Share

Tak Akan Tenang di Sana

"Bunda!" Suara Delia terdengar serak dan lirih saat aku mengangkat teleponnya.

"Iya, Sayang. Ada apa? Apa yang terjadi?" cecarku karena begitu khawatir mendengarnya menangis.

Delia tak menjawab. Hanya terdengar suara sedu sedannya saja.

"Del?" panggilku seraya beranjak dari kursi tunggu. Perasaanku jadi tak tenang. Apa yang terjadi pada putriku di rumah?

Hilda yang duduk di sampingku menyentuh lenganku dengan tatapan penuh tanya. Aku hanya menggeleng sambil menajamkan pendengaran.

"Sayang, ada apa?" tanyaku lagi. Kakiku melangkah menjauh dari Hilda dan yang lainnya.

"Nda, Delia sudah jahat," ucapnya sambil menangis tersedu.

"Jahat kenapa, Sayang?" tanyaku dengan dahi mengernyit. Tak mengerti arah pembicaraan Delia.

Lagi-lagi tak ada jawaban. Hanya sedu sedan Delia yang terdengar di ujung telepon.

Tuhan, apa yang terjadi pada anakku?

Hatiku berdebar tak karuan. Gelisah. Memikirkan berbagai hal buruk yang mungkin terjadi pada Delia. Ingin rasanya segera berlari ke rumah. Tetapi bagaima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
di mana anak Ilham yg dr pelakor itu ya . gimana kabarnya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status