Share

SERA CAPELA LOUWEN

Penulis: Afiqahly
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-14 20:59:32

Didalam ruangan yang didominasi warna tosca terdapat seorang perempuan yang tengah duduk kursi. Perempuan itu bernama, Sera Capela Louwen. Sera, itulah nama panggilan dirinya. Sera merupakan generasi ke 5 keturunan Louwen. Perempuan itu kini berumur 24 tahun, Sama seperti Arsya.

Sera tengah berkutat dengan laptopnya didalam kamar miliknya yang sangat luas. Sera sangat cantik, rambutnya berwarna abu-abu dengan bola mata juga berwarna abu-abu terang. Kulit perempuan itu putih bersih, tingginya hanya sekitar 160 cm. 

"Pokoknya posisi Louwen ngak boleh direbut sama, Giory," gumam perempuan berambut abu-abu itu. 

Sera tengah bekerja keras karena posisi keluarganya hampir saja tergeser dengan keluarga Giory. Tidak! Sera tak akan membiarkan hal itu terjadi, Arsya tidak boleh merebut posisinya. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, masuk lah sesosok wanita paruh baya yang sangat cantik dengan memakai baju rumahan yang mewah. 

"Eh, mama," ucap Sera, ternyata mamanya yang datang.

"Sera, lagi apa?" tanya sang mama yang bernama, Citra. 

"Sekarang udah ngak ngapa-ngapain kok," jawab perempuan berambut abu-abu itu. 

Sera keluar dengan karena tadi, Citra bilang kepadanya jika opanya berkunjung ke mansion ini. 2 perempuan berbeda usia itu keluar dari dalam lift dan menuju ruang keluarga. Disana sudah ada semua keluarga Sera, ada papa Sera dan Opanya. Sera duduk disebelah Opanya yang bernama Rama, perempuan berambut abu-abu itu sangat dekat sekali dengan beliau.

Sera memeluk erat pinggang Fikri yang masih saja gagah diusianya yang tak muda lagi. "Era, kangen opa," ucapnya, memang keluarganya memanggil Sera dengan sebutan Era. 

"Opa juga kangen cucu opa ini." Fikri turut mempererat pelukannya, terhitung sudah 2 minggu ia tak bertemu dengan cucu nya dikarenakan ada perjalanan bisnis. Rindu? Ya.. Fikri sangat Rindu, sehari tak bertemu dengan Sera rasanya seperti bertahun-tahun. 

"Opa mau kasih, Era hadiah," ucap Fikri, kini pelukan mereka sudah terlepas. 

"Beneran?" tanya Sera dengan mata berbinar. 

"Tentu saja. Karena cucu opa yang cantik ini udah mertahanin posisi keluarga kita, opa akan membelikan Era kelinci dari jepang yang harganya $3500 dan juga rumah untuk kelinci itu yang harganya $2500," ucap lelaki yang berusia lebih dari setengah abad itu. 

Mulut Sera terbuka lebar, kelinci yang dimaksud Fikri adalah kelinci idamannya. Dan juga rumah kelinci yang berbentuk istana dengan harga yang fantastis. Sera mengidam-idamkan itu semua, dan sekarang Opanya memberinya itu semua. Sera sangat bahagia sekarang. 

"Terima kasih, Opa," ucap Sera, senyumnya tak pernah luntur dari wajah cantik nya. 

"Sama-sama, princess," ucap Fikri, hatinya sangat senang melihat sang cucu yang bahagia. Tak masalah jika harga kelinci dan rumahnya mahal, selagi bisa bikin Sera bahagia mengapa tidak?. 

"Kenapa papa kasih, Sera kelinci?" tanya Rama heran, biasanya Fikri akan memberikan Sera hadiah berupa hotel, apartment atau mobil. 

"Sera meminta kelinci sudah dari dulu, dan kita melarangnya," jawab Fikri, perkataannya benar. Mereka semua melarang Sera memelihara hewan karena takut hewan itu akan menularkan penyakit. 

Rama dan Citra mengangguk setuju menanggapi ucapan Rama. Pasti kelinci yang Rama beli kesehatannya tak main-main. Mereka turut senang melihat Sera yang tak berhenti tersenyum. 

