Chafter 6 - Perang di Timur jauh
Taman bunga Kerajaan Asura. Permaisuri, memerintahkan pelayan untuk memanggil Lucas Asura, yang adalah putranya sendiri. Dimana Lucas adalah satu-satunya anak kandung yang dia miliki. Permaisuri lahir dari bangsawan berpengaruh, lebih tepat di katakan, dia adalah putri dari raja sebelumnya, Raja Asura VIII. Sedangkan Raja saat ini adalah Desmond Asura IX. Sebelum menjadi Raja Asura, Desmond merupakan putra bangsawan Silverlake, Duke kerajaan Asura. Dari Desmond Silverlake menjadi Desmond Asura IX. Begitulah situasasi Raja saat ini. “Anak kuuu!” teriak Permaisuri sambil memeluk Lucas. Lucas : “...” Lucas sendiri terlihat canggung di dekapan ibunya. Tapi, dia tidak berusaha melepas atau melawan pelukan tersebut. Ya! Hanya sedikit menggeliat saja. Permaisuri memang seperti ini, kepribadiannya cukup eksentrik. Atau seperti yang di harapkan dari seorang ibu? Namun, sepertinya dia terlalu memanjakan Lucas. “Apa penjaga dan pelayan mengganggumu lagi? Ya? Biar ibu pukul mereka jika mereka berani begitu” ucap permasiuri sambil melipat gaun di lengannya, seolah dia akan bertarung. “I-ibu! Aku sudah besar. Hal-hal seperti ini biarkan aku saja yang menyelesaikannya!” Lucas merasa malu dengan kasih sayang yang di tampilkan permaisuri padanya. Meski dia bukanlah Lucas Asli melainkan orang lain. Beberapa bulan kasih sayang dari orang-orang terdekat Lucas, membuatnya memeluk identitas tersebut. Tindakan perhatian yang di tunjukkan juga membuat hatinya terasa hangat. [Heh!] “Be-begitu? Apakah Lucas kecilku sekarang merasa besar? Ibu sedih!” ucap permaisuri sambil menggosok air mata yang tiba-tiba muncul di sudut matanya. “Ugh!” “Juga... Lucas! Aku mendengar dari kakakmu, kau ke bar kotor itu lagi? Jangan kesana! Ibu sudah bilang, bagaimana kalau kamu sakit? Ibu akan sedih... Tanpa kehadiran Lucas ku bagaimana kau mengharapkan ibu hidup?!” “Ugh!” Lucas meringis. [Fftt... Haha...] Permaisuri akhirnya melepas Lucas dengan enggan setelah beberapa menit. Dia memperhatikan seorang pelayan yang berdiri di belakang putranya dengan tatapan bertanya. “Dia?” tanya permaisuri sambil menatap Lucas dan Mary bolak balik. “Dia adalah pelayan yang ku maksud bu!” ucap Lucas tidak berdaya. “Begitu!” “Ya... Seperti yang ku bilang sebelumnya, dia berasal dari keluarga Baron Eden di barat Kerajaan. Benar begitu Mary?” ucap Lucas sambil mengingat beberapa informasi yang dikatakan oleh Mary. Mary sendiri terlihat canggung, tubuhnya tegak dan tidak berani bergerak. Kemudian dia berkata. “Yes! Sir!” katanya dengan gaya militer. Lucas : “...” Permaisuri memperhatikannya, kemudian tersenyum lembut. “Fufufu... Kau cukup manis. Seperti yang di harapkan dari bayiku, dia memiliki selera yang tinggi. Namamu Mary kan?” “Yes! Mam!” ucapnya. “Fufufu... Kau tidak perlu tegang! Santai oke... Saat ini tidak ada orang lain, selain kita” ucap permaisuri dengan ramah. “Bolehkah?” ujar Mary dengan ragu. “Tentu saja! Jangan sungkan!” cakap permaisuri dengan ramah lagi. Dengan perkenalan singkat tersebut. Lucas dan permaisuri duduk di kursi tengah taman bunga kerajaan. Lucas menyuruh Mary untuk duduk juga, namun sayang sekali dia menolak. Sepertinya dia memiliki rasa segan dan mengerti posisinya sebagai pelayan. Apakah karena permaisuri? Itu hal yang jelas! “Nah, Lucas! Ibu ingin memberitahumu sesuatu! Tapi kenapa kita tidak menatap ladang bunga indah ini untuk sementara? Aku ingin menghabiskan lebih banyak waktu denganmu.” “Begitu.... Baik!” Lucas sendiri tidak akan menolak kasih sayang orang lain. Apalagi itu datang dari ibu kandungnya sendiri. Bagaimanapun, Permaisuri hanya ingin merasa dekat dengan satu-satunya putra yang ia miliki. “Mary! Bisakah