Beranda / Rumah Tangga / PELAKOR BERKEDOK SYAR'I / KESEMPATAN UNTUK CLARA

Share

KESEMPATAN UNTUK CLARA

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-11 11:53:59

Clara terdiam mendengar apa yang diucapkan oleh Sean. Seolah ia baru ingat tentang hal itu sekarang.

"Tetap lah di sini, aku akan menjagamu, kita lihat hasil pemeriksaan kamu besok, kalau semuanya bagus, visum juga sudah keluar kita akan pulang."

Suara Sean kembali terdengar membuat Clara akhirnya mengangguk.

"Terima kasih, dan aku minta maaf, aku sudah banyak merepotkan kamu."

Clara mengucapkan kata itu dengan nada suara yang perlahan, dan Sean mengulurkan tangannya lalu menepuk pundak Clara perlahan pula.

"Sudah sepantasnya aku melakukan hal ini, kamu tidak perlu sungkan. Sekarang kamu istirahat."

Clara mengarahkan pandangannya pada wajah Sean, dan pandangan mata mereka bertemu.

Lagi, desiran aneh dirasakan oleh Clara, dan hal itu mampu membuat Clara jadi merasa sangat tidak mengerti, mengapa ada perasaan seperti itu hadir menyelimutinya.

Tidak! Jangan dinikmati! Kalau aku menikmati perasaan ini, aku khawatir akan jatuh cinta pada Sean, aku tidak mau itu terjadi....

Berulang kali C
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    BAGAS SEMAKIN MARAH!

    Belum lagi Bagas menanggapi apa yang dikatakan oleh orang yang menerima panggilan darinya untuk Clara tersebut, orang yang tidak lain adalah Sean itu menutup sambungan komunikasi mereka dan beberapa saat kemudian terdengar suara pesan masuk ke ponsel Bagas hingga Bagas segera membukanya. Sebuah alamat tertulis di sana dan Bagas mengeratkan genggaman tangannya pada ponselnya karena hatinya terasa panas ketika menyadari Clara memang sampai saat ini tetap bersama dengan Sean. Terbukti ponsel sang istri saja sampai dipegang oleh seorang pria dan Bagas sangat yakin pria itu adalah Sean."Kurang ajar! Clara, kamu benar-benar membuatku marah!!" rutuknya dengan nada suara yang terdengar sangat diselimuti kemarahan.Sementara itu, di waktu yang sama, Anisa sibuk menenangkan Berlina dan juga Bella semenjak mereka tadi diminta Bagas untuk keluar dari kamar.Berlina yang sangat shock sekaligus marah karena melihat video milik Clara yang disebarkan oleh Bagas benar-benar tidak bisa mengendalikan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KESEMPATAN UNTUK CLARA

    Clara terdiam mendengar apa yang diucapkan oleh Sean. Seolah ia baru ingat tentang hal itu sekarang."Tetap lah di sini, aku akan menjagamu, kita lihat hasil pemeriksaan kamu besok, kalau semuanya bagus, visum juga sudah keluar kita akan pulang."Suara Sean kembali terdengar membuat Clara akhirnya mengangguk."Terima kasih, dan aku minta maaf, aku sudah banyak merepotkan kamu."Clara mengucapkan kata itu dengan nada suara yang perlahan, dan Sean mengulurkan tangannya lalu menepuk pundak Clara perlahan pula."Sudah sepantasnya aku melakukan hal ini, kamu tidak perlu sungkan. Sekarang kamu istirahat."Clara mengarahkan pandangannya pada wajah Sean, dan pandangan mata mereka bertemu.Lagi, desiran aneh dirasakan oleh Clara, dan hal itu mampu membuat Clara jadi merasa sangat tidak mengerti, mengapa ada perasaan seperti itu hadir menyelimutinya. Tidak! Jangan dinikmati! Kalau aku menikmati perasaan ini, aku khawatir akan jatuh cinta pada Sean, aku tidak mau itu terjadi....Berulang kali C

