Share

Fakta Baru

last update Last Updated: 2021-08-24 20:38:14

"Emmm, kalau begitu. Ibu sekarang tunggu disini sebentar ya, saya bersihkan ruangan Bapak dahulu, di dalam berantakan sekali Bu. Kebetulan tadi juga belum dibersihkan oleh cleaning servicenya."

 

Kenapa dia sepertinya takut aku masuk kedalam? Pasti ada sesuatu yang tidak beres nih, sehingga dia overprotective sekali pada ruangan bos nya itu.

 

"Sepertinya kamu tak memperbolehkan aku masuk kedalam, memangnya ada apa di dalam sana?" Mataku kali ini kualihkan pada gadis itu, sambil bersedekap, "kamu tahu nggak sih, siapa aku?" geramku.

 

"Tahu, Bu. Tapi Bapak berpesan pada saya agar tak sembarang orang bisa masuk ke dalam. Apalagi kemarin ada meeting di ruangan ini, jadi masih sangat berantakan Bu," katanya sambil menunduk.

 

"Siapa yang berani mengadakan meeting di ruang kerja big bos? Dan bukannya kemarin suamiku ke luar kota seharian? Aku pemilik sah perusahaan ini, jadi tak perlu meminta ijin siapapun untuk masuk kesini. Dan ingat aku bisa dengan mudahnya memberhentikan karyawan yang membuatku tidak nyaman disini," Aku pun membuka handle pintu yang tidak terkunci itu, "oh iya siapa namamu?" tanyaku.

 

"Saya Linda, Bu," jawabnya.

 

"Linda, nama yang cantik sekali. Jangan khawatir aku tak akan memecatmu, justru aku mengapresiasi pekerjaanmu yang sangat patuh pada bosmu. Sudah sana lanjutkan lagi pekerjaanmu. Dan tolong panggilkan cleaning service untukku. Oh, iya satu lagi, jangan coba mengadu pada bosmu ya, atau akan kupecat kamu secara tidak hormat, dan bisa ku pastikan tak akan ada perusahaan lain yang mau menerimamu lagi!"  

 

"Baik, Bu," jawabnya.

 

Ruangan ini tidaklah berantakan seperti yang dikatakan Linda tadi, malah terlihat sangat rapi dan wangi. Aku tahu memang Mas Chandra sangat cinta dengan kebersihan.

 

Kuamati meja kerja Mas Chandra, sama rapi dan beraturan, namun ada sebuah bingkai foto kecil diatas meja yang membuatku tertegun. Betapa tidak, disana terlihat  foto Mas Chandra dan Raisa sedang berpelukan mesra. Oh, jadi ini toh yang disembunyikan Linda dariku. Benar-benar keterlaluan suamiku itu, sudah hidup numpang tak tahu diri pula, amit-amit deh. 

 

Kemudian kubuka laci-laci pada meja kerjanya, sangat mengejutkan sekali. Aku menemukan beberapa alat kontrasepsi pria dewasa disana, untuk apa Mas Chandra menyimpan banyak barang ini?

 

Lebih baik aku minta keterangan dari Linda, segera kupanggil Linda melalui telepon kantor. Tak sampai satu menit, Linda sudah duduk dihadapanku.

 

"Apa yang bisa saya bantu, Bu?" tanyanya sambil menunduk.

 

Kulihat sepertinya dia ketakutan menghadapiku, pasti dia tahu banyak tentang perselingkuhan Mas Chandra. Akan kubuat kamu jadi tangan kananku, Linda.

 

Saat aku mengayunkan kakiku di bawah meja kerja,  sepertinya kakiku itu menyandung sesuatu. Aku pun langsung melihatnya di kolong meja, oh ternyata kakiku menyandung tempat sampah kecil hingga roboh dan membuat isinya berantakan. Betapa terkejut aku saat melihat sampah yang berserakan disana, banyak alat kontrasepsi laki laki bekas pakai dan juga tisu-tisu kotor bekas mengelap cairan yang berwarna kekuningan.

