Share

Keturunan Raja Naga

Author: Bang JM
last update Last Updated: 2025-07-25 12:00:25

Bab 76: Keturunan Raja Naga

Senja menggantung muram di atas langit Lembah Tianxue. Asap dari medan perang belum hilang, dan tanah masih hangat oleh energi yang meledak dari segel langit. Di tengah reruntuhan, tim penyintas masih terpaku pada satu sosok yang muncul dari balik bayangan.

Pria berpakaian putih itu berjalan pelan. Wajahnya tenang, tapi tatapannya membawa aura purba yang mengguncang jiwa siapa pun yang melihatnya.

Li Yuan masih bersandar lemah di bahu Ling Xian, darah mengalir dari luka di dadanya. Saat ia menatap pria itu, matanya melebar.

“…Ayah?”

Yang lain langsung siaga.

“Siapa dia?!” tanya Tie Shan, menggenggam senjatanya.

Zhao Feilong maju setengah langkah. “Aku mengenali auranya. Tapi itu mustahil. Dia sudah dikabarkan mati lebih dari sepuluh tahun lalu.”

Pria itu berhenti beberapa langkah dari Li Yuan. Ia tersenyum tipis. “Kau tumbuh menjadi lelaki yang tangguh, Yuan’er.”

Li Yuan mene
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Perjamuan Darah di Balairung Api

    Balairung Api, tempat suci peninggalan para Pengawal Abadi, kini menjadi medan perjamuan antara kebenaran dan ambisi. Api di sepanjang dindingnya menyala biru keunguan, seolah menyadari bahwa malam ini akan menelan darah dan sejarah.Li Yuan berdiri tegak di hadapan pintu masuk utama bersama Yan Mei, Rong Zhuan, dan Li Zhi. Mereka baru saja melewati lorong-lorong reruntuhan bawah Gunung Merah, tempat naga ketujuh dikabarkan menyimpan ingatan terakhirnya."Jin Mian telah berada di sini lebih dulu," kata Yan Mei pelan. Napasnya membeku di udara, meski seharusnya suhu ruangan ini panas.Rong Zhuan mengangguk. "Energi yang mengganggu dimensi terasa lebih kuat di sini. Segelnya semakin tipis. Kita kehabisan waktu."Li Yuan meletakkan tangannya di dada, menyentuh Liontin Naga Hitam yang kini berdenyut seperti jantung kedua. Suara lirih terdengar di telinganya."Kunci terakhir ada di darahmu sendiri..."Li Yuan menggenggam era

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Pertemuan di Balik Kabut Darah

    Bab 82: Pertemuan di Balik Kabut DarahKabut merah pekat menggantung di udara seperti tirai neraka. Tanah bergemeretak, udara terasa berat, dan di tengah kehancuran yang mulai menyelimuti Alam Naga Kuno, Li Yuan berdiri tegap dengan tombak hitamnya yang kini berdenyut seperti detak jantung naga."Ada sesuatu yang bangkit dari balik segel…" gumamnya sambil memicingkan mata ke arah lembah retak yang kini menganga seperti mulut raksasa.Ayumi melompat turun dari tebing, darah mengalir dari pelipisnya namun sorot matanya tetap tajam. "Kau merasakannya juga, ‘kan? Aura itu… itu bukan milik Jin Mian.""Benar," jawab Li Yuan pendek. "Ini... milik naga ketujuh."Tiba-tiba, kabut terbelah.Dari balik gumpalan darah pekat, sesosok makhluk tinggi berkulit abu-abu gelap muncul. Ia mengenakan jubah berbahan sisik naga tua, dan kedua matanya merah menyala seperti bara api.“Li Yuan,” suara beratnya menggelegar, “Kau akhirnya sampai pa

