Share

Slow Dance

“Kalian tinggal di ruko?”

“Kami buka usaha toko kayu.”

Lichelle meng-ooo tanpa bersuara.

“OK, bilang sama nyokap terima kasih untuk makan malamnya. Menu malam ini yaitu nasi goreng baso bener-bener maknyus,“ BJ bersiap pergi.

“Itu sosis,“ Lichelle mengoreksi.

“Iya, maksud gue nasi goreng sosisnya enak. Begitu juga kerupuk udangnya.“

“Itu kerupuk bawang.“

“Nasi goreng enak, kerupuk enak, sambel terasinya juga.“

“Itu sambel kacang.“ Lichelle mendengus. “BJ, lu gak bisa bedain sambel terasi sama sambel kacang?“

“Kok gue disalahin melulu?“ walau jelas salah BJ tak malu untuk protes.

“Lu tu ye, udah salah melulu masih ngotot juga!“

BJ tertawa mengakak. Tapi setelahnya diam lagi. Bukan apa-apa. Ini sudah saatnya untuk pulang. Tapi sama seperti pertemuan sebelumnya cuaca hujan menghalangi kepulangan. Ini membuat BJ mau tidak mau jadi lebih lama di rumah Lichelle. Waktu menunjukkan bahwa ia sudah hampir

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status