Share

SEMACAM KEKUATAN?

Author: Afiqahly
last update Last Updated: 2021-09-14 21:00:16

Hari ini adalah hari dimana Sera mulai bekerja dikantor. Perempuan berambut abu-abu itu berada didalam mobil, ia duduk dikursi bagian belakang sedangkan 2 orang asistennya berada didepan. Didepan, kanan, kiri dan belakang mobil Sera, banyak sekali mobil-mobil besar yang diisi oleh bodyguard. Masing-masing mobil diisi oleh 4 orang bodyguard. 

"Paman, apa kegitanku hari ini?" tanya Sera kepada dua orang asistennya itu. 

Anton, selaku asistennya dari kecil menoleh. "Hari ini, nona hanya melihat berkas-berkas saja," jawabnya. 

Sera mengangguk sekilas, ia memang memanggil dua orang itu dengan sebutan paman karena karena mereka seumuran dengan sang papa. Mereka bersama Sera sejak ia masih kecil. Entah mengapa Rama memilih asisten laki-laki untuknya. Namun Sera juga bersyukur karena kedua asistennya ini tak banyak bicara. 

"Paman, bisa tolong suruh mereka untuk mengikuti dari belakang saja?" tanya Sera. 

"Memangnya kenapa nona?" Bukan Anton yang menjawab, melainkan Rudi yang tengah menyetir. Rudi seumuran dengan Anton. 

"Aku hanya ingin melihat jalanan saja," ucap Sera, ia bosan selalu melihat mobil berwarna yang sama setiap hari. 

"Baik nona," ucap Anton lalu dirinya menghubungi bodyguard yang menyetir dimobil itu supaya berada dibelakang. 

Sera melihat kesamping, perlahan-lahan ia bisa melihat pemandangan jalanan yang sangat indah karena mobil para bodyguard memelankan laju kendaraannya. Perempuan berambut abu-abu itu ingin sekali membuka kaca mobil dan menikmati semilir angin, namun itu mustahil ia lakukan. Takutnya ada musuh yang mematai-matai dirinya, walapun mobilnya sekarang aman akan bahaya namun tetap saja harus waspada. 

"Apa nona ingin sesuatu?" tanya Anton, karena perjalanan dari mansion kekantor cukup jauh. 

Sera mengangguk. "Bisa tolong berikan aku iPad?" tanyanya. 

Anton mengangguk dan memberikan iPad Sera yang semula ia bawa. Sera bermain game supaya tak bosan, kaca mobil sudah ia tutup. Sesekali perempuan itu menyeruput minumannya yang telah ia bawa dari rumah. Sebenarnya Sera itu tak manja, ia bisa saja mandiri namun selagi ada yang membantu mengapa tidak?. 

"Paman, tolong berhenti ditoko Es krim, aku ingin kesana," ucap Sera, perempuan itu sekali menerapkan 3 kata didalam hidupnya yaitu maaf, Terima kasih dan tolong. Sera sudah terbiasa mengatakan itu semua semenjak kecil karena dididikak orang tuanya. 

Kini Sera sudah sampai ditoko, mobilnya terparkir apik ditempat parkiran. Mobil para bodyguard berada dibelakangnya. Perempuan berambut abu-abu itu menunggu Anton yang sedang memesankan dirinya Es krim. Mata Sera tak sengaja melihat kearah sampaing, sepertinya ia kenal mobil siapa yang terpakir tepat disamping mobilnya. Sera menurunkan kaca mobilnya perlahan-lahan. 

****

Sementara Arsya, lelaki itu juga berada didalam mobilnya. Seperti biasa ia akan pergi ke perusahaan yang ia kelola sendiri, dan jangan lupakan 2 orang asistennya yang setia mengikuti dirinya kemana saja. Hari ini pula, ia akan membuat sebuah proyek besar yang untung nya sangat banyak. Arsya belajar tentang dunia bisnis semenjak ia berumur 17 tahun. 

"Apa kakek akan bekerja hari ini?" tanya Arsya. 

Niko menoleh kearah majikannya itu. "Iya. Beliau sudah sembuh," jawabnya sopan. 

Arsya meminum matcha yang berada dibotol minumannya. Menikmati angin pagi hari sembari menyantap kue buatan sang bunda dengan rasa matcha tentunya. Arsya akan pergi kesuatu tempat terlebih dahulu, ia ingin membeli sesuatu sebelum sampai kekantor. 