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Kelahiran Tanda Emas

    Bab 81: Kelahiran Tanda EmasLangit menggulung hitam seperti tinta tumpah. Di bawahnya, Li Yuan berdiri di atas reruntuhan kuil kuno yang baru saja mereka rebut dari tangan Jin Mian. Tubuhnya penuh luka, darah menetes dari pelipis hingga rahangnya, namun matanya memancarkan api yang tak kunjung padam."Segel dimensi keempat telah terbuka," ujar Ayu Ran perlahan, menatap pilar batu yang retak memanjang. "Langit akan retak... dan naga ketujuh—mungkin sudah sadar."Sret.Li Yuan menarik napas dalam-dalam. Di balik keheningan, ada bisikan gaib yang menusuk telinganya. Bukan suara manusia. Bukan pula suara makhluk suci. Itu… suara yang sama saat dia nyaris tenggelam dalam Jurang Naga Hitam dulu—saat pertama kali dia melihat sosok naga bersayap emas dengan mata seperti pusaran bintang."Apakah kalian merasakannya?" tanya Li Yuan pada kelompoknya. Di belakangnya, Lu Tian, Luo Ying, Jenderal Hei Long, dan Mei Ling saling pandang.Lu Tian

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Tujuh Nafas Naga

    Bab 80: Tujuh Nafas Naga Langit di atas Jurang Naga Hitam telah retak. Cahaya merah darah dan kilatan biru es bercampur, menyelimuti cakrawala dengan aurora kacau yang tidak berasal dari dunia fana. Segel dimensi telah hancur—bukan sebagian, tapi sepenuhnya terbuka—dan dari dalam kehampaan itu muncul suara-suara purba, desir nafas makhluk-makhluk yang pernah dimeteraikan ribuan tahun lalu. Li Yuan berdiri di ujung tebing, napasnya berat. Tubuhnya penuh luka setelah bentrokan brutal dengan Jin Mian. Meskipun sang penjaga dimensi itu berhasil dipukul mundur berkat intervensi Bai Qian dan kedatangan sekutu lama mereka, Pangeran Xu Wu dari Klan Awan Kelam, pertarungan itu telah mengubah segalanya. "Apa itu... yang kita bebaskan?" tanya Bai Qian pelan, pandangannya terpaku pada pusaran energi di langit. Xu Wu melangkah maju, mengenakan jubah perak gelap yang berkibar oleh tekanan spiritual. "Itu bukan sekadar portal dunia lain.

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Tiga Nafas Terakhir Jin Mian

    Bab 79: Tiga Nafas Terakhir Jin Mian --- Langit malam di atas pegunungan Fengyan tampak seperti lautan tinta yang dikoyak-koyak oleh kilatan petir merah darah. Cahaya petir menyapu tanah yang hancur, memperlihatkan tubuh-tubuh tergeletak dan medan yang kini penuh luka dan bara. Aroma darah dan abu bercampur di udara, menusuk hidung seperti cambuk kutukan purba. Li Yuan berdiri dengan nafas memburu. Tubuhnya dipenuhi luka dan tatapannya menyorot tajam ke depan. Di hadapannya, Jin Mian—dahulu komandan besar Istana Surgawi Timur, kini makhluk separuh naga terkutuk—berlutut dengan napas berat. Tubuh Jin Mian ditutupi sisik hitam yang retak-retak, seolah energi yang mengalir di dalamnya mulai kehilangan kendali. "Aku… belum selesai," desis Jin Mian, darah hitam menetes dari sudut bibirnya. Li Yuan mengangkat pedang Warna Langit yang kini bergetar seolah merespons aura kematian. Di belakangnya, Ayami berdiri d

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Tangisan Darah di Negeri Langit

    Bab 78: Tangisan Darah di Negeri LangitLangit retak belum sembuh sepenuhnya ketika Li Yuan dan rombongannya tiba di Negeri Langit, tanah yang mengambang di atas awan dengan tujuh gerbang cahaya penjaga dimensi. Negeri ini dulunya adalah wilayah suci tempat para penjaga naga bermeditasi, tetapi sekarang hanya tersisa reruntuhan dan bisikan magis dari masa lalu."Ini tempat lahirnya legenda naga ketujuh," kata Ayu Qing perlahan, menatap reruntuhan pilar berukir aksara kuno.Li Yuan melangkah maju. Tanah di bawah kakinya bergetar seiring aura kekuatan yang mengalir dari dalam tubuhnya—panggilan darah keturunan naga ketujuh mulai membangkit. Ia tak bisa lagi mengelak.“Aku merasa seperti... pernah ke sini,” bisik Li Yuan, jari-jarinya menyentuh pahatan relief di salah satu pilar. Sosok naga dengan tujuh tanduk tergambar jelas, melilit bintang-bintang dan meneteskan darah dari matanya.“Itu dia,” ujar Tuan Wu, mendekat sambil membawa gulungan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status