 

Astaghfirullahaladzim, apa lagi ini ya Allah? Aku jadi ragu jika Mas Chandra hanya bermain api dengan Raisa saja. Bukannya suudzon, namun siapa lago yang berani menaruh sampah itu disini selain pemilik ruangan ini? Bisa jadi selama ini dia telah melakukan perbuatan zina dengan banyak wanita, ah b***hnya aku selama ini, hingga begitu mudah dibohonginya. Jijik aku pun segera pergi dari sana dan pindah ke sofa. 

 

"Lin, sini duduknya. Disana jijik aku lihat sampah dibawah meja itu," ucapku.

 

Linda pun duduk disampingku, dan masih menundukkan wajahnya.

 

"Kamu tadi  ngabarin Pak Chandra atau tidak?"

 

"Tidak, Bu. Seperti yang Ibu minta tadi," ucapnya.

 

"Bisa dipercaya apa tidak omongmu itu? Karena kalau kamu berbohong pun percuma sih," kataku lagi.

 

"Saya tidak bohong, Bu," 

 

"Hemmm, okelah kali ini aku percaya pada semua omonganmu itu. Ngomong-ngomong sudah berapa lama kamu bekerja disini?" 

 

"Sudah sekitar dua tahun, Bu," jawabnya.

 

"Berarti kamu tahu banyak dong tentang suamiku?" kataku to the point.

 

Linda hanya diam saja sambil memainkan jemarinya.

 

"Nggak usah khawatir, rahasia kamu terjamin dalam genggamanku, dan kupastikan tak akan ada yang mengetahuinya. Kamu pasti tahu kenapa banyak sekali alat kontrasepsi di ruangan ini?"

 

"Saya tidak tahu, Bu,"

 

"Begini saja deh, aku akan memberikan penawaran untukmu. Jika kamu mau aku akan menjadikanmu tangan kananku disini, maka aku akan menaikkan gajimu dua kali lipat. Tugasmu hanya melaporkan apa yang dilakukan Pak Chandra selama di kantor. Tapi jika kamu tak mau, aku akan memecatmu sekarang juga. Bagaimana? Jawab sekarang!" kataku memberi penawaran.

 

"Iya Bu, saya bersedia dan akan berkata yang sejujurnya. Tapi beneran kan Bu, gaji saya naik jadi dua kali lipat?"

 

"Jadi kamu meragukan wewenangku di perusahaan ini? Asal kamu tahu, aku adalah pewaris tunggal perusahaan ini, dan bos mu itu cuma orang kepercayaanku saja disini, namun dia berstatus suamiku saat berada di rumah. Dengan wewenangku apa saja yang kumau bisa kudapatkan," ujarku enteng.

 

"Maafkan saya, Bu. Pak Chandra memang meminta saya mengontrol siapa saja yang masuk kesini. Dan Pak Chandra sering memasukkan wanita kesini, Bu."

 

Benar sekali dugaanku tadi, separah itukah kelakuanmu dibelakangku Mas.

 

"Jadi kamu tahu juga tentang Foto wanita dimeja itu?" tanyaku sambil menunjuk ke arah meja.

 

"Iya, Bu. Itu adalah Raisa salah satu kekasih Pak Chandra."

 

"Kekasih? Kenapa kamu bilang begitu? Lalu wanita-wanita yang lain itu apa?" 

 

"Itu hanya kesimpulan saya sendiri sih, Bu. Karena Raisa sering sekali kemari, tapi kalau wanita lain, biasanya cuma satu kali saja."

 

"Seberapa sering Pak Chandra memasukkan wanita kesini?"

 

"Tak tentu, Bu. Biasanya satu minggu dua kali."

 

"Apa semua karyawan disini tahu tentang semua ini?"

 

"Ya kami semua tahu, Bu. Namun siapa yang berani menegur seorang bos. Jadi kami hanya diam saja, dan tetap kerja seperti biasa."

 

Benar benar keterlaluan kamu, Mas. Aku jadi takut kalau-kalau suamiku itu terkena penyakit kelamin, karena seringnya bergonta-ganti pasangan.

 

"Oke, aku rasa sudah cukup dan aku percaya dengan apa yang baru saja kamu ceritakan. Mulai hari ini kamu harus memberikan setiap info yang kuminta. Sekarang kembalilah bekerja, dan katakan pada semua manager, untuk menemuiku di ruang rapat satu jam dari sekarang. Silahkan kamu boleh keluar."

