Share

22. BIMBANG

Sekretaris Lin meletakkan secangkir teh di hadapanku. Di sinilah aku. Ruangan yang paling tidak ingin kudatangi.

            “Datanglah ke ruanganku. Akan kujelaskan semuanya, kalau itu yang kau mau.” Kalimat Mister Han menghentikan langkah kakiku. Perlahan kaki ini mulai bergerak mengikuti Mister Han yang sudah lebih dulu berjalan di depan. Diikuti Sekretaris Lin di belakang. Meskipun tidak mau, tapi hati kecil berkata harus. Ada secuil rasa ingin tahuku yang berhasil mengalahkan egoku. Lagi pula situasi tadi memang butuh penjelasan. Meskipun kecil, aku berharap dapat mendengar kata tidak dari mulut orang yang duduk berhadapan denganku ini.

            Ruangan itu tidak berubah. Masih seperti yang terakhir kali kulihat. Tapi satu yang paling menarik perhatianku adalah sebuah meja kerja tambahan di samping pintu masuk.

     &n

Vaya Diminim

Komen di bawah ya, apakah mereka lanjut atau udahan, Enjoy Reading... Salam hangat

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status