Share

Bab 5

Author: What01
last update Last Updated: 2024-07-17 15:33:38

Chafter 5 – Magnum Tenebrosum

Planet Solaris, dimana merupakan salah satu, dari banyaknya planet di alam semesta. Di planet ini juga dimana jiwa Pride Ruler terlempar oleh Nyarlathotep.

Nyarlathotep memiliki tujuan untuk mempertemukan Pride Ruler dengan saudaranya. Entah apa tujuan itu. Apakah itu untuk bersenang-senang? Agaknya.

Saudara dari Nyarlathotep yang di maksud adalah Dewa Luar lain. Tepatnya adalah Magnum Tenebrosum, yang juga memiliki nama lain “The Great Darkness.”

Kebanyakan masyarakat awam tidak tahu perihal semacam Dewa Luar. Bagaimanapun, misteri dunia ini telah lama terselubung juga. Dan sekarang di pegang oleh elit dan eselon atas dunia saja.

Beberapa ribu tahun yang lalu di planet solaris, Magnum Tenebrosum datang menginvasi, namun tidak seperti Nyarlathotep yang menghancurkan dunia dan planet. Magnum Tenebrosum menyebarkan kekuasaannya dengan cara bergabung dan berasimilasi dengan masyarakat dan ras dunia ini.

Dia memperbudak, membatasi, sekaligus bermain-main dengan setiap jiwa ras planet Solaris.

Bahkan ada rumor dunia bawah, dimana di kabarkan bahwa Magnum Tenebrosum menyamar di kalangan eselon atas sebagai pemimpin dunia yang sebenarnya; yang mengotoriter planet ini.

Bahkan ada juga rumor bahwa Raja suatu negara sebenarnya adalah Magnum Tenebrosum, legenda penginvasi masa lalu.

Bahkan ada juga rumor, bahwa seorang pengemis buta di jalan adalah Magnum Tenebrosum.

***

“Fyuuh...”

Aku mengeluarkan nafas mengikuti aliran energi dari inti yang kemudian mengalir ke tubuhku. Detak jangtungku berdetak cepat, menjadikan suhu di tubuhku semakin panas.

*Ting!

*Ting!

Aku sedang berlatih pedang dengan Mary, pelayan pribadiku. Meski di katakan aku tidak memiliki inti energi, bukan berarti pelatihan pedang tidak berguna. Pelatihan seperti ini dapat membuat tubuhku rileks dan tidak berkarat. Apalagi sekarang, dimana inti Energiku telah terbangun.

Aku menenangakan tubuhku dengan sekejap, kemudian melakukan gerakan menusuk ke arah Mary.

*Syuut!!

Dengan melakuan itu, yakni membiarkan otot tenang sebentar, kemudian membuatnya tegang beberapa saat kemudian dengan sebuah serangan, akan menghasilkan gerakan yang fleksibel dan mudah menghadapi segala jenis serangan lawan. Artinya, tubuh akan lebih cepat beradaptasi.

Seperti sekarang...

*Ding!!!

Ketika aku menusuk Mary dengan serangan pedang, dia membelokkannya dengan cerdik. Yang berarti gerakanku sudah mati.

Namun karena aku sudah mengantisipasinya dengan melakukan gerakan penenangan sebelumnya, serangan Mary bisa aku hindari dengan fleksibel.

Dengan begitu, aku dengan sigap menguatkan kuda-kudaku dan mundur beberapa langkah.

*tap tap

Pelatihan seperti itu telah berlangsung selama satu jam sekarang. Apa ini waktunya istirahat? Aku pikir begitu. Tidak baik membiarkan otot tegang terus menerus.

“Fyuhh...”

“Huh... Tuan ternyata sangat hebat dalam berpedang!” ucap Mary dengan mata berbinar seolah menemukan kawan dengan selera yang sama.

“Ya! Kau juga.”

“Benar! Bisakah kita berlatih lagi lain kali?” ucap Mary dengan harapan.

Mary adalah maniak pedang sejak masa kecilnya. Bahkan ayahnya sudah mati rasa dengan sikap tersebut.

Dikala putri bangsawan lain memoles etika dan perilaku sopan mereka, disinilah Mary, menghabiskan waktunya berlatih pedang.

