Selesai menghubungi kepala bagian keuangan, Cleo langsung ke kantor bagian keuangan, dia bergegas agar bisa menanyakan kenapa ada laporan dari pihak bank yang menyatakan bahwa perusahaannya tidak membayarkan cicilan hutang sebanyak lima kali.
Sampainya di ruang kantor bagian keuangan, Cleopatra mencari kepala bagian. Dia melihat Kevin sedang mengeprint berkas, Cleo masuk ke dalam. Berdiri di depan laki-laki berambut pirang itu.
"Bagaimana, kamu sedang mengeprint apa?" tanya Cleo.
"Ini laporan bulan lalu, Nona. Laporan pengeluaran perusahaan." jawab Kevin.
"Apakah di sana ada semuanya? Laporan pembayaran pada pihak bank?" tanya Cleo.
"Ada Nona, semuanya ada." kata Kevin.
Cleo menunggu berkas di print selesai, dan kini berkas itu sudah selesan. Dia mengambil dan memeriksa semuanya, dari bulan lalu memang di sana tertera ada pengeluaran yang di transfer pada pihak bank. Tapi kenapa pihak bank sangat ngotot sekali kalau sudah lima kali tidak ada yang masuk sampai lima kali cicilan.
"Ini kamu dapatkan dari mana?" tanya Cleo.
"Semuanya terkumpul di sini Nona, saya menerima laporan dari bawahan saya." kata Kevin.
Cleo membaca setiap berkas, dia tidak menemukan kejanggalan di sana. Tapi kenapa di berkas yang di berikan oleh Roger itu semuanya berbeda dengan laporan bagian keuangan itu.
"Yang mana yang asli ini? Apa ada yang melakukan kecurangan?" tanya Cleo.
"Tidak ada nona, kenapa anda tanya demikian?" tanya Kevin.
"Soalnya tadi ada pihak bank, katanya sudah lima kali tidak membayar cicilan hutang perusahaan. Di sini bahkan ada laporannya bayar ke bank, ini mana yang benar?" tanya Cleo.
"Itu sudah pasti laporan saya yang benar, Nona." kata Kevin.
Cleo menatap penuh selidik pada wajah Kevin, dia seperti mencurigai laki-laki berambut pirang tersebut. Kevin yang di tatap seperti itu oleh Cleo jadi salah tingkah dan gugup. Dia kembali menatap layar komputernya lagi, mengotak atik berkas di layar.
"Baiklah, ini saya akan bawa untuk di periksa lagi. Dan mencocokkannya dengan milik bank ini." kata Cleo.
Dia mengambik berkas itu lalu pergi begitu saja dari hadapan Kevin. Laki-laki itu gelisah, dia bingung dengan berkas yang di bawa oleh Cleopatra.
Tangannya menyodorkan ke gagang telepon dan menghubungi seseorang.
"Halo?"
_
Cleo membuka secara bersama berkas dari bagian keuangan dan juga dari pihak bank, dia mencocokkan semuanya. Tapi dia semakin pusing karena keduanya tidak ada yang cocok.
Dia semakin pusing ketika laporan dari bagian keuangan tidak ada yang sama mengenai pengeluaran terutama transfer ke bank itu. Sedangkan di laporan bank sangat jelas ada tertera yang biasa pertanggal pembayaran, kini kosong. Apa jangan-jangan dari bagian keuangan itu yang bohong?
Mereka melakukan kecurangan dan mungkin ada dalangnya?
"Kevin sepertinya berbohong. Apa dia bersekongkol dengan seseorang?" ucap Cleo.
Tangannya menopang kepalanya, matanya masih fokus pada berkas dari bagian keuangan perusahaan. Semakin pusing lagi, telepon berdering dari pihak pemegang saham meminta beramai-ramai ingin menarik sahamnya.
"Iya pak, nanti saya usahakan lebih dulu keuangan di perusahaan. Bisa tidak anda bersabar sebentar? Saya sedang menyelidiki siapa yang melakukan kecurangan." kata Cleo di telepon menanggapi pemegang saham itu.
"Saya akan ke kantor, ingin tahu bagaimana kinerja anda Nona Cleo. Saya tidak mau rugi ya, dan secepatnya saya ingin menarik saham-saham saya dan menjualnya pada orang lain." kata pemegang saham tersebut.
Cleo memejamkan matanya, dia tutup sambungan teleponnya. Tidak peduli para pemegang saham itu marah padanya karena menutup telepon secara sepihak. Sejak tadi dia di teror dan di tanyakan dengan para pemegang saham itu.
"Bagaimana ini, kenapa semuanya tiba-tiba ingin menarik saham-sahamnya? Baru kemarin pihak bank datang, tapi kenapa mereka semua ingin menarik semua sahamnya?" ucap Cleo bingung.
