Home / Fantasi / PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM / đź’°Bab 4: Infiltrasi ke Sekte Induk

Share

đź’°Bab 4: Infiltrasi ke Sekte Induk

Author: Bang JM
last update Last Updated: 2025-06-05 13:50:23

Langit pagi berwarna kelabu. Angin membawa aroma kematian dari desa pelatihan yang telah hancur semalam. Di dalam markas pusat Sekte Bambu Langit, para tetua berkumpul di aula utama. Ketegangan terasa.

“Empat puluh dua murid mati dalam semalam. Dan satu-satunya yang tersisa menuliskan ini …” Tetua Qing melempar selembar kain berdarah ke atas meja.

Di kain itu tertulis:

“AKU LI YUAN. AKU MASIH HIDUP.”

Sunyi.

Tak ada yang bicara. Semua saling berpandangan, wajah-wajah mereka pucat. Li Yuan adalah nama yang mereka anggap sudah lenyap. Anak buangan yang seharusnya mati di jurang.

Tapi kenyataannya lain.

“Kalau benar dia kembali,” gumam seorang tetua, “maka kita sedang duduk di atas bom waktu.”

Wang Fei menggertakkan gigi. “Tak mungkin! Jurang Naga Hitam menelan siapa pun! Itu bukan tempat manusia!”

Tetua Qing menatapnya tajam. “Dan itu berarti dia bukan lagi manusia.”

---

Sementara itu, di hutan berkabut, tak jauh dari gerbang luar Sekte Pusat, Li Yuan mengamati dari balik semak. Ia sudah berpindah tempat selama dua hari terakhir, mengumpulkan informasi dari para penjaga yang ia culik dan bunuh satu per satu.

Sekte Bambu Langit pusat bukan tempat main-main. Dikelilingi pagar batu spiritual dan ribuan formasi sihir. Tapi Li Yuan tak akan menyerang membabi buta.

Ia pernah hidup di tempat itu.

Ia tahu jalur tikus di balik hutan bambu barat.

Ia menyelinap masuk saat hujan turun. Tubuhnya menyatu dengan kabut, berkat Teknik Nafas Bayangan Hitam tingkat ketiga. Langkahnya tak meninggalkan suara, tak terdeteksi oleh formasi biasa.

Tujuan pertamanya: Paviliun Pengetahuan.

Di tempat itu tersimpan catatan murid-murid dan sejarah pelatihan mereka. Ia butuh informasi. Butuh tahu siapa musuh lamanya yang masih ada, dan siapa yang bisa ia bunuh tanpa menarik perhatian langsung.

Ia menyusup masuk lewat atap. Dalam kegelapan, hanya matanya yang berkilat.

Satu penjaga ada di dalam.

Tanpa ragu, Li Yuan mendarat di belakangnya dan—

Crakk!

Leher itu patah dalam sekali gerakan.

Li Yuan membuka lemari logam. Menarik satu gulungan demi satu gulungan. Tangannya berhenti saat melihat namanya sendiri.

Li Yuan. Murid Tingkat Bawah. Dikeluarkan karena mencuri warisan. Hilang di Jurang Naga Hitam. Status: Mati.

Ia tersenyum miring.

“Belum mati, bajingan.”

Ia melihat ke gulungan lain—daftar murid yang naik tingkat ke Dewan Dalam.

Matanya menyipit saat menemukan satu nama: Li Zhong.

Naik tingkat menjadi Tetua Muda. Menguasai Formasi Pedang Seribu Bayangan. Diangkat langsung oleh Tetua Qing.

Li Yuan menggertakkan gigi. Tangan kirinya mengepal.

“Kau buang aku. Lalu naik dengan menginjak tubuhku? Kau akan kubuat menyesal jadi kakak kandungku.”

---

Malam hari. Paviliun Pemurnian Inti. Tempat para murid kelas atas menyerap energi spiritual. Bangunan ini dijaga ketat. Tapi malam itu, para penjaga tidak melihat bayangan yang menyusup dari atap.

