Share

Bab 22. DILEMA

Praaang !

Orion melempar botol minuman keras itu ke tembok kamarnya, seketika serpihan kaca berserakan. Wajahnya memerah, matanya menyiratkan luka.

"Mengapa Anggita? Mengapa kau berbohong? Aku tahu kau mencintaiku," oceh pria yang sedang dalam pengaruh alkohol.

Setelah mengantar Anggita pulang, Orion melarikan mobilnya menuju Klub. Ucapan wanita itu seperti gaung yang memantul di dalam kepalanya. Membuat hatinya panas dan hanya dengan cara seperti ini ia meluapkan amarahnya. Ia tidak mau menyakiti Anggita, ia sangat mencintai wanita itu. Tapi, apa yang ia dapatkan sekarang. Orion merasa dipermainkan olehnya.

"Aku tidak akan diam saja, kau harus jadi milikku Anggita, bagaimana pun caranya. Yaa, tidak ada yang boleh memilikimu selain aku," tutur Rion sebelum akhirnya ia tertidur.

***

Pagi harinya Anggita tengah bersiap merapihkan kopernya, hari ini ia sudah memutuskan akan tinggal bersama Pamannya yang tinggal di Yogyakarta. Setelah beberapa hari lalu pamannya menawari ia pekerjaan u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status