Home / Fantasi / PENDEKAR KAISAR RASKAR / BAB 106 : Tenang Sejenak (Part 6)

Share

BAB 106 : Tenang Sejenak (Part 6)

Author: Hamfa Merman
last update Last Updated: 2025-05-15 17:29:50

Harka Tarung tetap diam di tempatnya seolah-olah tidak ingin memberikan tanggapan sama sekali. Hal ini semakin membuat Harka Tenang tak bisa mengendalikan dirinya dari kebingungannya yang semakin memuncak.

Tidak seperti namanya yang ada kata tenangnya, tampaknya Harka Tenang tidak setenang itu sebagai seorang individu. Dia jelas bocah biasa yang terkadang juga tidak menahan diri untuk panik.

Apalagi ketika situasi yang ada ternyata cukup mendesak dirinya dan semakin membuat jantung hatinya berdebar tak terkira lagi jumlahnya. Sebuah pengalaman hidup yang sangat langka baginya.

Meski demikian, Harka Tenang memang terkenal dengan kemampuannya menganalisis situasi dengan cepat sebelum merespon dengan spontan pilihan yang paling baik untuk diambil olehnya sebelum terlambat.

Karakternya yang solutif tersebut mampu membuat Harka Tenang selalu aman menghadapi segala macam situasi mendesak yang ada di dekatnya tidak peduli seberapa banyak dan besarnya itu.

Sebuah kenyataan yang patut diacungi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 108 : Tenang Sejenak (Part 8)

    “Jangan pernah berpikir kalau aku akan begitu mudahnya dirundung apalagi dikalahkan oleh sekumpulan orang-orang aneh seperti kalian semua! Aku pasti bisa lulus tes kali ini. Tidak, aku pasti akan lulus tes kali ini dan menjadi bagian daripada Institut Teknologi Buyar tanpa kegagalan sedikit pun!”Raskar membatin dan tampak begitu membara di dalam hatinya dengan kesiapan mental yang sudah ditingkatkan lagi disertai dengan kondisi tubuhnya yang jauh lebih baik daripada beberapa waktu yang lalu.Sedangkan Harka Tenang tidak berpikiran demikian karena merasa cemas dengan sosok yang ada di dekatnya itu. Sebenarnya keadaan di depan matanya tersebut sudah sangat jelas sekali rasanya kalau Harka Tarung akan segera marah alih-alih semakin tenang. Sesuatu yang sangat tidak diharapkan sama sekali oleh Harka Tenang yang sebelumnya berencana membuat keadaan menjadi lebih baik malah berubah semakin membusuk.Benar saja, tatapan matanya Harka Tarung yang sebelumnya diarahkan kepada Raskar seketika

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 107 : Tenang Sejenak (Part 7)

    “Sekumpulan orang yang datang sebelumnya jelas sekali terasa aneh. Mereka datang secara tiba-tiba dan langsung menawarkan gencatan senjata sebelum akhirnya masuk dengan banyak orang. Mungkin saja mereka semua adalah bala bantuan dua orang licik itu!”“Tampaknya, keduanya pasti sudah merencanakan segala macam trik rahasianya. Aku hanya perlu tetap tenang meski perkataan orang ini yang berani menghina ibuku sudah sangat keterlaluan sekali! Aku akan mengingatnya dan akan membalas perkataan lancangnya itu nanti!”Raskar tampak begitu bingung sekaligus semakin berpikiran dengan jeli dan menyeluruh untuk memahami segala macam situasi yang ada di hadapannya saat ini. Tatapan matanya bergantian melihat ke arah dua orang licik dan kelompok Dirto Buras.Dirto Buras dengan hati-hati dan tenang terus mengawasi situasi yang tengah bersitegang tersebut. Dia juga melihat tatapan mata Raskar yang penuh kewaspadaan tinggi jelas sekali diarahkan kepadanya.“Hmm…? Ada apa ini yang sebenarnya? Mengapa ra

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 106 : Tenang Sejenak (Part 6)

