Share

DRACO ARSYA GIORY

Author: Afiqahly
last update Last Updated: 2021-09-14 20:55:12

Derap langkah kaki menyapu indra pendengaran beberapa orang yang ada diruangan itu, seorang lelaki lengkap dengan setelan jasnya berjelan dengan penuh wibawa. Lelaki itu menduduki kursinya yang berada diujung. Semua orang berdiri dan bertepuk tangan, beberapa saat kemudian semua orang kembali duduk ditempatnya masing-masing. 

"Saya berdiri disini untuk mengantikan kakek saya yang tengah sakit. Meeting kali ini akan saya mulai," ucap lelaki itu yang bernama Draco Arsya Giory. 

Arsya Giory, laki-laki yang kini berumur 24 tahun itu tengah melakukan meeting dengan beberapa klien sang kakek. Arsya nampak lihai berbicara dihadapan orang-orang itu. Tak henti-hentinya mereka bertepuk tangan karena kagum melihat perawakan generasi ke 5 keluarga Giory itu. 

"Meeting kali ini sampai disini, saya permisi," ucap lelaki itu dan pergi dari ruangan itu diikuti oleh 2 orang asiten pribadinya. 

Kini Arsya berada didalam mobilnya, lelaki itu duduk dikursi tengah sedangkan kedua asistennya berada dikursi didepan. Arsya menyeruput minuman matchanya yang berada didalam botol minum. Lelaki itu sangat suka dengan matcha. Meeting tadi sangat melelahkan, ia harus berbicara sambil berdiri. Namun tak apa, itu salah satu perjuangan untuk mengubuah posisi Giory menjadi nomer 1.

"Sial," umpat lelaki penyuka matcha itu. 

"Ada apa tuan?" tanya sang asisten yang bernama Niko. 

Arsya menggeleng, Niko kembali menghadap kedepan. Bukan tanpa sebab Arsya mengumpat, minumannya telah habis. Bagi Arsya, tiada hari tanpa minum matcha. Sekarang lelaki itu harus menunggu sampai dirumah supaya bisa meminum minuman itu lagi. 

"Apa kau bisa buatkanku mima?" tanya Arsya kepada dua asistennya itu. Mima adalah minuman Matcha. 

"Apa tuan ingin minum matcha?" tanya salah satu asistennya yang bernama Toni tanpa menoleh karena dia tengah menyetir. 

"Hm." Arsya hanya berdehem sebagai jawaban, 2 orang tadi adalah asistennya sedari kecil. Mereka juga tau apa kebiasaan seorang, Arsya. 

Mobil yang ditumpangi Arsya berhenti dipinggir jalan, diluar sudah ada mobil jeep hitam yang mengelilingi mobil Arsya. Total ada 5 buah jeep, dengan masing-masing diisi oleh 5 orang bodyguard. Para bodyguard berjaga-jaga disekitar, mencegah jika para musuh akan datang dan melukai tuannya. 

Sedangkan Arsya menunggu didalam sembari bermain iPadnya. Namun beberapa menit kemudian, Toni dan Niko kembali. Lelaki penyuka matcha itu mengenyritkan alisnya bingung, kenapa mereka kembali secepat itu? Pikirnya. 

"Maaf tuan. Stock matchanya sudah habis," ucap Niko dengan rasa bersalah. 

Arsya berdecak sebal. "Kenapa kalian tak mengeceknya terlebih dahulu?!" ucapnya dengan nada naik satu oktaf. 

"Maaf, tuan." Hanya itu yang bisa Toni dan Niko ucapkan. 

"Lanjutkan perjalanan kerumah." Setelah lama berdiam diri, Arsya memutuskan untuk pulang. 

Tak biasanya dimobil ia kehabisan stok Matcha. Biasanya asistennya setiap hari akan melihat stoknya dimobil bodyguard. Arsya juga tak bisa menyalakan mereka, ini bukan sepenuhnya kesalahan mereka. 

Lelaki penyuka matcha itu melihat kesamping kaca, bukan pemandangan jalanan yang ia lihat melainkan hanya mobil jeep yang berjejer disamping kanan dan kiri mobilnya. Jeepnya sama, jika dilihat terus menerus akan membuat pusing. Jujur saja, Arsya ingin menganti mobil para bodyguard supaya dia tak bosan melihatnya. 

Setelah kurang lebih menghabiskan waktu 30 menit perjalanan, kini Arsya sudah berada didepan mansion yang sangat megah, mewah dan luas. Gerbang yang menjulang tinggi dibuka oleh 4 orang bodyguard. Mobil pun masuk, Arsya turun tepat didepan pintu utama. 

"Selamat datang tuan," ucap salah satu bodyguard yang berjaga didepan pintu dengan menunduk hormat. 