Li Yuan masuk ke ruangan terdalam, tempat murid elit bermeditasi.

Ia melihat wajah yang dikenalnya.

Zhang Mu. Murid kaya, sombong, yang dulu menertawakannya saat dijebloskan ke jurang. Kini, ia duduk bermeditasi di atas formasi emas.

Li Yuan melangkah pelan. Tak bersuara.

Ia berdiri tepat di belakang Zhang Mu.

“Masih bisa tidur dengan tenang setelah membuangku?” bisiknya.

Zhang Mu membuka mata, terkejut. Tapi sebelum ia bisa bicara—

Blaaarr!

Li Yuan menghantam dada Zhang Mu dengan telapak tangan hitamnya. Teknik Nafas Naga Hitam, Langkah Ketujuh: “Gema Kutukan Darah.”

Darah Zhang Mu meledak dari dalam. Ia memekik, tubuhnya kaku. Mata membelalak, mulut penuh darah.

Li Yuan memegang dagunya, menatap matanya dalam-dalam.

“Kau nomor dua di daftarku. Masih banyak temanmu menungguku.”

Lalu ia menarik napas dan membakar tubuh Zhang Mu dengan api hitam. Hanya tersisa debu. Tidak ada bukti.

---

Beberapa hari berlalu. Di Sekte Pusat, kegelisahan semakin terasa. Satu demi satu murid hilang. Beberapa ditemukan hanya tinggal kulit. Beberapa lenyap tanpa jejak.

Mereka tahu ini bukan pembunuhan biasa.

“Li Yuan masih hidup,” kata Tetua Qing akhirnya dalam pertemuan.

“Dan dia menyusup ke tengah-tengah kita.”

Wang Fei pucat.

“Apa kita umumkan pada seluruh sekte?”

“Belum. Jika kita panik, dia menang. Kita harus menjebaknya.”

“Bagaimana caranya?” tanya Wang Fei.

Tetua Qing menatap tajam.

“Kita buat pengumuman terbuka: akan ada kompetisi antar murid kelas atas. Semua murid diwajibkan hadir. Jika Li Yuan ada di antara kita ... dia akan muncul. Karena dia lapar darah.”

---

Di tempat persembunyiannya, Li Yuan duduk bersila di dalam gua rahasia di belakang air terjun.

Ia membaca pengumuman yang ia curi dari salah satu papan pengumuman sekte.

“Kompetisi ....”

Ia menyeringai. Matanya menyala.

“Panggung sempurna untuk membantai kalian satu per satu.”

Tiba-tiba, suara dalam pikirannya muncul lagi.

“Kau sudah membuka enam titik kutukan, Li Yuan. Tapi ada satu titik yang berbahaya. Titik ke-7 akan membangunkan sisi naga dalam dirimu.”

Li Yuan membuka mata.

“Aku tak peduli.”

“Kalau kau terlalu jauh … kau tak akan bisa kembali jadi manusia.”

Li Yuan menatap langit malam dari balik tirai air.

“Aku sudah bukan manusia sejak kalian lempar aku ke neraka.”

Ia bangkit. Di belakangnya, aura naga mengembang lebih besar. Tubuhnya berubah sedikit demi sedikit. Kulitnya menebal, suaranya berat, dan matanya bersinar ungu.

Ia sudah tak bisa kembali.

Tapi dia tak peduli.

Karena darah yang ia cari belum ia minum.

---

Di kejauhan, di istana utama Sekte Bambu Langit, Li Zhong sedang bermeditasi. Tapi tiba-tiba tubuhnya menggigil. Ia membuka mata.

“Ada apa ini .…”

Darahnya dingin.

Seperti ada sesuatu yang berjalan di tulang punggungnya.

Ia menatap ke luar jendela, ke arah langit.