    Harka Tarung tetap diam di tempatnya seolah-olah tidak ingin memberikan tanggapan sama sekali. Hal ini semakin membuat Harka Tenang tak bisa mengendalikan dirinya dari kebingungannya yang semakin memuncak.Tidak seperti namanya yang ada kata tenangnya, tampaknya Harka Tenang tidak setenang itu sebagai seorang individu. Dia jelas bocah biasa yang terkadang juga tidak menahan diri untuk panik.Apalagi ketika situasi yang ada ternyata cukup mendesak dirinya dan semakin membuat jantung hatinya berdebar tak terkira lagi jumlahnya. Sebuah pengalaman hidup yang sangat langka baginya.Meski demikian, Harka Tenang memang terkenal dengan kemampuannya menganalisis situasi dengan cepat sebelum merespon dengan spontan pilihan yang paling baik untuk diambil olehnya sebelum terlambat.Karakternya yang solutif tersebut mampu membuat Harka Tenang selalu aman menghadapi segala macam situasi mendesak yang ada di dekatnya tidak peduli seberapa banyak dan besarnya itu.Sebuah kenyataan yang patut diacungi

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 105 : Tenang Sejenak (Part 5)

    Kalau bukan karena Harka Tarung yang secara inisiatif menoleh ke arah Harka Tenang, semua orang yang ada di sana akan sedikit bingung dengan siapa Harka Tarung sebenarnya berbicara.Jawaban yang tegas tersebut membuat raut wajahnya Harka Tenang benar-benar suram dan tidak sedap dipandang sama sekali seolah-olah harga dirinya sudah begitu tertanam diinjak-injak oleh Harka Tarung di depan mata semua orang yang ada di sana.Hal semacam itu tidak bisa diterima sama sekali sebab telah melampaui batas-batas yang bisa diterimanya atas perlakuan kasar tetangga masa kecilnya tersebut berulang kali.Perlakuan kasar yang diinterpretasikan oleh Harka Tenang sebagai bentuk pembangkangan dan provokasi yang nyata terhadap dirinya sebagai satu-satunya rekan setimnya Harka Tarung.“Hei…! Jangan coba-coba kau mempermainkan aku! Cepat redakan amarahmu sekarang juga dan jelaskan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi! Kita berada di depan banyak orang yang merupakan musuh potensial kita berdua.”“Kalau kau

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 104 : Tenang Sejenak (Part 4)

    “Sandi rahasia dari mananya?! Jelas sekali itu hanyalah tatapan dan ekspresi wajah yang sangat provokatif sekali. Mustahil rasanya dengan terang-terangan menampilkan wajah menyedihkan tersebut kalau hanya sebatas sandi rahasia saja.”“Apa yang harus kita lakukan sekarang, pemimpin? Apa mungkin kita harus membiarkan bocah terkutuk tersebut melakukan aksinya yang menyebalkan itu? Atau mungkin kita perlu memberikan pelajaran hidup yang nyata untuknya?”Para bawahannya Dirto Buras tampak berdiskusi liar melalui pesan telepatinya di antara kelompok mereka sendiri dan menanyakan kesimpulannya terhadap Dirto Buras itu sendiri selaku pemimpin kelompok mereka.Dirto Buras dengan tenang mengamati raut wajahnya Raskar beberapa kali dengan serius sebelum merenung di dalam pikirannya sejenak dengan hati-hati mencoba untuk memahami situasi.“Tampaknya, ekspresi wajahnya yang aneh tersebut jelas sekali kalau itu hanyalah provokasi saja yang tidak diarahkan kepada kelompok kita. Dengan demikian, kita

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 103 : Tenang Sejenak (Part 3)

    “Aku hanya perlu atau lebih tepatnya harus sedemikian rupa tetap waspada terhadap keduanya tidak peduli seberapa kuatnya diriku ataupun seberapa lemahnya musuh-musuhku yang sangat aneh dan menyebalkan itu.”“Aku datang ke Institut Teknologi Buyar dan tidak berencana untuk gagal sama sekali! Jelas kalau mereka semua berencana untuk menyingkirkanku terlebih dahulu secara bersama-sama, maka jangan salahkan aku untuk bertindak dengan semestinya!”“He-he-he…! Aku juga tidak menyangka kalau kenyataannya memang diriku jauh lebih kuat daripada kebanyakan peserta yang ada di sini. Semuanya hampir kurang lebih setara dengan kakakku yang tidak aku ingat namanya sama sekali karena sudah aku kalahkan dengan menyedihkan sebelumnya.”Raskar membatin dengan perasaan yang rumit. Ada kecurigaan yang semakin mendalam dengan kesiagaan yang juga semakin jelas ditingkatkan olehnya sendiri sedemikian rupa tanpa ada yang menyadari tanda-tandanya.Hanya saja, senyum di raut wajahnya tiba-tiba terbentuk begitu