"Era, mulai besok akan pantau perusahaan secara langusung," ucap Sera tiba-tiba. 

"Beneran?" tanya Citra tak percaya, selama ini Sera bekerja dari rumah. Sera bahkan hanya beberapa kali dalam sebulan datang ke kantor untuk memantau. 

Sera mengangguk. "Era, mau lihat cara kerja Arsya. Masak ngak bisa ngalahin keluarga kita," ucap perempuan berambut abu-abu itu. 

"Pokoknya kamu harus bisa ngalahin keluarga Giory. Kalau perlu, geser posisinya menjadi paling akhir," ucap Fikri. 

"Pasti opa. Sera akan tetap membenci Arsya anak ingusan itu," ucap Sera, tak taukan jika ia dan Arsya seumuran?!. 

Fikri mengacak rambut Sera gemas. "Hahaha, pintar sekali kamu, Opa yakin jika kamu bisa menghancurkan nama Giory." Fikri tertawa jahat. 

Sera mengangguk semangat menanggapi ucapan pria yang usinya hampir setengah abad itu. Padahal dia sendiri tak tau apa maksud mereka menyuruhnya untuk bermusuhan dengan keluarga Giory. Entah mengapa Sera juga membenci sosok Arsya, setiap bertemu mereka akan saling melemparkan tatapan tajam khas mereka masing-masing. 

Sera tak tau menahu tentang apa masalah yang dialami 2 keluarga itu, dia. Generasi ke 5. Pasti generasi kesatulah yang tau penyebab masalah ini dan diturunkan dari generasi ke generasi. Bahkan sedari kecil Rama juga diajari untuk untuk membenci Alif selaku orang tua Arsya. Sampai sekarang hubungan Alif dan Rama tak baik. 

Perempuan berambut abu-abu itu ingin mencari tau awal mula permusuhan ini tanpa sepengetahuan mereka. Tak mungkin kan mereka bermusuhan tanpa alasan, mengingat dirinya dan Arsya sama-sama generasi ke 5.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   EXTRA CHAPTERS

    Pagi harinya Sera disibukkan dengan kegiatan rutinnya, yaitu membantu Skay dan Darka bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Jangan lupakan fakta bahwa ia juga harus membantu Arsya bersiap-siap ke kantor, semuanya berteriak di tempat masing-masing membuat ia pusing. Darka dan Skay berada di kamarnya, dan Arsya juga berada di kamar. Mereka mencari sesuatu tak ketemu-ketemu sedangkan Arsya pun begitu, dia tak mau mencari sendiri dan berakhir saling bersahutan dengan Skay dan Darka memanggil nama Sera. "Momy, dasi dedek mana?" "Momy kaos kaki Skay hilang, mau beli lagi." "Kaos kaki kakak enggak hilang, jadi enggak usah beli lagi!" "Dasi dedek ada di kasur!" "Sayang berteriak lah, suara kamu enggak kedengaran oleh mereka." "Kamu juga! Dari dulu enggak mau pakai dasi sendiri." Begitulah perdeba

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   EXTRA CHAPTERS

    Seperti apa yang dikatakan tadi, Arsya dan Sera sudah berada di taman bermain khusus untuk anak-anak. Mereka duduk di bangku panjang bersama dengan Rian dan Lita, anak-anak bermain di depan sana. Lita membawa anaknya yang berusia 1,5 tahun berjenis kelamin laki-laki.Anaknya lucu dan mirip sekali dengan Rian dan Lita, Arsya sendiri berbincang-bincang dengan om nya itu. Rian sendiri sedikit terkejut melihat Arsya yang sudah dewasa dan penuh wibawa, sementara Sera dan Lita menghibur baby boy itu. Dua sahabat itu sama-sama sudah menikah dan mempunyai anak."Astaga, aku lupa nanya nama anak kamu," ujar Sera sembari menepuk jidatnya."Namanya Razka, itu yang kasih nama Rafa," jawab Lita."So sweet banget, Rafa pasti seneng punya adek laki-laki, dia juga udah besar terakhir kali ketemu dia masih nangis kalau minta eskrim," ucap Sera."Rafa baik banget, per