 

"Terima kasih banyak, Bu."

 

Saat Linda berdiri, maka sempat kulihat seragam kerjanya yang terlalu rendah itu.

 

"Oh iya, Lin. Kenapa kamu berpenampilan seperti ini? Dandananmu tak mencerminkan seorang wanita baik-baik," kataku lagi.

 

Linda kemudian kembali lagi duduk, kali ini dia menangis.

 

"Eh, kenapa kamu malah menangis?" tanyaku heran.

 

"Saya sebenarnya juga tak nyaman dengan penampilan saya ini, Bu. Tapi ini Pak Chandra yang memintanya, kalau saya tak menuruti keinginanya, beliau akan memecat saya, Bu." 

 

"Haaaaahhh, yang benar? Bentar deh, jangan-jangan kamu juga adalah salah satu dari wanita simpanan suamiku?" 

 

Tak kusangka ternyata Linda mengangguk  sambil masih sesenggukan.

 

"Astaghfirullahaladzim!"  

 

"Maafkan saya, Bu. Pak Chandra memaksa saya dan juga telah merenggut kegadisan ku. Seringkali saat butuh dan tak ada wanita lain, Pak Chandra meminta jatah itu dari saya Bu." katanya.

 

  "Apa kamu juga memperoleh materi dari suamiku? Dan kenapa dia malah memilih untuk menikah dengan Raisa?"

 

"Iya Bu. Pak Chandra memang memberi saya uang saat selesai. Saya tak tahu Bu tentang hal itu. Maafkan saya sekali lagi, Bu. Mulai sekarang tak akan lagi saya melakukan hal itu. Saya berjanji Bu."

 

Pusing dan jijik sekali aku mendengar setiap perkataan Linda tentang suamiku itu. Kali ini aku tak akan marah pada Linda, karena sudah melayani kemauan suamiku, karena menurutku dia bisa memberi informasi lebih nantinya.

 

"Oke sekarang kamu boleh pergi. Jangan lupa pesanku tadi ya."

 

"Baik, Bu. Terima kasih banyak. Mulai sekarang saya akan setia pada Ibu, sebagai penebus dosa juga karena telah bermain api selama ini," katanya kemudian pergi meninggalkanku.

 

Perselingkuhan yang dilakukan Mas Chandra telah berjalan lebih dari setahun, dan selama itu pula kami sering melakukan hubungan suami istri, dan dia pun melakukan pula dengan banyak wanita berbeda, aku jadi takut kalau dia menularkan penyakit penyakit tertentu padaku. Berarti aku harus secepatnya ke dokter sebelum terlambat.

 

 

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Gila mendiang bokapnya parah amat dlm menilai org. Org kayak gitu dijadiin suami buat anaknya astaga
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Waduh kok serem ya, apa jangan2 si candra itu hiper sex
goodnovel comment avatar
Dyah Subadiyah
pak candra...hhhh...mentolo tak kruwes2...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Season 1 Ending

    Jangan lupa baca juga cerita saya lainnya ya teman-teman, yang akan segera saya publish hingga tamat jugaPESANAN HENNA CALON PENGANTIN SUAMIKUBLURB: Rury kaget saat mendapat pesanan Henna dari perempuan yang ternyata selingkuhan suaminya itu.yuk. ikuti bagaimana dia menghancurkan pesta pernikahan suaminya itu.Jangan lupa baca cerita terbaruku PEMBALASAN ISTRI GENDUTEnding season 1 (Pov Author)Setelah sekitar satu jam bertemu dengan Bima, maka Raisa dan Dita pun kemudian meninggalkan rutan. Tampak sekali gurat kesedihan di wajah Bima saat berpisah dengan Ryan. Dalam hatinya sungguh menyesal karena tak bisa merawat dan menemani putranya itu hingga dewasa. Meski dia memberontak atau lari seperti apapun rasa

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Mempertemukan Ryan Dengan Ayahnya