Bukannya ayah mary tidak setuju, tapi... Yah, dia sedikit kecewa. Alangkah baiknya Mary menghabiskan waktunya untuk hal-hal lain, dan berteman dengan bangsawan lain, sehingga kehidupannya tidak sendirian dan kesepian nantinya.

Hal itu juga yang mendasari alasannya untuk mengirim Mary ke kastil kerajaan Asura sebagai pelayan.

Hari sudah terlihat semakin tinggi. Yakni matahari telah tepat di atas kepala mereka. Meski begitu, karena mereka berdua berlatih di halaman belakang kerajaan, dengan banyak pepohonan rindang. Tidak membuat mereka kewalahan dengan panas tersebut. Melainkan rasa nyaman dan dingin di kulit setelah sesi pelatihan.

Hal itu juga di karenakan angin yang berhembus ke arah mereka.

“Sudah ku duga, berlatih pedang adalah yang terbaik!” ucap Mary dengan puas.

“Aku setuju! Omong-omong Mary! Kau tidak perlu melakukan tugas pembantumu seperti sebelumnya. Sekarang kau adalah pelayan pribadiku. Yang kau harus kau lakukan adalah melayaniku dengan benar.” ucap Lucas dengan senyum biasa.

“Begitu? Siap boss! Tapi... Apa tidak masalah?” ucap Mary dengan ragu.

“Aku pikir begitu? Bagaimanapun, aku telah memberi tahu ibunda mengenai hal ini. Seharusnya tidak masalah.”

“Okay!” ucap Mary.

Beberapa saat kemudian.

Seorang pelayan lain datang ke lokasi Lucas dan Mary yang sedang menikmati angin setelah sesi pelatihan pedang.

Dia mengadap ke Lucas dan berkata dengan nada monoton.

“Pangeran! Permaisuri memanggilmu. Pangeran di persilahkan datang ke taman bunga kerajaan!”

Setelah mengatakan hal demikian, pelayan hanya sedikit membungkuk kemudian pergi seketika. Tanpa menghiraukan apakah ada balasan atau tidak.

“Hei! Bukankah Pelayan itu cukup kasar? Kau pangeran kan?” ucap Mary dengan ragu.

“Itu juga benar... Hah! Siapa yang peduli...” balas Lucas dengan menggelengkan kepalanya.

“...”

Mary sekarang sadar. Bahwa tuan yang ia ikuti ternyata lebih acuh dari yang dia kira. Meski di kabarkan tidak memiliki energi, Mary tidak merasakan rasa merendahkan, ataupun merasa lebih tinggi dari Lucas.

Bahkan dia berpikir bahwa tindakan para pelayan sangat aneh! Bukankah itu hanya tanpa inti energi?! Ada juga kemampuan lain! Seperti berpedang!

“Ayo, Mary! Ikuti aku”

“Siap, boss!”

“Memanggilku Boss tidak perlu, hanya Lucas tidak apa!” ucap Lucas sambil menatap Mary.

“Bukankah itu tidak sopan?” ujar Mary dengan ragu.

“Siapa peduli hal semacam itu?!”

“Baik! Jika itu yang di inginkan tuanku. Namun, aku merasa kau akan di rendahkan lebih lagi jika aku memanggilmu seperti itu di wajah umum. Bagaimana dengan ketika kita hanya sendirian saja?”

“Baik! Tidak masalah. Toh, itu hanya panggilan!”

“Benar juga!” ucap Mary.

Mary merasa senang mengikuti Pangeran Lucas yang seperti ini. Dia telah lama merindukan sosok orang yang ia bisa ajak bicara dengan santai dalam ilmu berpedang.

Sekarang, dia secara kebetulan menjadi pelayan orang yang ia nantikan. Bukankah itu sempurna?! Dia merasa memiliki teman!

Kepribadian Mary cukup sederhana. Jika itu menyakut pedang, dia akan tertarik. Jika itu tentang pedang? Dia pasti akan tertarik. Begitupula, jika ada orang yang menyukai ilmu berpedang. Tentu saja dia akan tertarik! Dia adalah maniac pedang sejati sejak kecil.

