Share

21. HILANG

“Jia!” bisik Mino di telingaku dengan mencondongkan sedikit badannya ke arahku. Mataku tak lepas dari seorang anak perempuan yang duduk di depan sana. Posisiku saat ini sangat pas untuk mengawasinya dari jauh. Sepertinya dia menyadari jikalau aku tengah memperhatikannya. Dia terlihat sedikit canggung.

            Kali ini Mino menyikut sikuku, barulah aku tersadar. Entah apa yang kupikirkan waktu itu, tiba-tiba saja aku berdiri ketika kelas sangat sunyi karena memperhatikan Bu Hani yang tengah mengajar sastra Bahasa Indonesia. Bu Hani berhenti menjelaskan. Semua murid menoleh ke arahku mengikuti arah pandang Bu Hani.

            “Kau mau bertanya?” tanya Bu Hani. Dia meletakkan buku yang sedari tadi dipegangnya di atas meja mimbar.

            “Tidak bu, aku permisi ke kamar kecil sebentar,” alasa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status