Share

UANG GAJI

24

Aku mematung sempurna. Bahkan untuk beberapa lama, tak dapat berkata-kata. Sementara lelaki yang sedang memakai dasi sedikit tersentak sebelum wajahnya kembali datar seperti biasa.

Kedua tangannya kini berpegangan ke pinggiran lemari.

“Untunglah kau cepat datang Ana. Tolong ambilkan kursi rodaku,” ucapnya dengan nada seperti biasa. Tidak ada gugup sama sekali.

“Tadi aku berlatih berjalan. Tak menyangka bisa sampai sini walaupun lama dan tertatih-tatih. Saat ingin kembali ke kursi roda, aku baru sadar telah meninggalkan benda itu jauh,” lanjutnya seraya ingin menggapai kursi roda yang letaknya memang jauh. Kedua kakinya terlihat ditekuk dan gemetar.

“Cepat Ana! Atau aku akan jatuh. Nanti kau juga yang repot memapahku!” Suara tegurannya meninggi karena aku masih juga mematung dalam kekagetan. Kulihat kakinya semakin gemetar. Gegas kuberlari mengambil kursi roda dan mendekatkan dengan bokongnya. Dia duduk dengan hati-hati. Tangannya masih berpegangan ke pinggiran lemari.

“Kenapa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Tita Wiana
penasaran apa akhirnya jd seketaris pribadi
goodnovel comment avatar
Roslin Palit
senangnya saat2 terima gaji pertama ... tapi kenapa demikian?
goodnovel comment avatar
Tati Marliah
Wkwk kloo masalh cuan gercep lh si Viola
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status