“Hehehe...”

Mary tertawa seperti orang bodoh, entah apa yang ia pikirkan.

“Mary?” ucap Lucas.

“Ti-tidak ada! Aku tidak berpikir tuan terlihat sangat keren sekarang!” ucap Mary dengan gugup sambil melambaikan kedua tangannya tidak jelas.

Lucas : “...”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PENJAGA PLANET MATI   Bab 24

    Chapter 24 – Prince AsuraMalam ini terasa lebih gelap dari biasanya. Langit diselimuti awan hitam pekat, seakan-akan mengerti niat yang ku emban. Apakah akan hujan?Aku duduk di meja makan kerajaan sambil merenungkan hal tersebut. Di hadapanku duduk seorang wanita anggun, permaisuri kerajaan Asura. Senyumnya selalu hangat seperti biasa- membuatku muak.Permaisuri menghidangkan sup hangat di hadapanku, “Prince, kau pasti lelah. Kebetulan sekali aku telah membuat sup, dan menyisihkan ini untukmu,” katanya dengan lembut.Aku tersenyum, mencoba menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya. “Terimakasih, permaisuri.” kataku dengan senyum dan menatap sup tersebut.Permaisuri terseyum lagi, matanya bersinar dengan kasih sayang yang tulus. Apakah itu untukku? Puih!“Kenapa kau memanggilku begitu? Diriku sedih. Aku akan senang jika kau memanggilku ibu daripada permaisuri. Aku ingat ibumu dan aku sangat dekat dahulu.” katanya sambil mengelap air mata buaya.“...”Aku terdiam dan mencoba menghila

  • PENJAGA PLANET MATI   Bab 23

    Chapter 23 – Imutkah?Tempat gelap dan mencurigakan, Kultus Iblis.“Tu-tuan! Maafkan keteledoran kami!”“...Tiga kelompok telah hancur oleh komandomu. Apa kau berharap aku akan baik hati dan mengabaikan ini? Kau sebut ini teledor?”*Darr!“...Tidak! Mohon, kasihani!” ucap bawahan sambil membenturkan kepala ke tanah.“Hmph!”“Tu-tuan, meski aku memang bersalah, budakmu ini juga membawa berita penting. Ja-jadi, kasihani...”“Lalu cepat Jelaskan! Jangan bertele-tele denganku. Puih! Jika tidak berguna. Kepalamu yang akan kupisah.”“Me-mengerti.” ucap bawahan dengan kepala tertunduk.Dia mengabaikan Ludah yang menempel di kepalaya, kemudian menjelaskan apa yang terjadi malam itu.Setelahnya...“Hm... Bagaimana bisa?” kata Prince Asura dengan bingung.“Tuan! Aku percaya, pangeran ke-10 adalah jelmaan orang lain. Karena tidak mungkin seseorang akan begitu kuat dengan cepat. Itu sangat aneh dan tidak masuk akal. Meski kita dikatakan kultus iblis, inti energi kita masih murni. Sedangkan dia...

  • PENJAGA PLANET MATI   Bab 22

    Chapter 22 - Lotus Silverlake Lapangan pelatihan kerajaan Asura. “Sampah! Makan ini!” *Buk! “Makan nih! Babi, gak guna!” *Syuu! “Kentut ini terus menghindar! Semuanya, kepung dia!” “Huft-” *** [Mereka sangat vokal dalam menghinamu. Apa kau tidak kesal?] ‘Hm? Tidak! Kata-kata belaka, tidak akan membuatku sakit. Kekanak-kanakan sekali!’ [Kau aneh seperti biasa.] Pertarungan, tidak! Pengeroyokan tidak bisa dihindari. Dengan perintah dan persetujuan dari Lotus. Pertarungan pun, pecah kemudian. Sekarang... Hal tersebut telah berlangsung 15 menit lamanya. Di tempat lain. “Bagaimana menurutmu Jenderal? Bukankah sihir ini hebat?” “...Lumayan.” jawab Lotus tanpa ekspresi. Lucas dan Lotus tengah berbincang agak jauh dari pertarungan yang terjadi. Keduanya tidak ikut dalam kegiatan itu, dan memilih untuk mengawasi saja, tepatnya di atas tembok pagar lapangan pelatihan. Siapa bilang, Lotus akan ikut dalam pengeroyokan? Dia hanya memberi perintah. Setelah mem

