Home / Romansa / PAWANG HATI SANG TUAN MUDA / BAB. 9 Masih Edisi Jalan-jalan

Share

BAB. 9 Masih Edisi Jalan-jalan

last update Last Updated: 2025-07-30 22:30:58

Perjalanan masih terus berlanjut,

Sore itu, langit Dubai mulai berwarna keemasan menjelang malam. Keluarga Besar Brett berkumpul di area Dubai Fountain, salah satu atraksi paling menakjubkan di Dubai yang terletak di dekat Burj Khalifa. Angin hangat gurun pasir menyapu wajah mereka ketika sinar matahari terakhir perlahan mulai menghilang di ufuk barat, yang menandai jika akan dimulainya pertunjukan air mancur yang begitu terkenal.

“Amazing, ya?” gumam Deborah, kagum melihat lampu-lampu di sekitar Burj Khalifa yang mulai menyala seiring datangnya malam. Di depannya, kolam besar yang menjadi latar pertunjukan Dubai Fountain terlihat berkilauan.

Rayner tersenyum dan menatap Deborah di sampingnya.

“Nggak cuma amazing, ini sih spektakuler.” Rayner kemudian menoleh pada kedua orang tuanya, Tuan Zay dan Nyonya Olivia, yang tampak mengobrol sambil menunggu pertunjukan dimulai.

Ketika musik mulai dimainkan, air mancur mulai menari-nari mengikuti irama lagu yang energik. Tiba-tiba, Rayner meng
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PAWANG HATI SANG TUAN MUDA   BAB. 10 Kemesraan Rayner dan Deborah di dalam kamar

    Di tengah gemerlap malam di Kota Dubai, cahaya kota yang megah menerangi kamar President Suite yang mewah di sebuah hotel bintang lima di tengah-tengah gemerlapnya kota. Rayner dan Deborah baru saja tiba di kamar mereka yang megah setelah acara makan malam mewah bersama semua anggota Keluarga Brett. Seharian tadi, pasangan suami istri tersebut juga menghabiskan hari dengan kemesraan di kota metropolis yang penuh dengan kemewahan ini, sambil berjalan-jalan ke berbagai destinasi tempat wisata Kota Dubai. Kamar president suite mereka berada di lantai paling atas, dengan pemandangan indah Burj Khalifa yang menjulang tinggi. Ruangan itu dihiasi dengan furnitur elegan, dinding marmer, dan sebuah tempat tidur king-size yang tampak menggoda di tengah-tengah ruangan. Rayner menghempaskan tubuhnya di atas ranjang, lalu menatap Deborah dengan senyum penuh cinta.Deborah, yang mengenakan gaun satin berwarna merah anggur, berjalan mendekat dengan langkah gemulai. Tatapan mata mereka saling berte

  • PAWANG HATI SANG TUAN MUDA   BAB. 9 Masih Edisi Jalan-jalan

    Perjalanan masih terus berlanjut,Sore itu, langit Dubai mulai berwarna keemasan menjelang malam. Keluarga Besar Brett berkumpul di area Dubai Fountain, salah satu atraksi paling menakjubkan di Dubai yang terletak di dekat Burj Khalifa. Angin hangat gurun pasir menyapu wajah mereka ketika sinar matahari terakhir perlahan mulai menghilang di ufuk barat, yang menandai jika akan dimulainya pertunjukan air mancur yang begitu terkenal.“Amazing, ya?” gumam Deborah, kagum melihat lampu-lampu di sekitar Burj Khalifa yang mulai menyala seiring datangnya malam. Di depannya, kolam besar yang menjadi latar pertunjukan Dubai Fountain terlihat berkilauan.Rayner tersenyum dan menatap Deborah di sampingnya. “Nggak cuma amazing, ini sih spektakuler.” Rayner kemudian menoleh pada kedua orang tuanya, Tuan Zay dan Nyonya Olivia, yang tampak mengobrol sambil menunggu pertunjukan dimulai.Ketika musik mulai dimainkan, air mancur mulai menari-nari mengikuti irama lagu yang energik. Tiba-tiba, Rayner meng