Dalam kebingungan itu, papanya masuk ke dalam ruang kantornya. Dengan langkah tidak semangat, laki-laki itu melangkah menuju meja kerja anaknya. Cleo menatap papanya yang sepertinya sudah tidak bersemangat.
"Sebaiknya lelang saja perusahaannya, Cleo." ucap Tuan simpson.
"Pa, aku harus menyelidiki siapa ini yang telah melakukan kecurangan. Kenapa papa jadi pasrah begitu?" tanya Cleo.
"Tapi mereka semua menelepon papa dan menerornya, sayang. Papa tidak mau kamu jadi pusing memikirkan perusahaan ini." kata Tuan Simpson.
"Makanya aku akan menyelidikinya pa, siapa yang curang. Aku yakin di bagian keuangan ada yang curang dan melakukan kerja sama menjatuhkan perusahaan kita pa." kata Cleo.
"Tidak nak, papa sudah pikirkan. Lebih baik di lelang saja perusahaan ini. Akan semakin kacau nantinya, karena pasti karyawan tahu semuanya dan mereka akan menuntut gajinya segera." kata Tuan Simpson.
"Tapi pa?"
"Tidak, papa akan serahkan pada pihak bank berapa hasil dari lelang itu. Apakah bisa menutupi semua hutang di bank dan juga mengembalikan saham-saham mereka. Jika masih kurang juga, papa ada tabungan untuk menutupi para gaji karyawan." kata Tuan Simpson lagi.
"Pa, ini masih ada lima hari ke depan untuk menyelidikinya. Pasti aku menemukan siapa yang curang di sini." kata Cleo bersikeras akan menyelidiki dan mencari tahu siapa dalangnya.
"Papa yang salah, papa yang waktu itu dengan gegabah menggunakan uang perusahaan." kata Tuan Simpson.
Cleopatra kaget, kenapa papanya jadi pesimis dan putus asa. Dia beralih duduk di dekat papanya, memegang tangannya dan menatap wajah laki-laki tua itu.
"Pa, aku bisa mengatasinya. Papa harus percaya sama aku." kata Cleo.
"Tidak Cleo, papa tidak bisa berharap banyak. Kamu bisa bayangkan, apa yang akan terjadi nanti. Hari ini saja sudah ada beberapa pemegang saham meminta di tarik sahamnya, besok-besok bisa jadi para karyawan meminta gajinya di majukan. Dan mungkin juga akan ada demo oleh para pekerja." kata Tuan Simpson.
Cleo diam, memang gejolak di perusahaan akan begitu cepat sekali pergerakannya. Dia bingung jika harus menghadapi mereka sendirian, seakan kini dia dan papanya saja yang berdiri. Semua manager, kepala bagian keuangan, dan semuanya sekarang tidak ada yang bisa di ajak kerja sama.
Kemarin Cleo meminta berkas di bagian keuangan laporannya memang bagus, tapi ada yang janggal menurutnya. Dan data dari pihak bank sepertinya valid, Cleo jadi bingung bagaimana mencocokannya. Melihat papanya juga putus asa, apa yang sebenarnya terjadi?
Apa papanya itu benar-benar memiliki hutang yang banyak? Atau memang dia telah melakukan kesalahan?
"Pa, apa papa melakukan kesalahan dalam kontrak kerja dengan pihak lain?" tanya Cleo.
"Ya, ini mungkin awalnya dari pihak luar. Dan mereka sepertinya mengetahui kesalahan papa, akhirnya akan seperti ini." kata Tuan Simpson.
Cleo diam, dia masih bingung. Apakah jabatan selama ini akan dia tanggalkan, kekayaan, kemewahan dan juga jabatannya akan lenyap begitu saja. Apakah dia rela semuanya hilang?
Oh, tidak. Cleo belum bisa menerima kenyataan itu cepat datang.
Tiba-tiba, dia berdiri. Berjalan mondar mandir dengan kebingungan sendiri. Tuan Simpson tahu anaknya itu cemas dengan semuanya.
"Apa tidak ada yang bisa di pertahankan pa?" tanya Cleo.
"Tidak. Semuanya memang harus hancur, Cleo." kata Tuan Simpson.
"Pa?"
"Sudahlah, tunggu saja pihak bank datang dan melelang semua apa yang ada di perusahaan. Bersiaplah kamu menjadi perempuan miskin, Cleo."
"Pa! Aku tidak mau."
"Terserah kamu, papa pulang dulu."
Tuan Simpson beranjak bangun, dia melangkah keluar dari ruangan Cleopatra. Perempuan itu diam tak bergeming, hanya melihat kepergian papanya. Dia belum mengerti kenapa semuanya begitu mendadak dan akan hilang begitu saja?
"Tidak! Aku tidak mau!"