Tak tahu kenapa, malam ini ia merasa seperti sedang diawasi oleh iblis.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    13:Pilar Pertama—Gerbang Langit Kuno

    Bab 13: Pilar Pertama—Gerbang Langit Kuno Tiga hari berlalu sejak duel dahsyat itu. Salju di lembah telah mencair sebagian, namun bekas luka dari pertempuran antara Li Yuan dan Feng Qiyan masih tampak jelas: tanah menghitam, pohon tumbang, dan udara dipenuhi aroma darah serta abu. Li Yuan duduk bersila di atas batu datar, tubuhnya dipenuhi luka yang mulai mengering. Aura ungu pekat masih menyelimuti tubuhnya. Di sekelilingnya, simbol naga terus berputar pelan. Yue Lian berdiri di dekat perapian kecil sambil mengaduk ramuan. "Ramuan ini akan mempercepat pemulihan energi spiritualmu," ujarnya sambil menuangkan cairan berwarna hijau gelap ke dalam cawan tanah liat. "Tapi efek sampingnya… mimpi buruk selama tiga malam." Li Yuan mengambil cawan itu dan meneguk tanpa ragu. "Lebih baik mimpi buruk daripada mati dalam perjalanan." Feng Qiyan mendekat, mengenakan jubah baru berwarna merah tua. Di punggu

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    12:Negeri di Atas Awan

    Bab 12 Negeri di Atas Awan ___ Setelah mengalahkan Bai Wuchang dan membuka segel keempat, kekuatan Li Yuan meningkat pesat. Aura naga dalam tubuhnya menjadi semakin padat, dan simbol di dadanya bersinar seperti bara api ungu. Namun kemenangan itu hanya awal dari perjalanan panjang. Pilar Dunia kedua berada di tempat yang nyaris mustahil dicapai: Langit Yun Tian, negeri yang melayang di atas awan ribuan zhang dari permukaan bumi. “Aku masih menganggap tempat itu dongeng,” kata Feng Qiyan sambil menggulung peta kuno. “Tapi ayahmu mencatatnya dengan darahnya sendiri. Pilar kedua memang ada di sana.” Li Yuan menatap peta yang terbuat dari kulit naga. Di bagian tengahnya, tergambar pilar batu menjulang di atas daratan yang melayang di langit. Tertulis dengan tinta emas: Yun Tian, Gerbang Kedua Langit. “Ada satu jalan menuju ke sana,” bisik Yue Lian. “Tapi…” Feng Qiyan menoleh cepat. “Tapi apa?”

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    11:Gadis Cahaya Langit

    Bab 11: Gadis Cahaya Langit ___ Langit di atas Pegunungan Timur mulai pecah oleh cahaya. Cahaya bukan dari matahari, melainkan dari gerbang transparan yang perlahan terbuka di udara. Sebuah jalan langit terbentuk, memancar cahaya keemasan dari celah-celah awan. “Gerbang menuju Tanah Terlarang,” bisik Mo San dengan suara berat. “Hanya mereka yang membawa Segel Tubuh dan Segel Jiwa yang bisa melangkah ke sana.” Li Yuan berdiri tegak, mengenakan jubah hitam baru yang dibalut sisik naga samar. Matanya menyala ungu gelap. Di pundaknya, bekas luka dari penyatuan dengan Tubuh Naga masih merah, tapi kekuatan yang terpancar darinya membuat angin di sekitarnya bergetar. Ayaka menatapnya penuh kekhawatiran. “Kau yakin ingin ke Tanah Terlarang sendirian?” Li Yuan tersenyum tipis. “Aku harus. Takdirku berakar di sana.” Mo San menunduk. “Jika sesuatu terjadi, gunakan Giok Darah

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    10Bab 10: Neraka Api Naga