kau menuangkan ku teh?” “Tentu saja! Ugh! Tidak, itu... Sesuai perintahmu nyonya!” “Fufufu...” Lucas : “...” Sepertinya syaraf di tubuh Mary sangat tegang sekarang. Apa dia sebegitu gugupnya bertemu permaisuri? Bahkan ketika tindakan permaisuri terlihat fiendly? Sepertinya dia butuh waktu untuk bernapas. Dengan begitu, Lucas menyandarkan tubuhnya dengan santai. Menikmati pemandangan ladang bunga memiliki efek menenangkan, apalagi itu dengan orang yang menyayanginmu. *Slurrpt “Fyuh...” Itu hanya Lucas yang menyeruput begitu. Jika itu bangsawan lain, tindakan tersebut sama dengan melanggar etika minum teh. Berbeda dengan cara menyeruput Lucas yang kasar, permaisuri menyeruput dengan elegan dan anggun tanpa sedikitpun suara. Seperti air tenang dan lembut. *gulp Lucas menatap Mary yang meneguk. Setelah sesi latihan, dia langsung memaksa Mary untuk mengikutinya, jadi dia belum minum sama sekali, sama seperti dia. “Kau mau Mary?” “I-itu... Bolehkah?” ucap Mary sambil berbisik. “Ya!” “Fufufu...” tawa permaisuri. Mary memalingkan muka dengan malu, telinganya bahkan terlihat memerah. Pada akhirnya, dia ikut duduk dan menikmati minum teh bersama mereka. “Fyuuuh” Keheningan terus berlanjut di antara mereka. Keheningan yang di maksud adalah keheningan yang nyaman, dimana suasana tenang dan hangat muncul di hati mereka. [Aku mendengar di timur jauh, sebuah peperangan sedang terjadi! Kenapa kau tidak membuatnya di sini? Heh!] Lucas : “...” Lucas sebenarnya heran dan bingung. Kenapa Nyarlathotep mengikutinya? Dan melakukan hal-hal seperti ini? Dan dimana tubuh Nyarlathotep sekarang? Dia benar-benar bingung. [“...”] Sepertinya, dia tidak ingin menjawab? Biarlah!Chapter 24 – Prince AsuraMalam ini terasa lebih gelap dari biasanya. Langit diselimuti awan hitam pekat, seakan-akan mengerti niat yang ku emban. Apakah akan hujan?Aku duduk di meja makan kerajaan sambil merenungkan hal tersebut. Di hadapanku duduk seorang wanita anggun, permaisuri kerajaan Asura. Senyumnya selalu hangat seperti biasa- membuatku muak.Permaisuri menghidangkan sup hangat di hadapanku, “Prince, kau pasti lelah. Kebetulan sekali aku telah membuat sup, dan menyisihkan ini untukmu,” katanya dengan lembut.Aku tersenyum, mencoba menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya. “Terimakasih, permaisuri.” kataku dengan senyum dan menatap sup tersebut.Permaisuri terseyum lagi, matanya bersinar dengan kasih sayang yang tulus. Apakah itu untukku? Puih!“Kenapa kau memanggilku begitu? Diriku sedih. Aku akan senang jika kau memanggilku ibu daripada permaisuri. Aku ingat ibumu dan aku sangat dekat dahulu.” katanya sambil mengelap air mata buaya.“...”Aku terdiam dan mencoba menghila
Chapter 23 – Imutkah?Tempat gelap dan mencurigakan, Kultus Iblis.“Tu-tuan! Maafkan keteledoran kami!”“...Tiga kelompok telah hancur oleh komandomu. Apa kau berharap aku akan baik hati dan mengabaikan ini? Kau sebut ini teledor?”*Darr!“...Tidak! Mohon, kasihani!” ucap bawahan sambil membenturkan kepala ke tanah.“Hmph!”“Tu-tuan, meski aku memang bersalah, budakmu ini juga membawa berita penting. Ja-jadi, kasihani...”“Lalu cepat Jelaskan! Jangan bertele-tele denganku. Puih! Jika tidak berguna. Kepalamu yang akan kupisah.”“Me-mengerti.” ucap bawahan dengan kepala tertunduk.Dia mengabaikan Ludah yang menempel di kepalaya, kemudian menjelaskan apa yang terjadi malam itu.Setelahnya...“Hm... Bagaimana bisa?” kata Prince Asura dengan bingung.“Tuan! Aku percaya, pangeran ke-10 adalah jelmaan orang lain. Karena tidak mungkin seseorang akan begitu kuat dengan cepat. Itu sangat aneh dan tidak masuk akal. Meski kita dikatakan kultus iblis, inti energi kita masih murni. Sedangkan dia...
