Chapter 9 – Ilmu Berpedang Lucas?
Halaman belakang Kerajaan Asura. *Dingg!!! *Syuut!!! Dua pedang saling beradu, tusukan, tebasan dan tangkisan telah di lakukan. Suara seperti itu bergema keras di halaman belakang kerajaan Asura. Sudah satu hari semenjak Lotus datang dan menginap di kastil Kerajaan. Dia saat ini terlihat sedang beradu pedang dengan Mary, pembantu Pribadi Lucas. Keduanya cukup hebat, dimana serangan, hindaran dan bahkan tangkisan cerdik banyak di lakukan. Keduanya tidak menerapkan energi apapun dalam pengeksekusian teknik mereka, itu hanya murni teknik berpedang. Ekspresi terkejut muncul di wajah Lotus, begitupula Mary, terlihat sangat bahagia. “Huft!” Mary menyerang dengan ganas, terlihat menyudutkan Lotus yang menangkis serangan yang bertubi-tubi. Meski begitu, meski terlihat di sudutkan, ekspresi Lotus hanyalah... Tenang. Dia sangat tenang dan terkendali. Seperti yang di harapkan dari Jendral muda. Tahun ini umurnya mencapai 23 tahun, yang berarti di katakan telah matang, dimana bangsawan wanita sudah biasanya berkeluarga dan memiliki anak dengan menikahi bangsawan lain. *Syuut! *Wush!!! Mary melakukan gerakan menusuk dengan gesit sehingga menyebabkan udara terpengaruh, begitupula pepohonan sekitarnya; berkelebat karena angin. Namun begitu, ketika dia melakukan serangan tersebut, seolah waktu tiba-tiba berhenti, gerakan Mary di mata Lotus terlihat melambat, Hingga... *Ding!!! Pedang Mary di terbangkan dengan satu serangan dari Lotus. Hal itu menandakan pertarungan pedang telah usai, Mary kalah. Dan Lotus telah memenangkan pertandingan. “Fyuuh... Seperti yang di harapkan dari Jendral Lotus, aku mengagumimu!” ucap Mary dengan mata berbinar. Di mata Mary, kekalahan bukanlah hal yang memalukan. Bahkan, kekalahan adalah cara melihat kekurangan dalam teknik berpedang yang ia poles. Semenjak kecil, karena keterbatasan orang yang mau berlatih dengannya, dia tidak sempat memoles teknik bertarungnya secara nyata. Jadi, dia sangat kurang dalam hal eksekusi dan pertarungan frontal seperti sekarang. Namun, bukan berarti Mary lemah, meski dia belajar hanya mengandalkan dirinya, dia sangat kuat, lebih tepat mengatakan dia adalah jenius pedang yang terlahir alami. Ketika sumber daya kurang, dia masih mencapai ketinggian dalam ilmu berpedangnya. Bukankah itu bukti yang cukup? Selain bekerja keras, dia juga jenius. “Fyuuh... Aku tidak habis pikir, ada orang yang bisa bertarung denganku lebih lama. Bukankah kau juga luar biasa? Dari siapa kau belajar berpedang. Namamu Mary, bukan?” ucap Lotus penasaran. “Ya! Namaku Mary... Untuk berpedang, ayahku adalah yang menjadi guruku, dia sangat hebat! Dan bahkan lebih kuat dariku!” ucap Mary dengan percaya diri. “Begitu... Suatu saat aku ingin berhadapan dengan ayahmu juga.” “Tentu boleh. Aku pikir ayah akan senang?” ujar Mary dengan ragu. Mary sepertinya bersikap santai ketika itu menyangkut membahas ilmu pedang. Dia telah melupakan identitas super penting orang yang ia hadapi sekarang. Yah... Begitulah Mary. Juga, jika ayah Mary mendengar pujian selangit anaknya sekarang, dia akan memukul kepalanya dengan keras. Karena, dia bukanlah Master, orang yang hebat dalam berpedang. Bisa di katakan dia hanya rata-rata. Dan hanya mengajari Mary dasar-dasarnya saja. Bagaimana bisa dia orang yang rata-rata, bisa bertarung dengan sekelas jendral? Dan bahkan Master pedang jenius seperti Jendral Lotus Silverlake? Dia lebih baik lari dan menghindari masalah seperti itu. *** Ayah Mary di wilayah kekuasaanya tiba-tiba merasa dingin. Perasaan tidak enak kian muncul di hatinya bersamaan dengan itu. Dia punya firasat... “Apa anak idiot itu, melakukan hal bodoh lagi?!” Dia bertanya-tanya. “Sudahlah! Biarakan dia dewasa sendiri...” Lanjutnya. Dia kemudian mencangkul