Share

MEMBUAT ULAH

KANAYA

"Yeaaa, akhirnya gue bisa keluar!"

Aku berguling-guling dikasur untuk meluapkan kebahagiaan. Sprei ya g tertata rapi sampai acak-acakan. Pun dengan bantal dan guling sudah pindah posisinya. Bagaimana tidak, sebulan dalam kurungan itu menyesakkan banget. Meski ia sangat perhatian tetap saja belum menjadikanku betah di rumah.

Kupandangi kartu berharga yang ia berikan. Otakku mencoba menaksir jumlah saldo di dalamnya. Uh, jadi senyum-senyum sendiri menyadari kekonyolan ini. Maklumlah ini kali pertama dapat mempergunakan uang semaunya. Kalau dulu, keuangan dipegang mama. Meski aku anak kandung papa, tetap saja dibatasi oleh wanita yang sok berkuasa itu.

Curangnya, Ben boleh membeli apapun, sedang aku harus melalui interogasi tingkat tinggi. Makanya kalau ada keinginan aku akan menyuruh Ben yang minta. Untung saja cowok koplak itu tak seperti saudara tiri dalam dongeng. Dia baik, sangat baik. Mungkin karena sama-sama tak punya saudara jadi hati kami bertaut.

Jadwal ketemuan teman-t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status