Share

Menyeaallah Sampai Mati

"Kenapa Bunda enggak jujur sama aku?" Delia menatapku dengan kaca-kaca di mata saat aku baru saja memasuki kamar.

Aku tertegun memandangnya. Mungkinkah Delia tahu tentang Mas Ilham?

"Kenapa, Nda?" Kaca-kaca bening itu kini luruh mengaliri pipinya.

"Sayang!" Hanya itu yang terucap dari bibirku. Tak tahu harus berkata apa.

"Kenapa Bunda enggak bilang sama Delia?" Tubuh putriku bergetar oleh tangis.

Kurengkuh dia dalam pelukan. Kuusap lembut rambut yang memanjang sampai punggungnya.

"Kenapa, Nda? Kenapa Delia harus punya Ayah jahat seperti dia? Kenapa, Nda?" Delia tergugu dalam pelukanku.

"Delia enggak mau punya Ayah seperti dia, Nda! Delia enggak mau!"

Hatiku pedih. Mas Ilham tak henti-hentinya membuat anaknya terluka.

Kenapa putriku harus terluka berkali-kali seperti ini, Tuhan? Dia tak salah apa-apa.

"Nda, tolong buat Delia bukan lagi anak dari penjahat seperti dia, Nda!"

Hatiku sakit melihat anakku terluka begini. Ibu mana yang tak terluka melihat nasib anaknya begini menderita.

"Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status