    💰Bab 10: Neraka Api Naga _____ Langit di atas Pegunungan Hitam mulai berubah warna. Awan memerah, seperti bara yang bersiap melahap langit. Sinar keemasan menusuk awan gelap saat matahari perlahan muncul, namun sinarnya tak mampu menembus kabut pekat yang menyelimuti kawasan Neraka Api Naga. Li Yuan berdiri di ujung tebing. Di bawahnya, ngarai penuh lava mendidih mengalir seperti sungai neraka. Angin panas menggigit kulit. Di kejauhan, terdengar raungan… bukan dari binatang, tapi dari jiwa-jiwa yang terjebak di dalam sana. “Ini tempatnya?” gumam Ayaka dengan ragu. Li Yuan mengangguk. “Di bawah sana tersegel Tubuh Asli Naga Hitam. Untuk mendapatkan Segel Tubuh, aku harus menyatu dengannya.” Ayaka menarik napas panjang. “Tapi banyak yang bilang, tak ada yang pernah keluar dari tempat ini hidup-hidup.” Li Yuan hanya tersenyum tipis. “Mereka bukan aku.” Tanpa ragu, ia melompat. --- Suhu tubuh Li Yuan langsung melonjak. Udara tipis, dan hawa panas menusuk pori-pori. Tubu

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    9:Neraka Api Naga

    💰Bab 9: Neraka Api Naga ___ Langit di atas Pegunungan Hitam mulai berubah warna. Awan memerah, seperti bara yang bersiap melahap langit. Sinar keemasan menusuk awan gelap saat matahari perlahan muncul, namun sinarnya tak mampu menembus kabut pekat yang menyelimuti kawasan Neraka Api Naga. Li Yuan berdiri di ujung tebing. Di bawahnya, ngarai penuh lava mendidih mengalir seperti sungai neraka. Angin panas menggigit kulit. Di kejauhan, terdengar raungan… bukan dari binatang, tapi dari jiwa-jiwa yang terjebak di dalam sana. “Ini tempatnya?” gumam Ayaka dengan ragu. Li Yuan mengangguk. “Di bawah sana tersegel Tubuh Asli Naga Hitam. Untuk mendapatkan Segel Tubuh, aku harus menyatu dengannya.” Ayaka menarik napas panjang. “Tapi banyak yang bilang, tak ada yang pernah keluar dari tempat ini hidup-hidup.” Li Yuan hanya tersenyum tipis. “Mereka bukan aku.” Tanpa ragu, ia melompat. --- Suhu tubuh Li Yuan langsung melonjak. Udara tipis, dan hawa panas menusuk pori-pori. Tubuhnya terjun

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    8:Segel Jiwa — Bayangan dalam Cermin

    💰 ____ Udara pagi di Sekte Bambu Langit tak seperti biasanya. Sunyi. Tegang. Semua orang menahan napas sejak malam kejadian itu. Li Yuan yang kembali dari Gua Naga Abadi bukan lagi murid biasa. Aura hitam menyelubungi tubuhnya seperti bayangan yang tak bisa dipisahkan. Ayaka mengikuti dari belakang saat Li Yuan berjalan menuju Aula Kuno, tempat tertua dan paling suci dalam sekte. “Apa kau yakin ingin melakukan ini sekarang?” tanya Ayaka sambil menggenggam lengan bajunya. Li Yuan menoleh. Matanya hitam, tapi dalamnya masih ada sedikit cahaya. “Semakin cepat aku membangkitkan segel, semakin cepat aku bisa menantang dunia.” “Lalu apa yang akan kau lakukan setelah itu? Balas dendam?” Li Yuan terdiam sejenak. “Aku akan mengambil kembali hakku. Nama. Darah. Takdir. Semuanya.” --- Di dalam Aula Kuno, seorang tetua bernama Mo San telah menanti. Lelaki tua berjubah putih itu menyipitkan mata saat melihat Li Yuan masuk. “Kau membawa aura yang seharusnya tidak dimiliki oleh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status