tanah di bawah kakinya kembali. *Plak! Plak! Ya! Dia adalah petani. Disamping sebagai bangsawan kelas Baron, dia juga menggarap pertanian di wilayahnya dengan mandiri. *** Lucas menyaksikan Mary dan Lotus yang terlihat akrab dengan cepat, sepertinya mereka berdua memiliki minat yang sama dalam hal berpedang. Dia sebelumnya telah berlatih dengan Mary seperti kemarin, namun kedatangan Lotus yang tiba-tiba membuat mereka berdua berhenti. Tidak berhenti di situ. Lotus juga meminta untuk ikut berlatih, dan Mary mengusulkan untuk bertarung dengannya. Mary juga penasaran, bagaimana hebatnya teknik berpedang orang yang di katakan sekelas Jenderal Kerajaan Asura. Dan begitu... Mereka berdua beradu pedang, selama setengah jam hingga sekarang. Mary benar-benar jenius, teknik yang ia eksekusi nampaknya kurang, namun, reaksi dan fleksibelitasnya mengerikan. Dia dapat bereaksi dengan cepat berdasarkan segala serangan yang datang. Di lain sisi, Lotus bahkan lebih mengerikan lagi, dia memiliki reaksi dan fleksibelitas yang tinggi, di tambah, teknik yang dia eksekusi sangat presisi, tanpa pemborosan energi dan stamina. Bagaimana dengan Lucas sendiri? Apakah perlu di coba? Sepertinya menarik! Namun demikian, Lucas tidak berniat berlatih, dia akan pergi ke tempat tertentu sekarang. [Bukankah itu hanya rumah Bordil?! Kau tidak perlu berpura-pura misterius. Heh!] Lucas : “...” Ya! Lucas berniat pergi ke rumah bordil, dimana gadis dengan Fisik Negatif berada. Selain mampu membangkitkan inti Energinya, Lucas juga manyadari kemampuan lain dari Fisik tersebut. Hal itu ternyata menutrisi kualitas Energi Lucas. Dia sebelumnya, berada dekat dengan gadis tersebut, dengan banyak dalih, tujuannya murni untuk menyerap aura yang dia keluarkan, bukan hal lain. [“...”]Chapter 24 – Prince AsuraMalam ini terasa lebih gelap dari biasanya. Langit diselimuti awan hitam pekat, seakan-akan mengerti niat yang ku emban. Apakah akan hujan?Aku duduk di meja makan kerajaan sambil merenungkan hal tersebut. Di hadapanku duduk seorang wanita anggun, permaisuri kerajaan Asura. Senyumnya selalu hangat seperti biasa- membuatku muak.Permaisuri menghidangkan sup hangat di hadapanku, “Prince, kau pasti lelah. Kebetulan sekali aku telah membuat sup, dan menyisihkan ini untukmu,” katanya dengan lembut.Aku tersenyum, mencoba menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya. “Terimakasih, permaisuri.” kataku dengan senyum dan menatap sup tersebut.Permaisuri terseyum lagi, matanya bersinar dengan kasih sayang yang tulus. Apakah itu untukku? Puih!“Kenapa kau memanggilku begitu? Diriku sedih. Aku akan senang jika kau memanggilku ibu daripada permaisuri. Aku ingat ibumu dan aku sangat dekat dahulu.” katanya sambil mengelap air mata buaya.“...”Aku terdiam dan mencoba menghila
Chapter 23 – Imutkah?Tempat gelap dan mencurigakan, Kultus Iblis.“Tu-tuan! Maafkan keteledoran kami!”“...Tiga kelompok telah hancur oleh komandomu. Apa kau berharap aku akan baik hati dan mengabaikan ini? Kau sebut ini teledor?”*Darr!“...Tidak! Mohon, kasihani!” ucap bawahan sambil membenturkan kepala ke tanah.“Hmph!”“Tu-tuan, meski aku memang bersalah, budakmu ini juga membawa berita penting. Ja-jadi, kasihani...”“Lalu cepat Jelaskan! Jangan bertele-tele denganku. Puih! Jika tidak berguna. Kepalamu yang akan kupisah.”“Me-mengerti.” ucap bawahan dengan kepala tertunduk.Dia mengabaikan Ludah yang menempel di kepalaya, kemudian menjelaskan apa yang terjadi malam itu.Setelahnya...“Hm... Bagaimana bisa?” kata Prince Asura dengan bingung.“Tuan! Aku percaya, pangeran ke-10 adalah jelmaan orang lain. Karena tidak mungkin seseorang akan begitu kuat dengan cepat. Itu sangat aneh dan tidak masuk akal. Meski kita dikatakan kultus iblis, inti energi kita masih murni. Sedangkan dia...
