Share

tujuh puluh

"Serius kamu sudah nikah?" tanyanya dengan wajah jenaka, nampak jelas kalau dia meremehkanku, menganggap ucapanku adalah candaan belaka.

"Alhamdulillah, iya, Sin," sahutku sambil tersenyum.

"Kenapa dia nggak kamu ajak ke sini? Harusnya diajak dong, biar nggak disangka hoax."

"Dia suamiku," ucapku sambil menoleh sekilas pada Mas Wisnu.

Aku tersenyum melihat perubahan pada wajah Sinta, sepertinya dia menahan napasnya. Wajahnya perlahan memerah, menandakan kalau saat ini dia tengah dikuasai angkara.

"Kalian?! Tidak mungkin! Mas! Kamu jangan diam saja! Katakan kalau yang dikatakan Tania tidak benar, Mas!" teriaknya, secepat kilat Sinta mendorong tubuhku, beruntung Mas Wisnu sigap menangkap.

"Semua yang dikatakan Tania adalah kebenarannya, Sin. Kami telah menikah beberapa bulan yang lalu. Ingat, kamu juga sudah mengizinkannya," ucap Mas Wisnu. Saat ini dia sudah berada diantara aku dan Sinta.

"Aku memang mengizinkanmu menikah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Hafsah Umar bin Khattab
bagus gk ada yg aq skip cerita nya
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
mantap..endingnya bagus...gak bertele tele...
goodnovel comment avatar
Yenly Liem Osa
mantap.. ending ok.. semua dpt karma nya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status