    Mempertemukan Ryan Dengan Ayahnya (Pov Author)Selama tujuh hari meninggalnya Lisa, Dita dan Ryan tingggal di rumah Jombang bersama Raisa yang membantunya menjaga Ryan, sementara Bik Sanah di suruh Dita kembali ke rumah Kediri, untuk mengatur rumah seperti biasanya, karena memang dia adalah kepala pelayan di sana. Dita juga membeli sepetak tanah di sebuah perkampungan, lalu dibangunkan sebuah mushalla wakaf atas nama Almarhumah Lisa. Karena memang Dita sangat mengkhawatirkan Lisa, jadi dia berharap dengan ini, bisa mengurangi dosa kakaknya itu.Seperti janjinya kemarin kepada Lisa, hari ini dia akan membawa Ryan bertemu dengan Ayahnya, bersama dengan Raisa dia berangkat pukul tujuh pagi menuju ke rutan.Setelah melewati pemeriksaan, akhirnya mereka diperbolehkan untuk menemui si gembong na

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Pertemuan Yang Hanya Sebentar

    Pertemuan Yang Amat Singkat. "Sesungguhnya Allah akan menerima tobat seorang hamba selama nafasnya belum sampai di tenggorokan (sakaratul maut)." - HR Ibnu Majah dan Tirmidzi.Kami sudah menunggu di luar sekitar lima belas menit, namun dokter atau pun perawat belum ada yang keluar dari ruangan itu. Tak ada perbincangan diantara kami, semua hanya diam. Tapi mungkin perasaan yang di rasakan Bik Sanah dan Raisa tak seperti yang kini kurasakan.Aku hancur, rasanya sama seperti saat melihat Papa terbaring lemah dahulu. Dalam hati aku terus berdoa semoga ada keajaiban yang bisa membuat Mbak Lisa kembali sehat. Aku tahu tak ada yang tak mungkin bagi Allah.Ryan kini telah tertidur di gendonganku setelah tadi sempat rewel dan terus menangis. Mataku tak lagi bisa meneteskan air mata, saking sedihny

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Apakah Semua Ini Takdir?

    Apakah Semua Ini Takdir?"Semoga saja Dit. Tapi, ada satu hal lagi yang harus kau tahu tentang apa yang telah kuperbuat padamu dulu..." kata Lisa."Apa itu Mbak?" tanyaku penasaran."Sebenarnya, aku ada dibalik kejahatan Pak Johan, salah satu pekerjamu dulu.""Pak Johan? Kok Mbak Lisa bisa kenal dengan dia sih?""Saat itu aku memang sangat ingin menghancurkan perusahaanmu, jadi aku mencari pekerja yang bisa kupengaruhi. Kebanyakan pekerja senior di sana sangat pumya loyalitas yang tinggi, mereka semua setia kepadamu. Namun ternyata Pak Johan bisa kuajak kerja sama juga, karena dia juga ternyata mengincar jabatan yang lebih dan juga dia ternyata punya hati yang kotor, sehingga dapat dengan mudahnya masuk kedalam perangkapku..."

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Kejujuran Lisa

    Lisa Jangan Pergi Dulu 2 Aku kemudian dudk di samping Mbak Lisa. Dan dia pun tersenyum melihatku. Wajahnya tampak bugar dan bahagia kulihat. Entah itu bahagia karena bertemu dengan Ryan atau karena bertemu denganku. Yang jelas aku sangat bahagia bisa melihat wajahnya, yang selama dua bulan terakhir ini selalu menjadi pertanyaan di pikiranku. "Sa, maafin ya semua yang telah kulakukan padamu dulu," ucap Mbak Lisa memulai obrolan ini. "Ah lupain Mbak, itu sudah menjadi takdir yang memang harus kita jalani. Yang penting untuk ke depannya, kita harus menjadi semakin baik, Mbak. Jujur aku sangat senang sekali, mengetahui keberadaan Mbak Lisa. Dari dulu, aku memang sangat ingin memiliki seorang kakak, dan Alhamddulillah kini Allah sudah mengabulkan doaku," ucapku sambil menggengam tangan Mbak Lisa. "Kamu ternyata memang sangat baik, sama seperti almarhum Mamamu," ucap Mbak Lisa singkat sambil tersenyum.