Chapter 22 - Lotus Silverlake Lapangan pelatihan kerajaan Asura. “Sampah! Makan ini!” *Buk! “Makan nih! Babi, gak guna!” *Syuu! “Kentut ini terus menghindar! Semuanya, kepung dia!” “Huft-” *** [Mereka sangat vokal dalam menghinamu. Apa kau tidak kesal?] ‘Hm? Tidak! Kata-kata belaka, tidak akan membuatku sakit. Kekanak-kanakan sekali!’ [Kau aneh seperti biasa.] Pertarungan, tidak! Pengeroyokan tidak bisa dihindari. Dengan perintah dan persetujuan dari Lotus. Pertarungan pun, pecah kemudian. Sekarang... Hal tersebut telah berlangsung 15 menit lamanya. Di tempat lain. “Bagaimana menurutmu Jenderal? Bukankah sihir ini hebat?” “...Lumayan.” jawab Lotus tanpa ekspresi. Lucas dan Lotus tengah berbincang agak jauh dari pertarungan yang terjadi. Keduanya tidak ikut dalam kegiatan itu, dan memilih untuk mengawasi saja, tepatnya di atas tembok pagar lapangan pelatihan. Siapa bilang, Lotus akan ikut dalam pengeroyokan? Dia hanya memberi perintah. Setelah mem
Chapter 21 – Provokasi, apa kau bosan hidup? Lokasi tertentu. “Jenderal Caesar sangat bijak. Mari kita bahu membahu- demi keadilan!” “Betul- demi keadilan!” “Hahaha!” “Hehehe!” *Ting! Suara dua gelas saling bertabrakan, terdengar nyaring. Dua tokoh tersebut adalah pelaku dibalik hal tersebut. Mereka berdua adalah dua tokoh penting di kerajaan Asura, yang saat ini saling berdiskusi mengenai masa depan kerajaan. Keadilan, kesetaraan, dan kemakmuran, adalah apa yang mereka cari. Dan tentunya- revolusi. Kerajaan Asura yang telah lama tenang, diam-diam akan mulai dirombak. Tidak lama lagi... *** Kerajaan Asura, Lapangan pelatihan knight/kesatria. “Bagaimana dengan menambahkan beban mereka sedikit?” usul Lucas. “Beban? Apa pelatihanku terlihat mudah di matamu?” ucap Lotus dengan bingung. “Ya!” “Begitu...” Lucas dan Lotus saat ini sedang berlatih, bersama dengan para knight di lapangan pelatihan Kerajaan Asura. Jumlah mereka tidak banyak, hanya puluhan orang.
Chapter 20 - pemahaman Dalam satu malam itu. Kelompok 3 dan 4 dari kultus iblis telah di musnahkan oleh Lucas. Begitupula kelompok 56 yang berniat datang membantu komplotannya, tapi malah bertemu pasukan peleton kerajaan... Mereka musnah karena bunuh diri. Belum lagi tiga orang sebelumnya, dimana mereka telah terbunuh dengan cepat oleh Lucas ketika dia akan mendatangi Bar Night... Semua hal tersebut karena, pembelaan diri. Abaikan penomoran kultus Iblis yang rumit. Kembali ke Lucas Asura. Setelah mendapat teguran dan beberapa omelan khas seorang ibu; permaisuri, Lucas kembali ke kamarnya dalam keadaan kelelahan dan langsung ambruk di kasur. “Huh! Aku akan berhenti berjudi dan ke bar... Karena Metode Iblis telah bangkit, tidak ada alasan aku pergi kesana lagi.” ucap Lucas, sambil mengingat ekspresi ibunya yang khawatir. Setelah kebangkitan inti energinya beberapa minggu lalu karena Audrey (gadis fisik negatif), Lucas telah mengunjungi banyak rumah judi dan bar untuk mengu
Chapter 19 – Bunuh DiriSetelahnya...Kastil kerajaan – Lucas Asura.“Fyuuh...”Lucas bernapas lega dan mendarat di balkon kamarnya di kastil kerajaan. Meski sihir terbang dan sihir transparan terlihat mudah ia eksekusi, kedua hal tersebut menyedot energi sihirnya, melebihi apa yang ia perkirakan.“Apa tidak ada artefak yang meningkatkan kuantitas energi sihir?” Lucas bertanya-tanya.[Ada]Lucas : “...”Lucas menghiruakan jawaban Nayarlathotep dan membuka pintu yang menghubungkan kamarnya dan balkon tempat ia mendarat. Sekarang, setelah dia kembali, dia berencana istirahat dengan pulas.*Tap!“Tuan!”Lucas : “!?”Lampu kamar Lucas dalam kondisi padam, begitupula cuaca di langit malam, berawan. Yang artinya menambah gelapnya malam. Lucas terkejut dengan suara yang datang tersebut. Dia sontak waspada dan memicingkan mata.[Selain berpedang, dia juga berbakat menjadi pembunuh]Mary menatap Lucas yang baru saja membuka pintu kamar di balik balkon. Mata Mary bersinar merah terang dalam ke