Share

Langit Pecah, Jurang Bangkit

Author: Bang JM
last update Last Updated: 2025-06-17 08:31:03

Bab 18: Langit Pecah, Jurang Bangkit

_____

Petir menyambar gua.

Li Yuan dan Yue Lian tersambar mundur, tubuh mereka melayang sejauh lima zhang, tapi cepat-cepat mendarat dengan lutut. Tanah di sekeliling mereka retak seperti kulit bumi dibakar.

Tiga Pilar Langit melayang di udara, masing-masing memancarkan kekuatan yang cukup untuk membinasakan satu negeri dalam satu pukulan.

Feng Qiyan berdiri tegak di depan mulut gua, tongkatnya bergetar, dan roh naga berkepala dua mengelilingi tubuhnya seperti pusaran. Aura yin dan yang bergantian melingkari langit dan bumi.

“Aku akan menahan mereka. Kalian berdua, lari!” teriaknya keras.

Li Yuan menggeleng. “Tak ada yang lari.”

Yue Lian berdiri di sisi Li Yuan. “Kami bukan lagi murid yang kau kenal tiga bulan lalu.”

Pilar Api Dalam maju satu langkah, tanah terbakar di bawah kakinya. Suaranya menggelegar.

“Feng Qiyan... aku selalu ingin mengukur seberapa kuat roh naga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Teknik Bayangan Dingin Langit

    Teknik Bayangan Dingin Langit Kabut menebal, menelan siluet sosok yang berdiri di hadapan Yue Lian. Suara langkahnya pelan, tapi setiap jejaknya membuat suhu turun drastis. “Namamu?” tanya Yue Lian datar, matanya tak berkedip sedikit pun. “Orang mati tak perlu tahu siapa yang membunuhnya.” Sosok itu melepaskan penutup wajahnya. Wajahnya halus seperti porselen, tapi matanya biru tajam—beku, penuh kesombongan. “Aku disebut Bai Chan. Pemimpin cabang ke-3 Sekte Pilar Salju Abadi.” Yue Lian mencengkeram gagang salah satu dari delapan pisaunya. Kabut mulai berputar cepat di sekitarnya, membentuk lingkaran tak kasat mata. “Kau salah satu dari mereka… yang menyerang istana ibuku.” “Benar. Seluruh klanmu layak dihapuskan. Klan Qing He adalah parasit tua dalam dunia persilatan.” Bai Chan tersenyum tenang. “Kalau begitu…” suara Yue Lian mulai dingin, “…aku akan jadi

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Ujian Cincin Api Emas

    Bab 20: Ujian Cincin Api Emas ____ “Kau yakin darahmu cukup untuk membuka gerbang kuil?” tanya Ruo Huan curiga, matanya menyipit seperti sedang menilai harta palsu. Li Yuan mengangguk pelan, lalu menggulung lengan bajunya. Sisik hitam samar muncul di kulitnya, berdenyut perlahan. Angin sekeliling langsung berubah, seakan mengenali aura kuno dari dalam tubuhnya. “Hah… aku tidak salah lihat.” Ruo Huan berdesis. “Itu sisik naga. Tapi aneh... warnanya terlalu gelap untuk jenis api.” “Karena aku bukan naga biasa.” “Jelas.” Ruo Huan melipat tangan. “Kalau begitu, ikut aku. Kita menuju Gerbang Bara.” Mereka melintasi padang lahar beku. Setiap langkah meninggalkan jejak api yang langsung padam oleh udara hitam di sekeliling Li Yuan. Bahkan magma yang mendidih pun tampak mundur ketika mereka mendekat ke pusat kuil. Kuil Cincin Api Emas berdiri menjulang seperti gundukan batu bara membara. Di t

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Kontrak Darah, Api yang Terkunci