Chapter 22 - Lotus Silverlake Lapangan pelatihan kerajaan Asura. “Sampah! Makan ini!” *Buk! “Makan nih! Babi, gak guna!” *Syuu! “Kentut ini terus menghindar! Semuanya, kepung dia!” “Huft-” *** [Mereka sangat vokal dalam menghinamu. Apa kau tidak kesal?] ‘Hm? Tidak! Kata-kata belaka, tidak akan membuatku sakit. Kekanak-kanakan sekali!’ [Kau aneh seperti biasa.] Pertarungan, tidak! Pengeroyokan tidak bisa dihindari. Dengan perintah dan persetujuan dari Lotus. Pertarungan pun, pecah kemudian. Sekarang... Hal tersebut telah berlangsung 15 menit lamanya. Di tempat lain. “Bagaimana menurutmu Jenderal? Bukankah sihir ini hebat?” “...Lumayan.” jawab Lotus tanpa ekspresi. Lucas dan Lotus tengah berbincang agak jauh dari pertarungan yang terjadi. Keduanya tidak ikut dalam kegiatan itu, dan memilih untuk mengawasi saja, tepatnya di atas tembok pagar lapangan pelatihan. Siapa bilang, Lotus akan ikut dalam pengeroyokan? Dia hanya memberi perintah. Setelah mem
Chapter 21 – Provokasi, apa kau bosan hidup? Lokasi tertentu. “Jenderal Caesar sangat bijak. Mari kita bahu membahu- demi keadilan!” “Betul- demi keadilan!” “Hahaha!” “Hehehe!” *Ting! Suara dua gelas saling bertabrakan, terdengar nyaring. Dua tokoh tersebut adalah pelaku dibalik hal tersebut. Mereka berdua adalah dua tokoh penting di kerajaan Asura, yang saat ini saling berdiskusi mengenai masa depan kerajaan. Keadilan, kesetaraan, dan kemakmuran, adalah apa yang mereka cari. Dan tentunya- revolusi. Kerajaan Asura yang telah lama tenang, diam-diam akan mulai dirombak. Tidak lama lagi... *** Kerajaan Asura, Lapangan pelatihan knight/kesatria. “Bagaimana dengan menambahkan beban mereka sedikit?” usul Lucas. “Beban? Apa pelatihanku terlihat mudah di matamu?” ucap Lotus dengan bingung. “Ya!” “Begitu...” Lucas dan Lotus saat ini sedang berlatih, bersama dengan para knight di lapangan pelatihan Kerajaan Asura. Jumlah mereka tidak banyak, hanya puluhan orang.
Chapter 20 - pemahaman Dalam satu malam itu. Kelompok 3 dan 4 dari kultus iblis telah di musnahkan oleh Lucas. Begitupula kelompok 56 yang berniat datang membantu komplotannya, tapi malah bertemu pasukan peleton kerajaan... Mereka musnah karena bunuh diri. Belum lagi tiga orang sebelumnya, dimana mereka telah terbunuh dengan cepat oleh Lucas ketika dia akan mendatangi Bar Night... Semua hal tersebut karena, pembelaan diri. Abaikan penomoran kultus Iblis yang rumit. Kembali ke Lucas Asura. Setelah mendapat teguran dan beberapa omelan khas seorang ibu; permaisuri, Lucas kembali ke kamarnya dalam keadaan kelelahan dan langsung ambruk di kasur. “Huh! Aku akan berhenti berjudi dan ke bar... Karena Metode Iblis telah bangkit, tidak ada alasan aku pergi kesana lagi.” ucap Lucas, sambil mengingat ekspresi ibunya yang khawatir. Setelah kebangkitan inti energinya beberapa minggu lalu karena Audrey (gadis fisik negatif), Lucas telah mengunjungi banyak rumah judi dan bar untuk mengu
Chapter 19 – Bunuh DiriSetelahnya...Kastil kerajaan – Lucas Asura.“Fyuuh...”Lucas bernapas lega dan mendarat di balkon kamarnya di kastil kerajaan. Meski sihir terbang dan sihir transparan terlihat mudah ia eksekusi, kedua hal tersebut menyedot energi sihirnya, melebihi apa yang ia perkirakan.“Apa tidak ada artefak yang meningkatkan kuantitas energi sihir?” Lucas bertanya-tanya.[Ada]Lucas : “...”Lucas menghiruakan jawaban Nayarlathotep dan membuka pintu yang menghubungkan kamarnya dan balkon tempat ia mendarat. Sekarang, setelah dia kembali, dia berencana istirahat dengan pulas.*Tap!“Tuan!”Lucas : “!?”Lampu kamar Lucas dalam kondisi padam, begitupula cuaca di langit malam, berawan. Yang artinya menambah gelapnya malam. Lucas terkejut dengan suara yang datang tersebut. Dia sontak waspada dan memicingkan mata.[Selain berpedang, dia juga berbakat menjadi pembunuh]Mary menatap Lucas yang baru saja membuka pintu kamar di balik balkon. Mata Mary bersinar merah terang dalam ke