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   EXTRA CHAPTERS

    4 Tahun berlalu, kini kedua anak Arsya dan Sera sudah berumur 4 tahun. Mereka sangat aktif, apalagi Skay yang suka sekali mengganggu adiknya. Setiap beberapa bulan pasti keluarga Arsya atau Sera datang ke sini dan menginap selama 1 atau 2 bulan lamanya.Arsya mempunyai rumah mewah yang ukurannya tak terlalu besar, ia tak lagi tinggal di apartemen sejak 3 tahun yang lalu. Karena anak-anaknya sangat aktif, apalagi lantai apartemen berada paling atas. Jadi lebih baik mencegah sebelum hal buruk akan terjadi. Sekarang ini Arsya dan Sera berada di ruang bermain milik Skay dan Darka."Momy, dady, kenapa enggak adek aja sih yang jadi kakak?" tanya Darka yang saat ini berada di pangkuan Sera."Karena kakak kamu lahir duluan," jawab Sera seadanya."Teman-teman adik yang laki-laki jadi abang semua, adek sendiri yang jadi adek," ucap Darka."Memangnya kenapa kamu mau

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   AKHIR KISAH YANG BAHAGIA

    Sera dan Arsya berada di trotoar, masing-masing dari mereka mendorong stroller yang berisikan baby Skay dan baby Darka. Mereka akan pergi menuju taman, karena di sana ada bazar. Sudah lama sekali Sera datang ke acara seperti itu, dan baru sekarang kesampean.Kedua anaknya pun sudah bisa sedikit untuk di atur, makanya ia berani membawa mereka keluar dari apartemen. Arsya berjalan sembari mendengarkan musik dari headset miliknya, tenang saja ia masih bisa mendengarkan jika Sera berbicara begitu juga dengan celotehan Skay dan Darka."Kamu beli tiketnya supaya kita bisa masuk," suruh Sera saat mereka sudah sampai di pintu masuk taman."Beli berapa?" tanya Arsya."2 aja, Skay sama Darka masih kecil," jawab Sera."Baiklah." Arsya berjalan membeli tiket, sementara Sera memegang dua stroller.Tak lama kemudian Arsya kembali, mereka

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   2 ANAK KEMBAR

    Detik, menit, jam, hari berlalu begitu cepat. Tepat pukul 3 dini hari Sera melahirkan 2 anaknya dalam keadaan sehat. Saat ini pun Arsya berada di ruang rawat Sera, tadi saat bayinya lahir ia meneteskan air mata karena terharu. Beberapa menit yang lalu Sera baru saja selesai menyusui kedua anaknya.Kebahagiaan semakin bertambah tak kala anak mereka berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, mereka mempunyai anak yang sepasang. Kedua anak itu sedang digendong oleh kedua neneknya yang baru saja datang. Suasana di sini ramai karena ada keluarga Arsya dan Sera, sedangkan Arsya sendiri menemani Sera di brankarnya."Terima kasih Sera," ucap Arsya tulus dari hati yang paling dalam."Sama-sama," balas Sera sembari tersenyum. Ia bangga dengan dirinya sendiri yang berhasil melahirkan dua anak itu dengan normal walapun resikonya tinggi."Arsya, kamu enggak mau gendong baby boy nya?" tanya

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   SUAMIKU SAYANG

    Tak terasa perut Sera sudah membesar, Arsya pun semakin protektif kepada Sera. Sera pun masih mengalami mual dan muntah tapi ia bersyukur karena masih ada Arsya di sekitarnya. Arsya selalu siap jika ia butuhkan, dia laki-laki yang siaga dalam 24 jam. Arsya juga selalu mengingatkan Sera agar dia minum obat tepat waktu.Hari-hari mereka habiskan dengan jalan-jalan berkeliling sembari menghapal tempat-tempat yang ada di sini. Kemarin Arsya belanja banyak sekali baju untuk Sera, dan saat ini pun mereka tengah belanja baju untuk kedua baby mereka yang sebentar lagi akan lahir. Walapun sedang mengandung, Sera masih saja terlihat cantik."Kamu kalau ambil jangan ragu-ragu, ambil sepuas kamu sayang," ucap Arsya."Nanti enggak kepake kalo banyak-banyak," sahut Sera malas."Cari warna yang netral yang cocok untuk laki-laki dan perempuan," pesan Arsya."Iya, ak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status