mungkin! Ini pasti salah, anda coba periksa lagi di bagian rekening pembayarannya. Karyawan bagian keuangan memberiku laporan kalau tiga bulan lalu telah membayar tagihannya." kata Tuan Simpson lagi.

"Maaf Tuan Simpson, kami sudah memeriksanya berulang kali dan memang sudah lima kali belum membayarnya. Ketentuan dari pihak kami, jika ada yang menunggak hutang perusahaan akan kami likuidasi dan saham akan di lelang untuk membayar hutang-hutang perusahaan pada bank kami." kata Roger lagi.

"Tidak! Aku tidak mau perusahaanku bangkrut!" teriak Tuan Simpson.

"Papa, tenanglah. Mereka hanya mengultimatum saja, kita selesaikan masalahnya pa. Papa jangan khawatir." kata Cleopatra anaknya yang menjabat sebagai wakil direktur.

"Tidak, Cleo. Ini tidak mungkin!" teriak Tuan Simpson lagi.

"Kita tanyakan dan selidiki di bagian keuangan, aku akan bantu papa menyelidikinya." kata Cleo tidak mau papanya jadi syok dan akhirnya pingsan.

"Tuan Simpson, anda tahu kami juga pemegang saham anda? Kami ingin menarik saham kami di perusahaan anda." kata seorang perempuan berbaju putih rok span.

"Maaf Nona, ini tidak etis. Papaku sedang tidak baik-baik saja, kenapa anda malah meminta menarik saham anda di perusahaan kami?" tanya Cleo sedikit kesal pada perempuan berambut pirang itu.

"Tapi bisnis tidak bisa di abaikan, Nona Cleo. Kami ingin menariknya secepatnya, dalam tiga hari kami ingin menarik saham kami." kata salah satu pemegang saham juga berjas cokelat.

"Kalian kenapa? Apa tidak bisa memiliki hati sedikit saja?!" teriak Cleo menatap tajam satu persatu tiga orang di depannya.

Sedangkan Tuan Simpson masih diam, dia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini secara mendadak.

"Tuan Roger, Nona Michel dan Tuan Mark. Bisakah anda menunda semua itu? Tuan Roger, tolong periksa lagi rekening pelunasan hutang perusahaan kami. Saya yakin ini ada kesalahan." kata Tuan Simpson lagi.

"Maaf Tuan Simpson, kami bisa menangguhkan dan menunggu anda untuk membayar hutang-hutangnya dalam satu minggu ini. Tetapi, apakah anda sanggup melakukannya dalam seminggu membayar hutang-hutang tersebut? Mengingat hutang itu terlalu banyak, saran saya lebih baik saham perusahaan anda di lelang saja untuk membayar hutang pada kami dan juga mengembalikan saham para investor." kata Tuan Roger.

"Tuan Roger! Apa anda menganggap perusahaan saya ini sudah bangkrut?!" tanya Tuan Simpson geram dengan ucapan Tuan Roger itu.

"Maaf Tuan Simpson, tapi pada kenyataannya perusahaan anda tidak bisa membayar hutang di bank selama lima kali cicilan beserta bunganya. Apa anda lupa?" tanya Tuan Roger.

Tuan Simpson mengepalkan tangannya, sangat ingin dia menampar laki-laki arogan tersebut. Sebagai pegawai bank begitu sombong dan juga sangat keterlaluan bagi para nasabahnya. Cleo memegangi lengan tangan papanya, mengelusnya agar menenangkan emosinya agar tidak meledak-ledak jika sedang marah.

"Begini saja Tuan Roger, saya akan menyelidiki lebih dulu di bagian keuangan. Jika ada kesalahan atau memang kami tidak membayar selama lima kali itu, kami akan bersedia melelang perusahaan kami ini." kata Cleo mencari jalan tengah.

"Tapi bagaimana dengan saham kami? Apa akan di biarkan begitu saja? Kami tidak mau rugi ya, sebaiknya langsung saja di lelang. Dan saham kami bisa di bayarkan langsung." kata dua investor itu.

"Tenang Nyonya dan Tuan, beri waktu satu minggu. Saya akan menyelesaikannya, dan kami akan membayarkan harga saham anda berdua." kata Cleo lagi.

Kedua investor itu saling pandang, menatap pada Cleo lagi lalu mengangguk. Begitu juga dengan utusan dari bank, Tuan Roger itu.

"Oke, kami tunggu satu minggu. Setelah satu minggu itu tidak ada kabar perusahaan anda membayar hutang pada kami, terpaksa kami akan melelang perusahaan ini. Banyak yang menginginkan perusahaan bangkrut, asal mau melelang dengan harga terjangkau." kata Tuan Roger lagi.

"Tuan Roger!"

"Papa, sudahlah. Biar Cleo yang urus semuanya, papa tinggal tunggu kabar saja. Percaya sama aku, pa." kata Cleo lagi mencoba meyakinkan papanya itu.

"Baiklah Tuan Simpson, kami harus pergi dulu. Minggu depan kami akan datang lagi melihat hasilnya, dan kami memang harus mengambil hak kami Tuan Simpson dan Nona Cleopatra." kata laki-laki pemegang saham.

Mereka pamit undur diri, begitu juga dengan Tuan Roger. Dia keluar dari ruangan Cleo, sedangkan gadis itu juga bingngug kenapa semuanya bisa begitu. Dia memandang papanya yang diam terpaku, tangannya memegang dadanya. Cleo mendekati papanya dan mengajaknya untuk duduk di sofa.

"Papa duduk saja di sini, Cleo ambilkan minum dulu. Papa harus minum untuk menenangkan pikiran papa." kata Cleo berjalan ke mejanya menghubungi bagian untuk membawakn minuman untuk papanya.

Tak butuh lama, seorang office boy masuk membawa air minum ke dalam ruangan Cleo. Office boy itu meletakkan gelas di meja, Cleo mengambil gelas itu dan menyodorkannya pada papanya.

"Minumlah pa, tenangkan hati papa. Aku akan mencari tahu pada bagian keuangan." kata Cleo.

Tuan Simpson mengambil gelas dari tangan Cleo, dia menenggaknya sedikit dan meletakkannya di meja. Pikirannya masih kalut dengan kejadian tadi, pihak bank datang menagih hutang perusahaan. Dan dua pemegang saham mau menarik sahamnya, itu baru dua orang. 

Ada tiga orang lagi pemegang saham yang belum mengajukan penarikan saham padanya, semuanya sama-sama besar jumlah sahamnya.

Cleo keluar dari ruangan kantornya, dia akan ke kantor bagian keuangan mencari tahu kenapa bisa lima kali belum di bayarkan cicilan hutang pada bank. Langkahnya cepat menuju kantor bagian keuangan di lantai di bawahnya. Cleo akan menelepon kepala bagian keuangan, ponselnya di ambil dari tasnya dan menghubungi Kevin kepala bagian keuangan.

"Halo?"

_

_

********

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status