5 menit kemudian Arsya sampai ditempat yang ia inginkan. Mobil yang ia tumpangi sudah terpakir apik didepan toko yang bertuliskan, "ice cream shop". Ya.. Arsya ingin sekali makan eskrim rasa matcha. Lelaki penyuka matcha itu menyuruh sang asisten untuk membelikannya. Sementara Arsya, dia menunggu dimobil namun matanya melihat sekeliling mengapa banyak sekali mobil berwarna hitam bercampur dengan mobil Jeep milik para bodyguardnya. 

"Kenapa banyak sekali mobil hitam disini?" gumam lelaki penyuka matcha itu. Dia menoleh, tepat disamping mobilnya terparkir mobil mewah dengan warna tosca. 

Arsya memencet salah satu tombol, seketika kaca mobilnya terbuka dengan perlahan-lahan. Orang yang berada dimobil berwarna tosca turut membuka kaca mobilnya. Kini kaca mereka sama-sama terbuka bebarengan. Kini setengah wajah mereka sama-sama terlihat. 

"Jadi yang ada didalam mobil butut itu Sera?" batin Arsya tertawa remeh.

Kaca mobil mereka sama-sama terbuka full, bahkan asisten mereka masing-masing sudah mencegah namun mereka tetap bersikeras untuk tetap membuka kaca. Kini mata Arsya dan Sera bertemu, mereka saling melemparkan tatapan tajam. 

"Mobil butut dibawa-bawa," batin Arsya tertawa remeh. 

"Bocah ingusan gila. Miskin aja belagu," batin Sera yang berada didalam mobil. 

"Lihat aja cewek tengil, suatu saat nanti kau akan miskin!" batin Arsya, entah mengapa setelah mengucapkan itu langit seketika menjadi mendung. Bail Sera mauapun Arsya, mereka menutup kaca mobil masing-masing. 

Ya.. Mereka bisa berbicara lewat batin. Entah apa yang membuat mereka bisa seperti itu. Tak ada yang tau jika mereka bisa seperti itu, bahkan kedua asisten mereka. Setiap mereka bertemu selalu berkomunikasi pakai mata batin. 

Awal mereka tau jika mempunyai semacam kekuatan? Disaat mereka berumur 4 tahun sewaktu menghadiri pesta besar. Waktu itu mereka berjanji untuk tidak memberitahu keluarga masing-masing tentang hal itu. Namun mereka masih bermusuhan hingga sekarang. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
FTR zuanda
Masih seru harvey york
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   EXTRA CHAPTERS

    Pagi harinya Sera disibukkan dengan kegiatan rutinnya, yaitu membantu Skay dan Darka bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Jangan lupakan fakta bahwa ia juga harus membantu Arsya bersiap-siap ke kantor, semuanya berteriak di tempat masing-masing membuat ia pusing. Darka dan Skay berada di kamarnya, dan Arsya juga berada di kamar. Mereka mencari sesuatu tak ketemu-ketemu sedangkan Arsya pun begitu, dia tak mau mencari sendiri dan berakhir saling bersahutan dengan Skay dan Darka memanggil nama Sera. "Momy, dasi dedek mana?" "Momy kaos kaki Skay hilang, mau beli lagi." "Kaos kaki kakak enggak hilang, jadi enggak usah beli lagi!" "Dasi dedek ada di kasur!" "Sayang berteriak lah, suara kamu enggak kedengaran oleh mereka." "Kamu juga! Dari dulu enggak mau pakai dasi sendiri." Begitulah perdeba

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   EXTRA CHAPTERS

    Seperti apa yang dikatakan tadi, Arsya dan Sera sudah berada di taman bermain khusus untuk anak-anak. Mereka duduk di bangku panjang bersama dengan Rian dan Lita, anak-anak bermain di depan sana. Lita membawa anaknya yang berusia 1,5 tahun berjenis kelamin laki-laki.Anaknya lucu dan mirip sekali dengan Rian dan Lita, Arsya sendiri berbincang-bincang dengan om nya itu. Rian sendiri sedikit terkejut melihat Arsya yang sudah dewasa dan penuh wibawa, sementara Sera dan Lita menghibur baby boy itu. Dua sahabat itu sama-sama sudah menikah dan mempunyai anak."Astaga, aku lupa nanya nama anak kamu," ujar Sera sembari menepuk jidatnya."Namanya Razka, itu yang kasih nama Rafa," jawab Lita."So sweet banget, Rafa pasti seneng punya adek laki-laki, dia juga udah besar terakhir kali ketemu dia masih nangis kalau minta eskrim," ucap Sera."Rafa baik banget, per

