Share

Rujuk dan Rahasia

Tok tok tok 

Suara pintu diketut dengan ucapan salam yang menyusul. Diketuk tiga kali dengan suara yang semakin keras.

"Wa'alaikumussalam, iya, sebentar." 

Aku tidak bisa begitu mengenali suara siapa karena sambil berjalan dari lantai dua rumahku. Menuruni tangga walau sudah biasa bagiku namun aku perlu keseimbangan. Tanggaku tidak tersedia pembatas bagian pinggir sehingga harus benar-benat fokus. 

"Siapa ..." 

Laki-laki itu tersenyum dengan menyodorkan bunga. Apa maksudnya? Aku tak mempunyai gairah untuk menerima bunga itu. Padahal bunga anggrek adalah bunga uang sangat kusukai sebelum bunga mawar. 

"Ada apa kamu datang ke sini?" 

Selama kami menjadi pasangan suami istri tidak pernah sekalipun Mas Sa'dan memberikan bunga. Lantas kenapa sekarang dia datang dengan begitu percaya diri bahwa aku akan menerima bunga darinya. 

"Ren! Aku ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status