Chapter 18 – Dimensi yang berbeda?Ibukota kerajaan Asura.Ledakan keras terdengar dari arah barat ibukota kerajaan Asura, dimana Distrik merah berada. Di tempat itu... perjudian, dan tindak kegelapan lainnya banyak di lakukan oleh warga sekitar.Persebaran kejahatan di suatu negara ataupun kerajaan memang seperti ini, tidak bisa di tekan sepenuhnya. Karena memang merupakan sifat dasar busuk manusia itu sendiri. Hari ini berhasil di tekan, hal tersebut akan muncul keesokan harinya kembali.Maka dari itu, pemerintahan raja Asura, memutuskan memeluk mereka dan mengontrol hal tersebut dalam bayang-bayang. Daripada membiarkan mereka berkembang dalam ketidak pastian.Di lain sisi, setelah mendengar ledakan keras tersebut, pasukan kerajaan terlihat di mobilisasi dengan sigap, meski tidak banyak, puluhan orang sudah mencukupi.Juga, baru-baru ini tindak kejahatan seperti pembunuhan warga seringkali terjadi oleh pihak misterius. Jadi, dikhawatirkan ledakan tersebut memiliki andil dalam tinda
Chapter 17 - PengepunganGang gelap, Distrik “merah”.Lucas telah kembali dan meninggalkan bar perjudian dengan langkah tenang. Dia akan kembali ke istana kerajaan dan beristirahat kemudian. Yah... Dia telah lama pergi secara diam-diam ke tempat ini, tanpa di ketahui permaisuri dan para pelayan... ia yakin begitu.Dan sekarang...Lucas memperhatikan sekelompok orang bertudung hitam, telah mengepungnya dari berbagai sisi. Dan membawa banyak jenis senjata.*Syuut!!!Sebuah pisau tiba-tiba terbang dari belakang Lucas, menargetkan lehernya. Lucas sendiri, dihadapkan serangan diam-diam itu, tidak menghindar.“Metode Iblis – Langkah bayangan”Tubuh Lucas menjadi asap hitam, dan membuat pisau terbang melesat kemudian, tembus melewati tubuhnya dengan mulus.“Apa?!”Mengabaikan kata yang terdengar di belakangnya, Lucas kemudian dengan sigap mengeksekusi salah satu tekniknya.“Metode Iblis – Langkah bayangan V.2”Dengan itu... Membuat tubuh Lucas dengan seketika muncul di belakang penyerangan
Chapter16 - Pasrah “Metode Iblis”, seperti yang telah disebutkan, dibutuhkan emosi negatif manusia untuk bisa berkembang pada setiap tingkatan levelnya. Untuk alasan mengapa seperti itu? Lucas tidak tahu. Bagaimanapun, metode itu adalah pemberian dari kehendak planet Ur yang telah mati, untuknya. “Sedikit lagi...” Lucas merasakan progres, metode iblis yang akan terbangun dan menembus level 1, dimana teratai hitam akan muncul di lautan inti energinya. Namun belum, kebencian kolektif orang lain terhadapnya masih belum cukup. Setelah dia mengunjungi Bar Night Lovely Care much your body plus. Lucas kemudian berkunjung ke bar lain, dimana kegiatan perjudian, banyak di lakukan. Yah... Bukan hanya perjudian sebenarnya, melainkan banyak hal... yang tidak perlu di sebutkan. Saat ini, Lucas tengah berjudi. Ya! Dia sebagai pangeran sedang berjudi... Apa itu “menjaga nama baik”? Lucas tidak ingat pernah memilikinya. *Plakk!! Suara kartu domino, terdengar dengan keras ketika d