Our Hearts Beat For Anne

Our Hearts Beat For Anne

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-29
Oleh:  Maryjane ChiedoziTamat
Bahasa: English
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
180Bab
5.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

I stood at his foot, looking him over. The way he kept up his arms, made the muscles of his arms bulge, leaving those on his abdomen flexed. He looked like a model posing for a casual photo. Just then, a disturbing thought entered my head as I stared at his body. I closed my eyes and shook my head to expunge the illicit thought that crept into it but the thought became vivid behind the darkness. I flipped them open and stared at him again. Then throwing caution and the thought of the dreadful future out the window, I crouched on all fours and crawled on both sides of him till I was face to face with his chest. Slowly, I laid my body on top of his, placed my palms on his chest, and rested my jaws on it. The body contact sent warmth and something sweet up and down my body, going to rest on its usual place below my waist. He still had his eyes closed but I knew he was awake because his face slowly lit up in a beautiful smile, then ever so leisurely, his arms slid down and wrapped around my waist.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Almost Fatal

Namaku Joanna. Sejak awal, aku sudah tahu aku menderita kecanduan. Di mata orang luar, aku hanya gadis berkacamata yang pendiam, pemalu, dan kaku. Namun, mereka tidak tahu aku suka dikelilingi berbagai pria di tempat umum. Kemudian, otakku akan mulai berfantasi.

Ketika tidak ada yang menyadari, aku pun akan diam-diam menyibakkan rokku atau menunjukkan bagian tubuhku untuk melepaskan hasrat yang tidak bisa disembunyikan lagi.

Contoh saja saat ini, aku mengangkat koper yang berat sambil berjalan di koridor kereta api yang sempit untuk mencari ranjangku. Ketika melewati para pria, napas dan bau badan mereka akan melekat di otakku ....

"Permisi, aku mau lewat. Terima kasih." Aku berpura-pura melirihkan suaraku dan bersikap lembut saat menyapa mereka.

Sebenarnya koridor ini tidak terlalu sempit, masih cukup untuk dilewati gadis kurus sepertiku. Akan tetapi, aku sengaja menempelkan tubuhku dengan para pria kekar itu.

Sentuhan ini membuat hatiku bergetar dan tubuhku melemas! Rasanya panas! Aku ingin sekali melepaskan semua penghalang yang ada dan menjatuhkan diri ke pelukan para pria itu!

Namun, akal sehat memberitahuku untuk tetap tenang. Aku harus menyamar sebagai gadis polos. Andai saja ada yang berinisiatif merayuku sekarang ....

Pada akhirnya, aku menemukan ranjangku. Karena panas, aku perlahan-lahan membuka jaketku. Ketika menoleh, aku melihat seorang pria paruh baya sedang duduk di ranjang bagian bawah di seberang.

Tatapannya tertuju padaku secara terang-terangan. Dia mengamatiku dengan tenang, tetapi juga seperti orang yang sudah tidak sabar untuk menunjukkan taringnya.

"Om, bisa bantu aku taruh koper ini nggak? Tinggi sekali. Aku nggak sampai." Aku lantas sengaja mencondongkan badanku ke hadapannya saat meminta bantuan.

Pria itu sepertinya terkejut melihatku mengambil inisiatif. Namun, dia langsung mengambil koperku untuk ditaruh di rak.

Aku pun mengikuti di belakang, berjaga-jaga dia butuh bantuan. Namun, tiba-tiba kakiku terpeleset. Aku terjatuh ke punggung pria itu.

"Ah ...," teriakku kaget. Wajahku sontak membentur punggung pria itu. Rasa sakit yang terasa tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan rasa maluku.

Punggung pria ini benar-benar kekar. Aroma tubuhnya yang menyegarkan membuatku hatiku geli. Selanjutnya, terjadi sesuatu yang membuatku semakin terangsang.

Sesudah bereaksi, pria itu meraih lenganku dan mendekapkanku ke pelukan. Dia bertanya apa aku baik-baik saja?

Hari ini aku mengenakan terusan bertali yang tipis. Kulitku yang mulus dan putih terpampang jelas, begitu juga tulang selangkaku yang indah.

Entah mengapa, hanya sentuhan ringan darinya langsung membuat tubuhku seperti terbakar. Arus listrik seolah-olah merangsang tubuhku.

Aku tidak pernah merasakan hal seperti ini. Ini benar-benar menakjubkan! Aku bisa merasakan suhu tubuhku terus naik, bahkan kedua kakiku bergetar. Aku ingin sekali pria ini langsung menerkamku tanpa peduli pada orang-orang di sekitar.

"A ... aku nggak apa-apa. Terima kasih, Om." Setelah mengucapkan terima kasih dengan tenang, aku kembali ke ranjangku dan mulai mengobrol.

Aku baru tahu nama pria itu adalah Theo. Aku memanggilnya Om Theo.

Tidak berselang lama, semakin banyak orang yang datang hingga akhirnya penuh. Aku pun berniat untuk istirahat.

Setelah melepaskan sepatu, aku mulai kesulitan. Banyak orang yang membeli tiket kereta api di hari liburan. Aku tidak mendapat ranjang bawah, jadi harus memanjat tangga untuk sampai ke ranjang tengah.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.

Komen

user avatar
Mansi Yadav
when are you going to update the story??
2021-12-18 14:44:52
1
180 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status