_
_
*******
Tuan Simpson dan Cleo hanya bisa pasrah di dalam ruangannya masing-masing. Mereka tidak bisa mencegah pihak bank melelang semua aset perusahaan. Seperti dugaan Tuan Simpson, perusahaan di lelang. Tiga hari lalu demo besar-besaran di depan kantor, dan entah dari instruksi siapa demo karyawan tersebut meminta gaji lebih awal. Juga para pemegang saham berbondong-bondong menarik sahamnya di perusahaan Tuan Simpson. Dan jalan satu-satunya memang harus di lelang perusahaannya untuk membayar hutang pada bank, memberikan saham pada pemegannga dan juga sebagian gaji karyawan. Sisanya tabungan milik Tuan Simpson di gunakan untuk membayar gaji para karyawan yang menuntut. Cleo bergegas keluar dari ruangannya, melangkah menuju ruang kantor papanya. Berjalan cepat, tidak mempedulikan teriakan demi teriakan para karyawan menuntut gaji di bagikan. Sampai di ruangan papanya, Cleo langsung menghampiri papanya yang sedang menghadap jendela dengan wajah lesu dan tatapan kosong. "Papa
Semuanya sudah selesai, perusahaan, harta dan juga uang sudah ludes untuk menutupi hutang dan juga membayar gaji para karyawan yang menuntut. Tuan Simpson duduk di balkon rumahnya, menatap nanar ke depan. Pikirannya masih kosong setelah semua harta benda lenyap, hanya sisa rumah yang saat ini di tempati.Belum lagi istrinya yang di rawat di rumah sakit karena koma. Pikiran Tuan Simpson buntu, bagaimana dia akan membayar uang rumah sakit untuk perawatan istrinya. Matanya terpejam, rasa lelah dan juga kebingungan itu terus menggelayuti pikirannya.Jalan buntu dan tidak bisa mencari uang di mana pun karena dirinya sudah di black list dari daftar bank yang sulit untuk mrmbayar hutang.Tangan halus memegang pundaknya, Cleo anak gadis Tuan Simpson kini berdiri di samping papanya. Berjongkok menatap papanya yang masih memejamkan mata. Dan perlahan kelopak mata tua itu membuka, menoleh pada anak gadisnya."Papa memikirkan apa?" tanya Cleo."Semuanya sudah selesai, Cleo. Sudah selesai, tidak a
Cleo mendapat kabar kalau rumahnya sudah ada yang menawar. Dia senang sekaligus sedih karena harus pergi dari rumah besar peninggalan papanya. Tapi apa boleh buat, rumah itu memang harus di jual untuk membayar biaya operasi mamanya yang sudah lama koma dan berada di rumah sakit.Kini dia tinggal mengemasi barang-barangnya untuk tinggal di apartemen sederhana yang dia beli dengan uang tabungannya. Apartemen sederhana, hanya ada satu kamar kecil, dapur, kamar mandi dan juga ruang tamu saja. Memang kecil, tapi lumayan untuknya tinggal di sana."Nona, apa anda tidak keberatan saya tinggal di apartemen anda?" tanya Emily karena dia merasa tidak enak harus ikut dengan Cleo."Tidak apa, Emily. Aku tinggal sendirian rasanya sepi, jika ada kamu aku akan lebih baik. Nanti aku cari pekerjaan setelah operasi pembuluh darah mama minggu depan." kata Cleo."Kalau begitu, saya juga akan mencari pekerjaan juga. Mungkin nanti jadi pelayan toko bunga, saya akan melamar pekerjaan." kata Emily."Ya, terse
Satu minggu setelah operasi mamanya, Cleo bukannya lega karena operasi mamanya telah selesai. Tapi masalah baru datang lagi, ternyata operasinya harus dua kali untuk mengangkat darah yang sudah beku di dalam otak mamanya. Cleo benar-benar bingung dan pusing dengan keadaan itu."Nona Cleo, penyumbatan itu terlalu lama di otaknya. Seharusnya satu bulan lalu mama anda di operasi, tapi anda selalu mengulurnya. Jadi darahnya sudah membeku lebih dulu di dalam otak. Makanya, sekarang harus mengangkat sisa-sisa darah beku itu di dalam otak mama anda. Karena pembuluh darah pecah itu yang menyebabkan koma berkepanjangan." kata dokter memberitahu Cleo.Dia menjelaskan di bagian mana saja darah membeku sehingga menimbulkan penyumbatan pada otaknya. Hasil CT scan itu di tunjukkan pada Cleo dan di jelaskan oleh dokter bedah yang menangani mamanya."Lalu, kapan bisa di operasi lagi dokter?" tanya Cleo."Ya, dalam dua minggu paling cepat. Itu pun bekas operasi kemarin itu sudah kering dan penyumbatan