    Bab 19: Kontrak Darah, Api yang Terkunci___Li Yuan masih berlutut. Tubuhnya berkeringat dingin, darah dari luka bahunya menetes ke tanah bersisik di bawahnya. Tapi seiring waktu berlalu, ia menyadari: luka itu... sembuh. Bahkan, tubuhnya terasa lebih ringan dari sebelumnya.Aura naga raksasa di hadapannya masih menekan seperti gunung di atas tengkuk."Mengapa aku?!" teriak Li Yuan dengan suara tercekat.Raja Naga Hitam perlahan menurunkan kepala besarnya, matanya memerah menyala.“Karena tubuhmu adalah satu dari Tujuh Pembawa Pecahan Jiwa Naga.”“Apa itu?”“Tujuh manusia yang secara tidak sengaja... atau ditakdirkan… menampung bagian jiwa kami yang tersebar akibat penyegelan.”Li Yuan terdiam.“Dan yang paling dalam, yang tertanam di inti jantung, adalah aku.” Suara naga itu seperti guntur dalam tulang. “Kau adalah pembawa jiwa raja. Tanpa tubuhmu, aku tak bisa bangkit. Tapi jika kita bersatu… maka kek

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Langit Pecah, Jurang Bangkit

    Bab 18: Langit Pecah, Jurang Bangkit_____Petir menyambar gua.Li Yuan dan Yue Lian tersambar mundur, tubuh mereka melayang sejauh lima zhang, tapi cepat-cepat mendarat dengan lutut. Tanah di sekeliling mereka retak seperti kulit bumi dibakar.Tiga Pilar Langit melayang di udara, masing-masing memancarkan kekuatan yang cukup untuk membinasakan satu negeri dalam satu pukulan.Feng Qiyan berdiri tegak di depan mulut gua, tongkatnya bergetar, dan roh naga berkepala dua mengelilingi tubuhnya seperti pusaran. Aura yin dan yang bergantian melingkari langit dan bumi.“Aku akan menahan mereka. Kalian berdua, lari!” teriaknya keras.Li Yuan menggeleng. “Tak ada yang lari.”Yue Lian berdiri di sisi Li Yuan. “Kami bukan lagi murid yang kau kenal tiga bulan lalu.”Pilar Api Dalam maju satu langkah, tanah terbakar di bawah kakinya. Suaranya menggelegar.“Feng Qiyan... aku selalu ingin mengukur seberapa kuat roh naga

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Pewaris Darah Kaisar

    Bab 17: Pewaris Darah Kaisar ____ Tiga hari berlalu sejak pertarungan Li Yuan dan Lei Wuhen. Gunung tempat mereka bertarung telah retak, dan sebagian kawah masih memancarkan cahaya keemasan. Aura dari sayap Tulang Surya meninggalkan bekas di tanah, seperti cap langit yang tak bisa dihapus. Di sebuah gua tersembunyi, Li Yuan terbaring dengan tubuh penuh perban, napas masih berat. Yue Lian duduk di dekatnya, memeras kain basah dan menempelkannya ke dahinya. “Kau tidur tiga hari seperti orang mati. Masih ingin bertingkah pahlawan?” gumamnya pelan, nyaris seperti berbicara pada diri sendiri. Li Yuan membuka mata perlahan. “Kalau aku mati... setidaknya aku diselimuti tanganmu.” Yue Lian melemparkan kain ke wajahnya. “Bukan waktunya bercanda.” Di seberang gua, Feng Qiyan duduk bersila, matanya menatap kosong ke arah api kecil. “Ada sesuatu y

  • PEMBALASAN DENDAM SANG DEWA DARI JURANG NAGA HITAM    Sayap Tulang Surya

    Bab 16: Sayap Tulang Surya____Petir menyambar langit.Langkah Lei Wuhen begitu ringan, tapi setiap jejaknya membakar udara. Tanah tempat ia berdiri menghitam, menebar listrik yang mematikan. Jubah petirnya menggelepar, dan dari matanya, cahaya biru menembus langit.“Kau belum layak membawa segel langit dan naga dalam satu tubuh,” katanya.Li Yuan menggenggam gagang pedangnya. “Kau pikir aku minta semua ini? Ini takdirku. Dan kalau takdir ini membawaku bertarung denganmu, maka ayo.”Feng Qiyan menarik napas. “Yuan, orang ini... bukan manusia.”Li Yuan melirik sekilas. “Aku juga tidak.”ZRAAAAK!Lei Wuhen bergerak. Tubuhnya lenyap secepat kilat, muncul kembali tepat di belakang Li Yuan. Tangan kirinya mengarah ke dada, berusaha mencabut salah satu segel dari tubuh Li Yuan.CRASH!Kilatan emas memancar dari dada Li Yuan, menahan tangan Lei Wuhen.“Segel ini tidak untukmu,” kata Li Yuan p

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status