Share

Bab 25

“Bismillah.” Dion berusaha berdiri. Ia memegangi kedua lututnya yang terasa ngilu. Seluruh badannya terasa sakit, apalagi sekarang Dion merasa sangat pusing.

“Bagaimana ini? Adisti dibawa pergi. Apa yang harus kulakukan?” gumam Dion panik.

Belum hilang panik Dion, terdengar teriakan Darsih yang memanggil Dini berkali-kali.

Mendengar itu, seketika panik melanda hati Dion. Bersusah payah ia berlari menuju kamar Dini.

Seketika hatinya nyelekit saat melihat keadaan Dini yang terkulai tak berdaya di atas lantai. Kamar terlihat seperti kapal pecah karena banyak barang yang pecah dan berhamburan di lantai. Gegas Dion menghampiri Dini, lalu memerintahkan Darsih menata ranjang. Ia menggendong ibunya dengan panik, lalu meletakkan perlahan.

“Tolong bersihkan kekacauan ini,” pinta Dion pada Darsih.

Darsih hanya mengangguk lalu segera mengambil sapu dan pengki. Ia membersihkan semua benda yang sudah tidak berbentuk, lalu membuang ke tempat sampah.

Sedangkan Dion, laki-laki itu memeriksa denyut Din
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status