  • PENJAGA PLANET MATI   Bab 21

    Chapter 21 – Provokasi, apa kau bosan hidup? Lokasi tertentu. “Jenderal Caesar sangat bijak. Mari kita bahu membahu- demi keadilan!” “Betul- demi keadilan!” “Hahaha!” “Hehehe!” *Ting! Suara dua gelas saling bertabrakan, terdengar nyaring. Dua tokoh tersebut adalah pelaku dibalik hal tersebut. Mereka berdua adalah dua tokoh penting di kerajaan Asura, yang saat ini saling berdiskusi mengenai masa depan kerajaan. Keadilan, kesetaraan, dan kemakmuran, adalah apa yang mereka cari. Dan tentunya- revolusi. Kerajaan Asura yang telah lama tenang, diam-diam akan mulai dirombak. Tidak lama lagi... *** Kerajaan Asura, Lapangan pelatihan knight/kesatria. “Bagaimana dengan menambahkan beban mereka sedikit?” usul Lucas. “Beban? Apa pelatihanku terlihat mudah di matamu?” ucap Lotus dengan bingung. “Ya!” “Begitu...” Lucas dan Lotus saat ini sedang berlatih, bersama dengan para knight di lapangan pelatihan Kerajaan Asura. Jumlah mereka tidak banyak, hanya puluhan orang.

  • PENJAGA PLANET MATI   Bab 20

    Chapter 20 - pemahaman Dalam satu malam itu. Kelompok 3 dan 4 dari kultus iblis telah di musnahkan oleh Lucas. Begitupula kelompok 56 yang berniat datang membantu komplotannya, tapi malah bertemu pasukan peleton kerajaan... Mereka musnah karena bunuh diri. Belum lagi tiga orang sebelumnya, dimana mereka telah terbunuh dengan cepat oleh Lucas ketika dia akan mendatangi Bar Night... Semua hal tersebut karena, pembelaan diri. Abaikan penomoran kultus Iblis yang rumit. Kembali ke Lucas Asura. Setelah mendapat teguran dan beberapa omelan khas seorang ibu; permaisuri, Lucas kembali ke kamarnya dalam keadaan kelelahan dan langsung ambruk di kasur. “Huh! Aku akan berhenti berjudi dan ke bar... Karena Metode Iblis telah bangkit, tidak ada alasan aku pergi kesana lagi.” ucap Lucas, sambil mengingat ekspresi ibunya yang khawatir. Setelah kebangkitan inti energinya beberapa minggu lalu karena Audrey (gadis fisik negatif), Lucas telah mengunjungi banyak rumah judi dan bar untuk mengu

  • PENJAGA PLANET MATI   Bab 19

    Chapter 19 – Bunuh DiriSetelahnya...Kastil kerajaan – Lucas Asura.“Fyuuh...”Lucas bernapas lega dan mendarat di balkon kamarnya di kastil kerajaan. Meski sihir terbang dan sihir transparan terlihat mudah ia eksekusi, kedua hal tersebut menyedot energi sihirnya, melebihi apa yang ia perkirakan.“Apa tidak ada artefak yang meningkatkan kuantitas energi sihir?” Lucas bertanya-tanya.[Ada]Lucas : “...”Lucas menghiruakan jawaban Nayarlathotep dan membuka pintu yang menghubungkan kamarnya dan balkon tempat ia mendarat. Sekarang, setelah dia kembali, dia berencana istirahat dengan pulas.*Tap!“Tuan!”Lucas : “!?”Lampu kamar Lucas dalam kondisi padam, begitupula cuaca di langit malam, berawan. Yang artinya menambah gelapnya malam. Lucas terkejut dengan suara yang datang tersebut. Dia sontak waspada dan memicingkan mata.[Selain berpedang, dia juga berbakat menjadi pembunuh]Mary menatap Lucas yang baru saja membuka pintu kamar di balik balkon. Mata Mary bersinar merah terang dalam ke

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status