Share

17. Tak Sengaja Melihatnya

Kebingunganku semakin membuncah ketika putriku menginap di rumah Jamilah. Aku mengizinkannya untuk menginap satu malam dan akan menjemputnya di pagi hari.

Pagi-pagi sekali aku ke rumah Jamilah untuk menjemput Aqila. Satu malam ditinggal menginap putriku di rumah tetangga membuat tidurku tidak nyenyak. Aku keluar dari rumah dengan cepat menuju rumah Jamilah, mengetuk pintu dengan semangat karena ingin membawa putriku kembali pulang ke rumah.

Namun, aku harus menerima kekecewaan karena jawaban dari putriku. Aqila tidak mau ikut pulang denganku karena alasan ingin pulang nanti sore. Ia masih ingin bermain Boneka Barbie kesukaannya.

"Pokoknya Qila nggak mau pulang sekarang! Qila mau pulang nanti sore aja!" bentak putriku dengan wajah memerah. Sangat tidak sopan seperti aku ini bukan ibunya.

Hal yang lebih membuatku sakit adalah dia berkata kasar padaku di depan Jamilah. Entah mengapa aku merasa seolah-olah, ibu dari putriku ini adalah perempuan bercadar yang berdiri di sampingnya, buka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status