Cleo sudah bekerja di kantor Nick, dia di tempatkan sebagai direktur seperti dulu dirimya bekerja. Hanya saja, dia di tempatkan di bagian direktur yang membawahi beberapa manajer. Cleo bertanggung jawab pada setiap manajer di perusahaan besar yang di pimpin oleh Nick.Ternyata, Nick adalah direktur utama dari perusahaan besar yang dia kelola dengan beberapa dewan direksi pemegang saham. Cleo baru tahu, tentu saja Nick mau membiayai perawatan rumah sakit mamanya karena dia memang seorang direktur utama atau seorang CEO."Kamu di rekrut oleh tuan Nick ya?" tanya salah satu direktur personalia, Nancy."Ya, dia itu ...." Ucapan Cleo menggantung, ragu dia mau mengatakan kalau Nick adalah adik angkatnya. Karena baru beberapa minggu dia kenal Nick, jika dia mengaku sebagai saudara angkat Nick. Maka akan di tertawakan oleh para pegawai di kantor."Hemm, Tuan Nick memang baik. Dia selalu memasukkan pegawai baru dan di tempatkan sesuai kemampuannya. Dan kudengar kamu itu dulunya adalah seorang
Setiap hari Cleo dan Nick semakin dekat, bahkan sudah tidak ada kecanggungan di antara mereka karena orang asing.Malam pesta yang di janjikan antara teman-teman Nick itu sudah tiba saatnya. Nick dan empat teman rekan bisnisnya hanya berkumpul-kumpul di halaman belakang dengan pesta barbeqyu.Nelson, laki-laki berkulit hitam dan berambut cepak. David, dia berkulit putih rambut cokelat dan juga bertubuh atletis. Ramon, dia tampan dan juga menarik serta Nickolas sama halnya dengan Nick bermata cokelat dan rambut putih.Mereka berkumpul bersama di halaman belakang, sambil membicarakan pekerjaan dan juga kekasih mereka masing-masing."Nick, katamu ada gadis yang mau di kenalkan? Siapa dia? Cantikkah?" tanya Ramon."Hemm, ya. Dia kakak angkatku, namanya Cleo. Dia juga tinggal di rumah ini." jawab Nick menyesap minumannya."Oh ya? Waah, apa Shopia tidak keberatan?" tanya Nickolas."Tidak kurasa, dia sibuk bekerja di New Jersey." jawab Nick."Hei, kau mengambil kesempatan membawa dia ke ruma
Teman-teman Nick masih tidur, hari Minggu libur sehingga mereka bebas bangun kapan saja. Begitu juga dengan Nick, setelah dia selesai bercinta dengan Cleo laki-laki itu kembali ke halaman belakang bergabung dengan Ramon dan Nickolas yang masih kuat belum juga mabuk.Tapi dua jam kemudian Nick pun pergu juga ke kamarnya. Dia sangat mengantuk dan juga mabuk, tapi ingatannya akan malam itu bercinta dengan Cleo membuatnya bahagia seketika.Kini pagi menjelang, Cleo pun menggerakkan matanya. Membuka perlahan, kepalanya masih terasa sakit."Aah, semalam aku mabuk berat." ucap Cleo.Dia duduk masih memegangi kepalanya yang pening. Dia belum sadar jika tubuhnya tanpa sehelai benang pun, ketika membuka matanya dia melihat banyak sekali tanda merah di tubuhnya. Cleo pun kaget, dia memperhatikan seluruh tubuhnya yang banyak sekali tanda merah."Apa yang terjadi semalam?" guman Cleo.Dia mengingat dari awal sampai dia mabuk itu, dia ingat kalau dirinya mabuk berat tapi masih sadar. Dia di gendong
Sejak malam itu, Cleo merasa canggung jika berhadapan dengan Nick secara dekat. Hatinya semakin terpesona dengan laki-laki yang dia anggap saudara angkat itu. Dia sering menghindar jika berdekatan dengan Nick, ingatan malam itu membuatnya jadi jatuh hati pada pesona Nick.Pagi hari, Cleo sudah siap untuk pergi ke kantor seperti biasa dengan Nick. Dia merasa tidak enak hati, tapi Nick memaksanya untuk berangkat ke kantor bersama. Begitu juga dengan pulang kantor di sore hari, tapi Cleo menolak pulang bersama Nick."Ayo naik." kata Nick ketika mereka pulang kerja."Nick, maaf aku tidak pulang denganmu hari i ini. Aku ada janji dengan teman. Pulanglah sendiri, aku mungkin akan pulang malam." kata Cleo."Mau jalan dengan teman? Siapa?" tanya Nick penasaran sekaligus kaget."Ramon." jawab Cleo."Waah, kamu sudah dekat dengannya ternyata. Hahah!" ucap Nick tertawa canggung."Iya, dan terima kasih ya kamu mengenalkan aku dengan Ramon. Dia baik juga dan menghormatiku." kata Cleo."Waah, benar