“Baiklah, ini juga menyangkut reputasi Kediaman Perdana Menteri serta reputasi Lan'er, biarkan saja bawa ke kantor pengadilan. “Ucap Nyonya Besar setuju. “ Ibu, kita tidak bisa melakukan ini… jika nanti reputasi Qing Lan menjadi rusak, bukankah Tuan akan menyalahkan kita? “Tanya Nyonya Lu dengan gugup. Di kantor pengadilan berarti pejabat dapat menggunakan kekerasan untuk mencari pengakuan dari orang yang ditangkap, maka dari itu dirinya pasti akan terungkap cepat atau lambat dari mulut orang bayarannya ini. Nyonya Lu tidak menyangka bahwa rencana yang semula sangat sempurna ini ternyata tiba tiba berbalik kepada dirinya sendiri. “Kata kata Nyonya Lu ini salah, bagaimana mungkin hal semacam ini bisa dikatakan merusak reputasi ku? Aku justru melakukan ini untuk mengklarifikasi kemurnian ku, lagipula ada nenek yang bisa bersaksi bahwa aku tidak ada di Paviliun ku. “ Ucap Qing Lan memutar mutarkan faktanya. Nyonya Lu tidak bisa berdebat lagi dan hanya bisa memutar otak untuk mengata
Qing Lan dengan pandai menutupi keterkejutannya dan hanya tersenyum simpul lalu memeluk tangan neneknya dengan antusias yang membuat neneknya terkejut. “Bukankah Lan'er melakukan semua ini karena merindukan nenek? Ayah tidak ada dan nenek sibuk mengurus banyak hal, Lan'er merasa sangat kesepian. Bagaimana jika nenek mencoba masakan Lan'er? “ Tanya Qing Lan. Nyonya Besar merasa agak sedih mendengarkan keluh kesah Qing Lan, memang mereka agak mengabaikan Qing Lan selama beberapa tahun belakangan ini karena menganggap bahwa Qing Lan tidak tumbuh membawa reputasi Kediaman Perdana Menteri, sikapnya terus terang dan lugas, sangat tidak cocok menjadi seorang Nona bangsawan. “Baiklah, mari kita coba masakan buatanmu… jika ternyata masakanmu sangat enak maka tidak menutup kemungkinan bahwa kamu harus memasak untuk nenek setiap hari, jangan sampai menyesal nantinya… “Canda Nyonya Besar. Qing Lan tertawa ringan lalu menutupi mulutnya dengan sapu tangan, “ Jika bisa membuat nenek kecanduan, m
Di sisi lain, Qing Lan yang sedang duduk di tepi ranjangnya tiba tiba melihat bahwa Xingyue telah kembali tetapi tidak sendirian melainkan bersama dengan seorang wanita tua yang melihat sekitar dengan takut takut. “Silakan duduk, Bibi Ying. “ Ucap Qing Lan sembari menyajikan teh dengan ramah. Wanita tua yang dipanggil Bibi Ying itu tampak terlalu gugup dan melihat kesana kemari dengan ragu ragu sebelum akhirnya mendekati Qing Lan. “Nona… Pelayan Nona telah mengatakan apa yang harus aku lakukan… aku telah melakukannya sesuai perintah Nona. “Ucap Bibi Ying dengan terpatah patah. “ Santai saja, aku mendengar bahwa putra Bibi Ying di kampung halaman menderita sakit parah jadi aku berniat untuk membantu. Namun… di dunia ini tidak ada yang benar benar gratis, apakah Bibi tahu maksudku? “Tanya Qing Lan sembari tersenyum manis. Bibi Ying menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat, Qing Lan hanya dengan santai menuangkan kembali teh untuk Bibi Ying dan tidak tampak terburu buru. Putr
“Apa lagi yang kamu tunggu? Sebelumnya mengingat bahwa kamu sibuk dan harus mengurus urusan rumah tangga maka aku membiarkanmu tidak melakukan kewajibanmu dalam berbakti. Tetapi sekarang… urusan rumah tangga telah diberikan kepada Lan'er, maka kamu seharusnya melakukan apa yang kamu lakukan sejak awal kan? “Tanya Nyonya Besar. Nyonya Lu terkejut dan mau tidak mau memegang ember itu dengan canggung. Selama ini Nyonya Lu selalu adalah orang yang dilayani, tidak menyangka bahwa hari buruk ini akhirnya tiba. Jika tidak ada orang lain di sini maka Qing Lan pasti akan tertawa terbahak bahak, mengingat beberapa kenangan di masa lalu. Ada suatu hari di masa lalu dimana Nyonya Lu meminta dirinya selama satu bulan harus bangun pada pagi hari sekotar jam 4 pagi untuk menyiapkan keperluan Nyonya Lu dan mencuci pakaian Nyonya Lu. Tidak lupa juga membasuh kaki Nyonya Lu seperti yang dilakukan oleh Nyonya Lu sekarang. Karma memang akan datang untuk membalas perbuatan setiap orang. Nyonya Lu yang
Nenek Li pergi keluar untuk menyampaikan kabar ini kepada Nyonya Lu sehingga membuat Nyonya Lu merasa marah dengan ketidak adilan yang dia alami dari Nyonya Besar tetapi hanya bisa menelannya mentah mentah. “Ibu, kenapa kita tidak kembali terlebih dahulu? Lalu pada saat nenek sudah tenang maka kita akan kembali lagi? Pada saat itu maka kita tidak akan lelah dan tidak akan menerima kemarahan dari Nyonya Besar. “ Ucap Qing Mei dengan suara pelan. “Kamu tidak tahu sifat wanita tua busuk ini! Dia terlalu pendendam dan penuh kebencian, jika kamu kembali hari ini maka jangan harap bisa menginjakkan kaki lagi di sini! “ Seru Nyonya Lu dengan suara tertahan, tampak penuh dengan kebencian dan dendam pada Nyonya Besar. “Bukankah Ibu adalah kesayangan Ayah? Bagaimana mungkin nenek berani untuk memperlakukan Ibu seperti ini? “ Tanya Qing Mei dengan bingung. Wajah Nyonya Lu langsung berubah menjadi muram ketika mendengar kata kata ini lalu berkata, “Entah apa yang dikatakan oleh jalang kecil i
Qing Lan berhenti sejenak lalu menatap neneknya dengan wajah bingung. Jantungnya berdebar dengan kencang dan bertanya tanya, apa kemungkinan yang bisa muncul di dalam surat yang diberikan kepada dirinya. Nyonya Besar mengeluarkan sebuah surat yang disegel dengan rapih di atasnya tertulis dengan jelas nama Qing Lan. Dalam sekali pandangan, orang orang akan tahu bahwa ini adalah tulisan Qing Yang. Tulisan Qing Yang selalu anggun dan tenang, gerakan kuasnya stabil dan indah sehingga mudah dikenali dan sulit untuk ditiru oleh orang asing. Qing Lan membuka suratnya dengan hati hati lalu melihat isinya, tulisan yang dibubuhkan di atas kertas itu tidak banyak sehingga hanya butuh waktu singkat untuk membacanya. ‘Lan'er, Ayah sebelumnya berjanji padamu untuk membimbing mu dalam menyusun buku kas kediaman. Tetapi Ayah ternyata ada urusan mendesak sehingga terpaksa mengingkari janji padamu. Kalau begitu maka minta nenekmu untuk mengajarimu terlebih dahulu. ‘Qing Lan terdiam dan terpaku, aw