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 102 : Tenang Sejenak (Part 2)

    “Terserah sebutan apa pun itu juga tidak apa-apa. Pokoknya aku harus disebut secara mandiri dan tidak dengan julukan yang setara dengan orang ini seperti sebelumnya. Aku tak sudi sama sekali untuk terus menerus disamakan oleh orang semacam dirinya!”Harka Tarung tampak masih bergejolak di dalam hatinya meski dirinya sendiri yang sebelumnya mencoba untuk berhenti berdebat dengan Harka Tenang. Jelas sekali kalau dia masih belum bisa tenang dan meredakan amarahnya yang membara itu.Di sisi lainnya, Harka Tenang memang terlihat tenang dengan mata terpejam dan raut wajahnya yang rileks seolah-olah memang tidak ada beban sama sekali di pundaknya bahkan ketika orang lain mengamatinya dari jarak mana pun.Hanya saja, tampang seseorang memang bisa dengan sengaja dipalsukan sehingga mampu menipu orang-orang yang ada di sekitarnya tidak peduli seberapa banyak kemampuan mereka.Harka Tenang tidak seperti Harka Tarung yang begitu mendalam kacau pemikirannya. Namun, Harka Tenang juga tidak setenang

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 101 : Tenang Sejenak (Part 1)

    “Semua pertarungan intens itu selalu berakhir imbang di antara kita dan jelas sekali tidak ada kekuatan menantang lainnya yang tidak aku ketahui sama sekali tentangmu setelah semua itu!”“Apa katamu, hah?! Aku hanya menahan diri menghadapi dirimu agar tidak melukai dirimu sampai parah. Kau anggap aku serius melawanmu saat latihan semacam itu, hah?!”“Hmph…! Apa kau anggap aku juga serius sekali ketika melawan dirimu yang tidak ada apa-apanya itu?! Aku juga tidak serius hanya untuk bertukar pukulan dengan orang bodoh sepertimu!”“Bodoh lagi?! Jangan sebut aku bodoh terus menerus!”“Kau memang bodoh, dasar bodoh!”“Sialan, kau!”“Kau juga, sialan!”Dua orang licik tersebut saling bersitegang satu dengan yang lainnya melalui pesan telepati. Jika mereka melontarkan semua kata-kata dalam pesan telepati secara terbuka, jelas semua orang yang ada di sana akan tertawa terbahak-bahak.Dua orang licik tersebut memiliki nama asli yaitu Harka Tenang dan Harka Tarung. Harka Tenang berkarakter cerd

  • PENDEKAR KAISAR RASKAR   BAB 100 : Tokoh Utama (Part 10)

    “Kalau memang demikian, pastinya untuk kepentingan sesuatu yang lebih daripada sekadar pengembangan teknologi Tekno Pusaka Tingkat Unsur. Huuh…, entahlah! Aku tidak terlalu tertarik dengan hal semacam itu.”“Tujuan awalku datang jauh-jauh ke tempat ini tidak lain adalah menjadi orang terpilih agar bisa secara langsung terlibat di dalam proyek pengembangan teknologi Tekno Pusaka Tingkat Unsur tersebut!”“Mau tidak mau, aku harus tetap berhasil dengan cara apa pun meski semua rintangan yang diberikan terlalu mengejutkan dan aneh seperti ini tidak akan pernah menjadikan kondisi mentalku bimbang sama sekali!”Raskar yang terduduk di pojokan dalam Bola Abadi terus menerus membatin penuh dengan spekulasi, pertanyaan, dan jawaban yang liar tanpa arah yang jelas sama sekali seolah-olah memang semua itu sangat membuatnya tertarik sekali.Di sisi lainnya, para peserta lainnya dengan tegang juga sedang terduduk dengan tenang sambil terus menerus mengawasi sesama peserta satu dengan yang lainnya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status