  • PAWANG HATI SANG TUAN MUDA   BAB. 8 Jalan-jalan Keliling Dubai

    Setelah selesai sarapan pagi di restoran hotel tempat mereka menginap, Keluarga Besar Brett bersiap untuk memulai hari pertama mereka mengelilingi Dubai. Mommy Olivia tampak anggun dengan kacamata hitam dan scarf di leher, sementara Daddy Zay berdiri gagah di sampingnya dengan kemeja linen putih. Si sulung Raynard mengenakan kaos polo dan celana pendek santai, sedangkan adiknya, Rayner, tampil kasual namun rapi bersama istrinya, Deborah, yang selalu tersenyum manis.“Siap semua?” Daddy Zay memastikan setiap anggota keluarganya.“Siap, Dad!” Rayner menjawab semangat sambil merangkul pinggul Deborah, yang tersipu. Sementara Raynard hanya mengangguk santai.“Heboh banget sih, Lo! Kayak baru pertama saja ke sini!” kesal Raynard kepada adik kembarnya.“Jelas dong, Ray. Karena ini kali pertama aku jalan-jalan bersama Deborah, istriku! Memangnya kayak Lo? Betah menjomlo terus?” ejek Rayner kepada sang kakak.“Lo?” Raynard segera mengepalkan tangannya dan ingin menghajar adik kembarnya.Namu

  • PAWANG HATI SANG TUAN MUDA   BAB. 7 Bincang Santai Keluarga

    Tiga hari liburan Keluarga Besar Brett di Dubai dimulai dengan kedatangan mereka di hotel mewah The Ritz-Carlton, Dubai. Hotel ini menawarkan suasana eksklusif dengan pantai pribadi yang bersih, lima kolam renang outdoor, dan kamar-kamar elegan yang langsung menghadap ke perairan biru Dubai Marina. Keluarga ini tiba dengan penuh semangat, bersiap untuk menikmati liburan singkat mereka sebelum kembali ke Jakarta.“Yei! Sayang akhirnya keinginan kita terwujud untuk liburan di Dubai!” tutur Rayner sambil merangkul erat pinggang istrinya.“Iya, Rey. Aku juga ikut senang,” ucap Deborah kepada suaminya.“Dan kita bisa lebih banyak punya waktu untuk bermain kuda-kudaan, Sayang!” tukas Rayner sambil menatap penuh rasa lapar ke arah istrinya yang sungguh memikat hatinya itu. Sementara Deborah hanya bisa tersenyum malu-malu saat ini. Apalagi Rayner sengaja membesarkan suaranya sehingga Raynard, saudara kembarnya juga ikut mendengar.“Cih! Dasar pasangan mesum! Ini masih pagi-pagi, Rey!” sindir

  • PAWANG HATI SANG TUAN MUDA   BAB. 6 Keinginan Terselubung Rayner

    Jet pribadi milik Tuan Zay Brett akhirnya perlahan menuruni langit Dubai, mendarat dengan mulus di salah satu landasan di bandara internasional yang megah. Cahaya lampu yang gemerlap di Kota Dubai terlihat berkilauan dari jendela pesawat, menandakan kedatangan mereka di pusat salah satu kota termaju di dunia. Di dalam kabin yang mewah, Rayner yang duduk di samping istrinya, Deborah, yang tampak tak sabar.“Yeah, akhirnya kita sudah sampai di Dubai!” seru Rayner dengan antusias.Raynard, saudara kembarnya, yang duduk tak jauh darinya hanya bisa tersenyum tipis dan menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Rayner yang tak pernah berubah sejak kecil.“Kita cuma transit, Rayner,” ucap Raynard, mencoba mengingatkan adiknya.“What? Hanya sekedar untuk transit? Tentu saja itu tidak boleh terjadi!” seru Rayner sambil tersenyum penuh misteri.Rayner pun pura-pura tak mendengarkan apa sedang dikatakan oleh kakak kembarnya, Raynard. Karena dia sudah punya rencana sendiri di kepalanya. “Mommy,

  • PAWANG HATI SANG TUAN MUDA   BAB. 5 Memanjakan Suami Di Atas Pesawat

    Pesawat jet pribadi milik keluarga Brett semakin melesat tinggi di udara, membelah langit biru di atas berbagai negara dan benua. Interior mewah pesawat itu didominasi oleh warna krem dan emas yang elegan, memberikan kesan kemewahan dan kenyamanan yang tak tertandingi.Di dalam pesawat, suasana relatif tenang, hanya terdengar deru halus mesin dan suara peralatan makan yang beradu pelan. Anggota Keluarga Brett tengah menikmati perjalanan panjang menuju Jakarta, sementara kru pesawat terlihat sibuk mempersiapkan makanan di bagian pantry.Di bagian depan, Tuan Zay dan Nyonya Olivia duduk dengan nyaman di kursi berlapis kulit yang empuk. Meja kecil di depan mereka dihiasi dengan hidangan makan siang ala western yang menggugah selera. Antara lain steak medium-rare dengan saus lada hitam, kentang tumbuk halus, dan sayuran kukus. Tuan Zay yang mengenakan kemeja putih dengan dasi longgar tampak rileks sambil menyesap anggur merah dari gelas kristal di tangannya.“Steaknya enak, kan, Darling?”

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status