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Lisa Jangan Pergi Dulu

    Lisa Jangan Pergi Dulu"Bik, ayo kita berangkat sekarang," ucapku pada Bik Sanah di dalam kamarnya.Setelah shalat subuh ini, aku mengajak Raisa dan juga Bik Sanah untuk menuju ke Surabaya. Sengaja ku bawa mereka berdua untuk membantu menjaga Ryan, karena kini aku menyetir sendiri. Karena tak mungkinkan aku menyuruh Leo yang tengah bulan madu untuk mengantarkan perjalananku kali ini?"Sudah, Non," jawab Bik Sanah sambil mengambi Ryan dari gendonganku."Aku juga sudah siap, Dit," ucap Raisa yang kini menenteng tas berisi segala macam keperluan Ryan.Akhirnya kami berangkat, perjalanan dari rumah ke Surabaya sekitar tiga sampai empat jam perjalanan. Semoga nanti saat aku sampai di sana, Lisa siuman. Dan aku kemarin pun sudah meminta pihak rumah sakit u

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Lisa

    Lisa (Pov Author)Acara resepsi pernikahan Linda dan Leo di gelar sangat meriah di kediaman Dita. Pancaran kebahagiaan terpampar jelas di wajah kedua pengantin baru itu. Leo terlihat sangat mencintai istri cantiknya itu. Meskipun Linda memiliki masa lalu yang tak baik, namun Leo tetap setulus hati mencintai istrinya.Dita juga sangat bahagia, karena hari ini Raisa juga bisa hadir, namun pria yang menolongnya belum bisa, karena lukanya terlalu dalam. Dita berharap semoga secepatnya Raisa juga bisa menyusul Linda dan menemukan seorang pria yang benar-benar bisa mencintai Raisa apa adanya.Dita mulai saat ini tak memperbolehkan Raisa kerja jauh lagi, biarlah Raisa menjadi asisten pribadinya saja untuk memmbantu menjaga Ryan saat sedang bepergian. Mengingat saat ini Raisa juga tengah hamil muda, Dita tak ingin hal buruk terjadi pada sahabatnya itu lagi. Apapun akan di lakukan Dita agar Raisa bisa selalu sehat dan bahagia, hing

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Dita Ngunduh Mantu

    Dita Ngunduh Mantu (Pov Author)Raisa kini telah siuman, namun dia masih merasakan kepalanya yang pusing. Matanya di kerjap-kerjapkan. Dia bingung dengan keberadaanya saat ini. Terakhir kali dia ingat sedang berada di kebun tebu bersama dua orang pria jahat itu. Namun kini dia telah berada di sebuah ruangan, dan dia sangat tahu bahwa ini adalah sebuah ruangan di rumah sakit."Suster...suster!" teriak Raisa lirih."Eh, si cantik sudah bangun toh! Suster!"Suara Sardi yang memang ada di balik kelambu dan kini menengok Raisa itu, membuatnya sontak terkejut."Siapa Anda?" ucap Raisa."Jangan takut Nduk, aku sopirnya Den Rendy, orang yang sudah menyelamatkan dan membawamu kesini. Tuh dia, sama denganmu dia kini terbaring karena luka besar di punggung saat menyelamatkanmu tadi," ucap Sardi sambil menunjuk ke ranjang Rendy yang saat ini tengah tertidur setelah m

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Takdir Yang Mempertemukannya 2

    Takdir Yang Mempertemukannya (Pov Author)Rendy beruusaha membuka matanya, namun rasa nyeri di punggungnya makin terasa. Matanya kemudian menyusuri tempat di mana dia berada kini. Ah rumah sakit, pikirnya. Ada selang infus menancap di tangannya, juga ada selang oksigen di hidungnya, dan korden warna biru laut memutarinya, sebagai menyekat dengan ranjang lain. Dia masih ingat sekali kejadian apa saja yang terjadi sebelum dia pingsan. Lalu di mana gadis cantik itu? Bagaimana keadaannya saat ini?Rendy kemudian mencoba bangun, namun ternyata punggungnya terasa nyeri sekali. Saat meraba punggungnya yang terluka itu, ternyata luka itu kini telah di perban, berarti dia telah mendapatkan perawatan insentif. Tapi berapa lama kira-kira dia pingsan? Dan di mana Pak Sardi kini?"Pak Sardi! Suster!" teriak Rendy lirih, karena dia tak mau suaranya mengganggu pasien lain."Pak Pardi...Suster!" Sekali l

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status