Arsya hanya menanggapinya dengan anggukan lalu dia masuk kedalam. Lelaki penyuka matcha itu menuju lantai 3 menggunkan lift. Mansion ini disediakan 4 lift dan 6 tangga. Arsya keluar dari lift, matanya melihat keseluruh penjuru ruangan. 

"Hai anak, Bunda." Arsya dikejutkan dengan suara itu. 

Lelaki penyuka matcha itu melihat kesamping, terlihatlah wanita paruh baya yang masih dengan muka seperti seorang remaja kini tengah mengenakan dress dibawah lutut. Arsya langkah memeluk wanita paruh baya itu. 

"Sya, kangen banget sama bunda," ucap lelaki penyuka matcha itu. 

Sedangkan Reta, bundanya itu hanya terkekeh pelan sembari mengelus rambut lebat milik anak semata wayangnya itu. Mereka berdua duduk disofa yang letaknya tak jauh dari mereka berdiri tadi. Arsya tiduran dipaha Rata, nyaman sekali posisi ini. 

"Tadi gimana meetingnya?" tanya Reta. 

"Seperti biasanya," jawab lelaki penyuka matcha itu. Memang ia baru beberapa kali meeting diperusahaan milik sang kakek. Biasanya lelaki itu meeting untuk perusahaan yang ia kelola sendiri. 

Reta memijat pelan pelipis Arsya pelan. "Katanya mima kamu habis dimobil," ucapnya, apapun yang terjadi dengan sang anak pasti Reta tau. Sebab Toni dan Niko selalu memberitahu dirinya tentang kegiatan sang anak apapun itu. 

"Iya. Untung tadi bunda bawain mima dari rumah," ucap lelaki penyuka matcha itu. 

Reta mengangguk, wanita paruh baya itu tau jika sang anak tak bisa hidup tanpa matcha. Sepertinya dia harus menyewa satu orang untuk mengecek stok matcha dimobil untuk sang anak. Reta amat sangat menyayangi sang anak, wanita cantik itu kian memberikan kasih sayang berlebih untuk Arsya walapun umur lelaki penyuka matcha itu sudah tak anak-anak lagi. Namun bagi Reta, Arsya akan menjadi bayi kecilnya yang lucu. 

"Tidur aja," suruh Reta. 

Mata Arsya kian memberat, perlahan-lahan mata itu terutup dengan sempurna pijatan sang bunda mampu membuat dirinya rileks dan tertidur. Melihat sang anak yang matanya sudah terpejam, Reta memanggil maid untuk mengambilkan dirinya selimut. Maid datang dengan membawa satu selimut tebal, langsung saja Reta menyuruh dia untuk menyelimuti Arsya dan juga melepaskan sepatunya.Reta tetap memijat kepala sang anak dengan telaten, supaya Arsya lebih nyenyak dalam tidurnya. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   EXTRA CHAPTERS

    Pagi harinya Sera disibukkan dengan kegiatan rutinnya, yaitu membantu Skay dan Darka bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Jangan lupakan fakta bahwa ia juga harus membantu Arsya bersiap-siap ke kantor, semuanya berteriak di tempat masing-masing membuat ia pusing. Darka dan Skay berada di kamarnya, dan Arsya juga berada di kamar. Mereka mencari sesuatu tak ketemu-ketemu sedangkan Arsya pun begitu, dia tak mau mencari sendiri dan berakhir saling bersahutan dengan Skay dan Darka memanggil nama Sera. "Momy, dasi dedek mana?" "Momy kaos kaki Skay hilang, mau beli lagi." "Kaos kaki kakak enggak hilang, jadi enggak usah beli lagi!" "Dasi dedek ada di kasur!" "Sayang berteriak lah, suara kamu enggak kedengaran oleh mereka." "Kamu juga! Dari dulu enggak mau pakai dasi sendiri." Begitulah perdeba

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   EXTRA CHAPTERS

    Seperti apa yang dikatakan tadi, Arsya dan Sera sudah berada di taman bermain khusus untuk anak-anak. Mereka duduk di bangku panjang bersama dengan Rian dan Lita, anak-anak bermain di depan sana. Lita membawa anaknya yang berusia 1,5 tahun berjenis kelamin laki-laki.Anaknya lucu dan mirip sekali dengan Rian dan Lita, Arsya sendiri berbincang-bincang dengan om nya itu. Rian sendiri sedikit terkejut melihat Arsya yang sudah dewasa dan penuh wibawa, sementara Sera dan Lita menghibur baby boy itu. Dua sahabat itu sama-sama sudah menikah dan mempunyai anak."Astaga, aku lupa nanya nama anak kamu," ujar Sera sembari menepuk jidatnya."Namanya Razka, itu yang kasih nama Rafa," jawab Lita."So sweet banget, Rafa pasti seneng punya adek laki-laki, dia juga udah besar terakhir kali ketemu dia masih nangis kalau minta eskrim," ucap Sera."Rafa baik banget, per