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   EXTRA CHAPTERS

    4 Tahun berlalu, kini kedua anak Arsya dan Sera sudah berumur 4 tahun. Mereka sangat aktif, apalagi Skay yang suka sekali mengganggu adiknya. Setiap beberapa bulan pasti keluarga Arsya atau Sera datang ke sini dan menginap selama 1 atau 2 bulan lamanya.Arsya mempunyai rumah mewah yang ukurannya tak terlalu besar, ia tak lagi tinggal di apartemen sejak 3 tahun yang lalu. Karena anak-anaknya sangat aktif, apalagi lantai apartemen berada paling atas. Jadi lebih baik mencegah sebelum hal buruk akan terjadi. Sekarang ini Arsya dan Sera berada di ruang bermain milik Skay dan Darka."Momy, dady, kenapa enggak adek aja sih yang jadi kakak?" tanya Darka yang saat ini berada di pangkuan Sera."Karena kakak kamu lahir duluan," jawab Sera seadanya."Teman-teman adik yang laki-laki jadi abang semua, adek sendiri yang jadi adek," ucap Darka."Memangnya kenapa kamu mau

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   AKHIR KISAH YANG BAHAGIA

    Sera dan Arsya berada di trotoar, masing-masing dari mereka mendorong stroller yang berisikan baby Skay dan baby Darka. Mereka akan pergi menuju taman, karena di sana ada bazar. Sudah lama sekali Sera datang ke acara seperti itu, dan baru sekarang kesampean.Kedua anaknya pun sudah bisa sedikit untuk di atur, makanya ia berani membawa mereka keluar dari apartemen. Arsya berjalan sembari mendengarkan musik dari headset miliknya, tenang saja ia masih bisa mendengarkan jika Sera berbicara begitu juga dengan celotehan Skay dan Darka."Kamu beli tiketnya supaya kita bisa masuk," suruh Sera saat mereka sudah sampai di pintu masuk taman."Beli berapa?" tanya Arsya."2 aja, Skay sama Darka masih kecil," jawab Sera."Baiklah." Arsya berjalan membeli tiket, sementara Sera memegang dua stroller.Tak lama kemudian Arsya kembali, mereka

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   2 ANAK KEMBAR

    Detik, menit, jam, hari berlalu begitu cepat. Tepat pukul 3 dini hari Sera melahirkan 2 anaknya dalam keadaan sehat. Saat ini pun Arsya berada di ruang rawat Sera, tadi saat bayinya lahir ia meneteskan air mata karena terharu. Beberapa menit yang lalu Sera baru saja selesai menyusui kedua anaknya.Kebahagiaan semakin bertambah tak kala anak mereka berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, mereka mempunyai anak yang sepasang. Kedua anak itu sedang digendong oleh kedua neneknya yang baru saja datang. Suasana di sini ramai karena ada keluarga Arsya dan Sera, sedangkan Arsya sendiri menemani Sera di brankarnya."Terima kasih Sera," ucap Arsya tulus dari hati yang paling dalam."Sama-sama," balas Sera sembari tersenyum. Ia bangga dengan dirinya sendiri yang berhasil melahirkan dua anak itu dengan normal walapun resikonya tinggi."Arsya, kamu enggak mau gendong baby boy nya?" tanya

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   SUAMIKU SAYANG

    Tak terasa perut Sera sudah membesar, Arsya pun semakin protektif kepada Sera. Sera pun masih mengalami mual dan muntah tapi ia bersyukur karena masih ada Arsya di sekitarnya. Arsya selalu siap jika ia butuhkan, dia laki-laki yang siaga dalam 24 jam. Arsya juga selalu mengingatkan Sera agar dia minum obat tepat waktu.Hari-hari mereka habiskan dengan jalan-jalan berkeliling sembari menghapal tempat-tempat yang ada di sini. Kemarin Arsya belanja banyak sekali baju untuk Sera, dan saat ini pun mereka tengah belanja baju untuk kedua baby mereka yang sebentar lagi akan lahir. Walapun sedang mengandung, Sera masih saja terlihat cantik."Kamu kalau ambil jangan ragu-ragu, ambil sepuas kamu sayang," ucap Arsya."Nanti enggak kepake kalo banyak-banyak," sahut Sera malas."Cari warna yang netral yang cocok untuk laki-laki dan perempuan," pesan Arsya."Iya, ak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status