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KEMBALI MENANGIS

    Dengan cepat, Sean menangkap tubuh Clara dan berteriak memanggil pelayan dengan suara yang keras.Terburu-buru Bu Nur datang, dan ia terkejut melihat Sean sudah menggendong tubuh Clara yang lemas."Bantu buka pintu mobil Bu! Aku mau bawa Clara ke rumah sakit!" perintah Sean dan Bu Nur yang memang lebih suka dipanggil ibu oleh Sean dibandingkan bi, segera melakukan perintah sang majikan. Ia berlari keluar dan membuka pintu mobil Sean yang terparkir di depan pekarangan rumah sederhana tersebut.Sean memasukkan tubuh Clara ke dalam mobil, lalu ia sendiri menyusul masuk ke mobil untuk segera membawa Clara ke rumah sakit setelah mengatakan pada Ibu Nur untuk berhati-hati di rumah."Clara! Bertahanlah, aku akan menolong mu!"Berulang kali pria itu bicara demikian sambil sesekali melihat ke arah Clara di sebelahnya.Tidak ada sahutan. Clara benar-benar sudah pingsan, dan itu membuat Sean semakin cemas khawatir, Clara kenapa-kenapa.Tidak berapa lama kemudian, mereka sudah sampai ke rumah sa

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KEMARAHAN SAHABAT

    "Aku memang teman kamu, Bagas! Tapi untuk tindakan kamu yang mempublikasikan video istri kamu sendiri, rasanya aku sulit untuk menoleransi hal itu, meski mungkin Clara memiliki video seperti itu, apakah wajar kamu sebagai suaminya menyebarkannya? Atas dasar alasan apapun, itu tidak wajar, Bagas! Aku tidak setuju dengan tindakan kamu itu!"Bagas semakin murka mendengar apa yang diucapkan oleh Fauzi padanya."Tidak setuju, lalu kamu mau apa?" katanya pada sahabatnya tersebut."Hapus videonya dan buat klarifikasi bahwa video itu tidak benar!""Enak saja! Video itu benar, kenapa aku harus klarifikasi!""Kalau begitu, kau tidak takut imbasnya akan ke perusahaan? Kau itu masih suami Clara, perusahaan kita sedang krisis kau menambah masalah ini menjadi sebuah hal yang sulit untuk diselesaikan!""Aku tidak peduli! Asalkan Clara rusak reputasinya, aku tidak peduli!""Kamu tidak mau mengklarifikasi video itu?""Tidak!""Kalau begitu, aku mengundurkan diri sekarang, aku tidak bisa bekerja di baw

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    PENGAKUAN SEAN

    "Berarti, saya punya harapan besar untuk bisa cepat bercerai dengan suami saya, ya, Bu?" tanya Clara setelah beberapa saat lamanya ia terdiam usai menyimak apa yang dikatakan oleh Bu Nur."Ya. Itu benar. Kalau Nona ada bukti tindak kekerasan yang dilakukan oleh suami Nona, itu akan membuat gugatan cerai Nona cepat disetujui."Clara mengucapkan terima kasih untuk apa yang dikatakan oleh Bu Nur, sementara itu usai mengucapkan kalimat tersebut pada Clara, Bu Nur lekas kembali memeriksa luka di dada Clara, sehingga perempuan itu benar-benar yakin, luka itu memang benar-benar parah."Non Clara jangan memakai bra dulu untuk sementara, karena memakai bra pasti akan membuat dada Non Clara semakin sakit, benar tidak?" "Iya. Benar, rasanya sangat sakit.""Jadi untuk sementara jangan memakai bra dulu jika di rumah. Usahakan untuk rileks, saya akan membuat ramuan herbal untuk Non Clara, biar rasa sakitnya hilang, Non Clara istirahat saja, ya?" Clara hanya mengiyakan apa yang dikatakan oleh Bu N

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MENDAPATKAN HARAPAN

    "Ada apa Non?" tanya Bu Nur ketika melihat Clara seolah ragu untuk masuk ke dalam kamar yang sudah disediakan."Saya merasa tidak pantas ada di sini karena sekarang ini saya sedang banyak masalah, saya takut membuat keadaan keluarga Sean jadi kacau karena hal itu."Clara memilih jujur pada Bu Nur membuat perempuan itu menarik napas panjang."Nona. Tuan muda itu bukan tipe pria yang sembarangan memutuskan sesuatu, kalau dia sudah membawa Non Clara ke sini, artinya memang itulah yang dia putuskan. Apalagi, rumah ini sebuah rumah rahasia untuk tuan muda, orang tua tuan muda saja tidak tahu tentang rumah ini, Non. Hanya kita berdua."Panjang lebar Bu Nur menjelaskan. Hingga Clara menghela napas. "Rumah ini khusus untuk Sean mengaransemen musik agar orang tuanya tidak tahu yang dilakukan oleh Sean?""Iya.""Apakah di Jakarta Sean juga memiliki studio sendiri?""Hanya di sini, karena di Jakarta orang tuanya tidak terlalu sering di sana.""Bu, keluarga Sean memiliki trauma tersendiri tentan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status