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   EXTRA CHAPTERS

    4 Tahun berlalu, kini kedua anak Arsya dan Sera sudah berumur 4 tahun. Mereka sangat aktif, apalagi Skay yang suka sekali mengganggu adiknya. Setiap beberapa bulan pasti keluarga Arsya atau Sera datang ke sini dan menginap selama 1 atau 2 bulan lamanya.Arsya mempunyai rumah mewah yang ukurannya tak terlalu besar, ia tak lagi tinggal di apartemen sejak 3 tahun yang lalu. Karena anak-anaknya sangat aktif, apalagi lantai apartemen berada paling atas. Jadi lebih baik mencegah sebelum hal buruk akan terjadi. Sekarang ini Arsya dan Sera berada di ruang bermain milik Skay dan Darka."Momy, dady, kenapa enggak adek aja sih yang jadi kakak?" tanya Darka yang saat ini berada di pangkuan Sera."Karena kakak kamu lahir duluan," jawab Sera seadanya."Teman-teman adik yang laki-laki jadi abang semua, adek sendiri yang jadi adek," ucap Darka."Memangnya kenapa kamu mau

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   AKHIR KISAH YANG BAHAGIA

    Sera dan Arsya berada di trotoar, masing-masing dari mereka mendorong stroller yang berisikan baby Skay dan baby Darka. Mereka akan pergi menuju taman, karena di sana ada bazar. Sudah lama sekali Sera datang ke acara seperti itu, dan baru sekarang kesampean.Kedua anaknya pun sudah bisa sedikit untuk di atur, makanya ia berani membawa mereka keluar dari apartemen. Arsya berjalan sembari mendengarkan musik dari headset miliknya, tenang saja ia masih bisa mendengarkan jika Sera berbicara begitu juga dengan celotehan Skay dan Darka."Kamu beli tiketnya supaya kita bisa masuk," suruh Sera saat mereka sudah sampai di pintu masuk taman."Beli berapa?" tanya Arsya."2 aja, Skay sama Darka masih kecil," jawab Sera."Baiklah." Arsya berjalan membeli tiket, sementara Sera memegang dua stroller.Tak lama kemudian Arsya kembali, mereka

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   2 ANAK KEMBAR

    Detik, menit, jam, hari berlalu begitu cepat. Tepat pukul 3 dini hari Sera melahirkan 2 anaknya dalam keadaan sehat. Saat ini pun Arsya berada di ruang rawat Sera, tadi saat bayinya lahir ia meneteskan air mata karena terharu. Beberapa menit yang lalu Sera baru saja selesai menyusui kedua anaknya.Kebahagiaan semakin bertambah tak kala anak mereka berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, mereka mempunyai anak yang sepasang. Kedua anak itu sedang digendong oleh kedua neneknya yang baru saja datang. Suasana di sini ramai karena ada keluarga Arsya dan Sera, sedangkan Arsya sendiri menemani Sera di brankarnya."Terima kasih Sera," ucap Arsya tulus dari hati yang paling dalam."Sama-sama," balas Sera sembari tersenyum. Ia bangga dengan dirinya sendiri yang berhasil melahirkan dua anak itu dengan normal walapun resikonya tinggi."Arsya, kamu enggak mau gendong baby boy nya?" tanya

  • PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA   SUAMIKU SAYANG

    Tak terasa perut Sera sudah membesar, Arsya pun semakin protektif kepada Sera. Sera pun masih mengalami mual dan muntah tapi ia bersyukur karena masih ada Arsya di sekitarnya. Arsya selalu siap jika ia butuhkan, dia laki-laki yang siaga dalam 24 jam. Arsya juga selalu mengingatkan Sera agar dia minum obat tepat waktu.Hari-hari mereka habiskan dengan jalan-jalan berkeliling sembari menghapal tempat-tempat yang ada di sini. Kemarin Arsya belanja banyak sekali baju untuk Sera, dan saat ini pun mereka tengah belanja baju untuk kedua baby mereka yang sebentar lagi akan lahir. Walapun sedang mengandung, Sera masih saja terlihat cantik."Kamu kalau ambil jangan ragu-ragu, ambil sepuas kamu sayang," ucap Arsya."Nanti enggak kepake kalo banyak-banyak," sahut Sera malas."Cari warna yang netral yang cocok untuk laki-laki dan perempuan," pesan Arsya."Iya, ak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status